fbpx

Takut ‘Ditinggal Pergi’ oleh Karyawan? Ini yang Harus Kamu Lakukan

Jika kamu punya karyawan yang berbakat, pintar, inisiatif, dan memiliki motivasi tinggi, maka bersiaplah suatu saat mereka akan resign. Bagaimana pun, risiko untuk resign dari para ‘karyawan ambisius’ memang tinggi. Itu karena mereka pada umumnya punya unique value sehingga banyak startup atau perusahaan lain yang juga ingin merekrutnya.

Jika itu terjadi, rasanya memang sungguh menyakitkan. Pusing rasanya jika ditinggal pergi oleh karyawan ‘ambisius’. Bagaimana pun, mereka pasti juga ambisius untuk mengejar karir yang lebih baik, yang mungkin tidak bisa ditawarkan di startup. Mengganti bakat adalah kerja keras yang membuat lelah. Melatih karyawan baru membuang banyak tenaga dan biaya. Tak heran, founder jadi punya ketakutan akan ditinggal oleh karyawan ambisius karena was-was keadaan jadi makin sulit.

Di sisi lain, menurut sparktoro.com, sebanyak 40% pekerja di seluruh dunia mengatakan kemungkinan besar mereka akan segera meninggalkan pekerjaannya. Dengan kata lain, 4 dari 10 orang karyawan di startup akan resign.

Jika ternyata suatu saat hal ini terjadi, tidak ada yang dapat kamu kendalikan, kecuali hal-hal ini:

  • Mengendalikan reaksi emosional
  • Membuat rencana tentang meminimalkan hilangnya produktivitas (merekrut ulang, pelatihan, mengisi kesenjangan yang terjadi, atau melakukan lebih sedikit pekerjaan untuk sementara waktu)
  • Memperlakukan karyawan yang akan melakukan resign dengan baik

Untuk meminimalkan risiko kehilangan ‘karyawan idaman’, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan. Pertama, berinvestasilah agar startupmu menjadi tempat yang tidak ingin ditinggalkan oleh karyawan. Yang kedua, berinvestasilah dalam menjadikan startupmu tempat yang nyaman dengan tingkat gesekan yang tinggi.

Mengutip dari sparktoro.com, banyak perusahaan yang memiliki redundansi dan ekspektasi mengenai berapa banyak orang yang akan keluar dan perkiraan kapan mereka akan keluar. Bagi perusahaan besar, hal ini penting. Sedangkan, bagi startup yang mungkin punya sedikit pengalaman dalam hal pengurangan karyawan, hal ini jauh lebih menantang, tetapi tetap memungkinkan untuk dilakukan. Kuncinya terletak pada mengetahui penggantian dan hilangnya biaya produktivitas yang berkaitan dengan waktu dan uang.

Sebagai penutup, jika memang kamu merasa tidak sanggup untuk kehilangan karyawan yang berbakat dan ambisius, sebenarnya solusinya hanya satu, yakni dengan tidak mempekerjakan mereka. Startupmu tetap bisa menjadi perusahaan yang maksimal dengan para karyawan yang mungkin tidak terlalu ambisius, tetapi punya semangat tinggi untuk bekerja.

Faktanya, tidak semua orang peduli terhadap karirnya. Banyak karyawan yang dengan senang hati meluangkan waktu dan bekerja sesuai dengan kebutuhan serta tidak menuntut atau dituntut lebih dari itu.

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini