fbpx

Startupmu Punya Lebih dari 50 Karyawan? Ini Tantangan yang Akan Dihadapi

Ketika kamu memulai atau bekerja di startup yang mengalami pertumbuhan, mungkin pada awalnya semua orang memiliki misi, budaya, dan value yang sama. Namun, hal-hal kecil mulai berubah ketika jumlah karyawan startup semakin banyak, yakni antara 100 hingga 150 karyawan di satu lokasi yang sama.

Dalam laporan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI), tercatat bahwa sebanyak 72,5% startup di Indonesia pada tahun 2021 hanya memiliki karyawan kurang dari 50 orang.

Memang, sebuah startup yang memiliki lebih dari 50 karyawan berarti memiliki beberapa hal positif dan sebagai salah satu pertanda bahwa mereka terus mengalami pertumbuhan. Namun, ada anggapan bahwa startup akan mulai “keluar jalur” ketika mereka mencapai 50 karyawan. Inilah yang disebut dengan fase “remaja” startup.

Apa yang terjadi jika jumlah karyawan startup makin berkembang?

Sebetulnya tidak ada jumlah minimal atau maksimal jika ingin merintis startup. Namun, kamu juga harus paham terlebih dahulu apa saja risiko yang mungkin terjadi jika kamu memiliki 100–150 karyawan.

Ketika jumlah karyawan dalam suatu startup melebihi 100–150 karyawan, budaya perusahaan pun akan berubah. Pada tahap awal startup, kamu mungkin lebih mudah berkomunikasi dengan karyawan secara langsung, karena semua orang memahami misi yang sama. Namun, ketika jumlah karyawan startup mencapai 100–150 orang, kamu mungkin mulai menghadapi masalah berikut:

  1. Manajemen yang berlapis menyebabkan lambatnya pengambilan keputusan.
  2. Misi, nilai, dan budaya perusahaan menjadi lebih dimaknai daripada diyakini.
  3. Bekal yang diterima karyawan baru saat onboarding akan bertentangan dengan realita.
  4. Mulai muncul “politik” saat karyawan bersaing.

Pada sebuah startup, setelah jumlah karyawan melebihi 150 orang, maka karyawan tidak lagi menjadi unit tunggal dan memperkuat budaya seperti pada hari-hari awal perusahaan. Mereka akan menjadi lebih terspesialisasi dan menciptakan “suku tim” sendiri yang mungkin tersebar di kantor.

Lalu, bagaimana cara startup tetap berjalan lancar saat jumlah karyawan makin berkembang?

Berikut ini beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mempertahankan startupmu agar tidak “keluar jalur”:

1. Terpusat dan transparan

Sebagai langkah awal, buatlah aturan, pedoman, atau FAQ yang dapat diakses oleh semua karyawan, tujuannya agar semua informasi dapat terpusat dan transparan. Ini bukan hanya tentang aturan, tetapi juga tentang filosofi perusahaan kamu secara keseluruhan.

2. Buat semua orang menjadi pemimpin

Merekrut manajer dari luar perusahaan adalah hal yang lumrah, terlebih ketika mereka memiliki pengalaman memimpin sebuah tim di perusahaan besar. Namun, sering kali mereka mencoba menerapkan skema perusahaan sebelumnya yang lebih besar untuk diaplikasikan ke startupmu. Padahal strategi tersebut belum tentu berhasil jika diterapkan di startupmu.

Alih-alih merekrut manajer, kamu bisa membuat setiap karyawanmu menjadi pemimpin tim. Berikan kepemilikan kepada setiap orang atas proyek yang sedang mereka kerjakan.

3. Terus bereksperimen

Cara mempertahankan startupmu yang berikutnya adalah dengan terus bereksperimen. Coba ambil beberapa kebijakan dari berbagai perusahaan dan lakukan eksperimen kecil untuk melihat apakah kebijakan tersebut berhasil untuk diterapkan di startupmu.

4. Jalankan tim seperti organisasi independen

Banyak startup yang lebih memilih menggunakan jasa freelancer atau pekerja paruh waktu untuk dijadikan karyawan. Lakukan strategi ini dalam skala yang lebih besar saat startupmu mulai bertumbuh, lalu jalankan setiap tim yang ada layaknya organisasi independen di dalam perusahaan.

Itu dia beberapa tantangan dan cara yang bisa kamu terapkan jika jumlah karyawan startup semakin berkembang. Dapatkan wawasan baru seputar dunia startup hanya di artikel Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Selamat belajar, founders!

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini