fbpx

Tepis Kebuntuan, Ini Cara Baru Mencari Aliran Dana Startupmu

Sebelumnya, 1000s menyarankan kamu untuk membaca peluang bisnis dan keadaan pasar saat ini. Pada awal hingga pertengahan pandemi COVID-19, banyak usaha yang gulung tikar akibat kondisi yang mencekik dan ketiadaan aliran dana. Maka dari itu, kamu harus memahami pentingnya aliran dana untuk meneruskan usahamu.

Setiap usaha punya sumber dan cara mencari aliran dana yang berbeda-beda. Namun, ketika cara lamamu sudah mandek, kamu perlu inspirasi seputar aliran dana demi mensukseskan usahamu. Mau tahu apa saja yang bisa kamu coba?

Cari ‘Kebocoran’ dalam Aliran Danamu

Melalui bukunya, Hugh Macfarlane mengenalkan istilah leaky funnel. Menurut Kasey Kaplan, setiap bisnis pasti mempunyai aliran dana bocor yang bisa ditambal. Pastikan kebocoran tersebut berbasis data, sehingga kamu tidak kebingungan dan membuang waktu melakukan ‘solusi’ yang tidak dibutuhkan perusahaanmu.

Solusi mendasar yang bisa kamu lakukan adalah fokus pada peningkatan penjualan, dan jangkau lagi para pelanggan lama yang sudah familiar dengan produkmu. Sebagai startup pun kamu harus semakin up-to date dengan perkembangan digital marketing dan menggunakan digital tools semaksimal mungkin, sesuai dengan tren dan algoritma yang ada.

Kebocoran-kebocoran yang kamu tambal ini pun sebaiknya tidak dicari berdasarkan asumsi, melainkan harus sesuai data. Jika sebagai founder kamu belum menaruh perhatian pada data-data finansial yang dipegang oleh divisi financemu, sebaiknya lakukanlah mulai dari sekarang.

Fleksibel dalam Memodifikasi Model Bisnis

Dalam masa-masa genting seperti pandemi COVID-19, dibutuhkan kreativitas dan kecepatan dalam memahami demand masyarakat nasional, bahkan global. Karenanya, fixed mindset bukanlah sebuah pilihan yang tepat. Anthony Russo menekankan bahwa kamu tidak harus melakukan perubahan yang ekstrim pada model bisnismu. Berjalanlah pada lajur yang berbeda, namun tetap pada rute yang sama. Ambil contoh, selama masa pandemi, startup edutech bisa memfokuskan penjualan mereka kepada kursus online dibanding menyalurkan guru les freelance yang datang ke rumah siswa.

Intinya, kenali dengan cermat model bisnismu, dan lakukan pivoting sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada masa ini. Kesempatan tidak datang dua kali, maka manfaatkanlah setiap peluang yang ada untuk memperbaiki cash flow perusahaanmu. Terbukalah terhadap berbagai masukan dari co-founder, investor, advisor, maupun staffmu.

Berikan Added Value dan Promo dalam Bisnismu

Untuk meningkatkan aliran pendapatan baru dalam bisnis, tentu kamu juga butuh meyakinkan pembeli baru maupun pembeli lama kamu bahwa produkmu layak dilirik. Pada masa pandemi, kebutuhan masyarakat pun berubah; kebutuhan hand sanitizer dan masker bertambah, kontak dengan pemberi jasa yang datang ke rumah dikurangi, dan online delivery meningkat. Jika produkmu dianggap tersier oleh masyarakat pada situasi tertentu, maka sudah saatnya bagi kamu untuk memberikan added value pada produkmu!

Contohnya, jika produkmu adalah sebuah kosmetik, berikanlah added value berupa formulasi yang dapat melindungi kulit dari sinar UV, atau sesimpel memberikan sponge atau aplikator gratis bagi pembelimu dalam satu bundle.

Kamu juga bisa meningkatkan penjualan dengan memberikan promo maupun best deal bundle. Jika promo dirasa memberatkan penjualanmu, maka gunakanlah bundling promo untuk memancing pembeli. Hal ini juga meningkatkan pengalaman mereka akan varian lain yang kamu jual, sehingga varian lain dari produk yang kamu jual lebih banyak dikenal.

Berorientasi pada Pelanggan

Selain investasi, pembelian dari customer adalah pendapatan utamamu. Maka dari itu, kenali dengan dalam kebutuhan dan masukan dari customermu. Gunakan media sosial perusahaanmu sebaik mungkin, pancing dengan CTA yang membuat mereka nyaman untuk memberikan masukan dan evaluasi di kolom komentar, dan pertimbangkan masukan-masukan tersebut sebagai ide baru untuk menyesuaikan demand masyarakat saat ini. Hal ini bisa dilakukan semua orang, baik usahamu B2B maupun B2C. Cukup sesuaikan strategi di atas dengan cara komunikasi yang paling cocok dengan klienmu.

Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan media sosial bisnismu secara maksimal dengan memilih KOL yang tepat dengan target marketmu. KOL tidak harus selalu figur yang viral, namun bisa juga seorang figur yang sangat berpengaruh opini dan kegiatannya dalam pangsa pasarmu (seperti KOL yang memang reviewer gadget ataupun aktivis lingkungan).

Terdapat banyak tantangan menuju profit, namun dengan teknik yang baik dan keterbukaan pikiran akan hal-hal baru yang bisa kamu pelajari dari banyak sumber, kamu pasti bisa melewati masa-masa sulit bisnismu. Jangan menyerah, ya!

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini