fbpx

Taktik Jadi Negosiator Andal

Menjadi negosiator andal dapat membantumu mencapai keputusan bisnis yang lebih baik, mendapatkan peluang besar, serta berhasil deal dalam kesepakatan penting. Jadi, seperti apa taktiknya?

Mendengar lebih banyak daripada berbicara

Ada anggapan keliru yang banyak didengungkan orang tentang negosiator handal, ‘negosiator hebat tahu semua hal yang benar untuk dikatakan dan mereka tahu bagaimana cara mengakali orang’. Ternyata anggapan itu salah besar.

Negosiator yang sukses bukan tentang berbicara lebih banyak, melainkan tentang mendengarkan dan menyerap informasi lebih banyak. Ketika mendengarkan, kamu akan memahami apa yang diinginkan pihak lain dan membantumu berbicara di saat yang tepat untuk mencapai win-win. Jika kamu mempraktikkan untuk mendengarkan tanpa menunggu kapan waktu untuk giliran berbicara tiba, kamu akan benar-benar memahami apa yang diinginkan pihak lain. Selain itu, kamu membantu orang lain merasa didengarkan dan dipahami. Hal itu dapat membantu menciptakan suasana, membangun hubungan yang baik terhadap lawan bicara, dan meningkatkan peluang agar hasil kesepakatannya memuaskan.

Menyampaikan pesan menggunakan framing method

Hal yang unik dari komunikasi adalah persepsi dapat ‘ditangkap’ dengan berbeda pada setiap orang, tergantung bagaimana pesannya disampaikan. Dengan kata lain, kamu dapat menginterpretasikan informasi secara berbeda dengan memanfaatkan framing method. Sebenarnya, hal ini termasuk bias kognitif, namun kamu dapat menggunakan trik ini untuk meningkatkan negosiasimu. Contohnya seperti ini, menurutmu akan lebih menarik apabila kemasan produk yogurt menampilkan tulisan ’80 bebas lemak’, daripada menampilkan tulisan ‘mengandung 20% lemak’. Sampai di sini, mungkin kamu akan lebih paham tentang penggunaan framing method. Contoh lainnya, kamu ingin closing dengan harga Rp150 juta tetapi klienmu menginginkan Rp125 juta. Cobalah untuk ‘membingkai’ apa yang kamu tawarkan, misalnya produkmu dapat mengatasi risiko yang tidak dimiliki produk lain.

Melakukan persiapan untuk kompromi

Seringkali, kamu perlu menyerahkan sesuatu untuk mencapai kesepakatan bersama. Meski semua hubungan membutuhkan beberapa tingkat kompromi, hal tersebut bukanlah hal yang buruk. Untuk itu, kamu perlu menyiapkan rencana untuk membuat kompromi atau perlu melakukan rencana B, apabila rencana A belum berhasil. Bahkan, yang sering terjadi adalah ketika kita perlu merealisasikan rencana B, sebenarnya bisa menempatkanmu pada posisi yang lebih kuat. Untuk merencanakan apa yang dapat dan tidak dapat dikompromikan, tanyakan pada diri sendiri, “Apa yang bersedia saya berikan untuk peluang/kesepakatan/produk/hubungan ini?” Selanjutnya, fokuslah pada hal yang benar-benar penting, dan jangan biarkan detail kecil terlupakan sehingga dapat menggagalkan kesepakatan.

Melakukan penawaran pertama

Jangan takut untuk menawarkan terlebih dahulu. Alasannya, ketika berbicara tentang negosiasi, kamu harus selalu menjadi yang pertama mengatakan angka. Mengapa? Itu karena angka awal menentukan nada untuk sisa negosiasi. Menjadi orang pertama yang menyebutkan nomor memberimu kendali atas proses negosiasi. Hal ini disebut dengan anchoring. Bahkan jika angka yang kamu sebutkan sangat tinggi atau sangat rendah, kamu tetap dapat mengarahkan percakapan negosiasi ke arah pilihanmu.

Jika angka pertama sangat tinggi, kamu telah membiaskan negosiasi untuk condong lebih tinggi. Dalam kebanyakan kasus, angka yang sangat tinggi ini akan diabaikan. Namun, kamu sudah memancing dengan harga yang lebih tinggi daripada jika kamu menawarkan harga yang jauh lebih rendah.

Mengidentifikasi akar masalah

Dalam beberapa kasus, masalah dan solusi mungkin sudah terlihat jelas. Misalnya ketika kamu melakukan penawaran harga dengan supplier, kamu dan mereka sama-sama tahu bahwa mereka akan terus menawarkan harga terbaik sebagai ganti layanan atau produk yang ditawarkan untuk perusahaanmu. Namun di beberapa kasus lain, terkadang masalahnya tidak jelas.

Jika tujuan dari proses negosiasi adalah untuk memecahkan masalah, maka mengkomunikasikan masalah sebenarnya menjadi aspek kunci dari taktik negosiasi. Agar berhasil, kamu perlu memahami solusi atau hasil yang dicari. Artinya, kamu perlu menyampaikan masalah yang sebenarnya terjadi, bukan hanya masalah yang paling tampak atau yang ada di permukaan.

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini