fbpx

Rahasia Menulis Pesan Jika Kamu Ingin Mendekati Profesional di LinkedIn

“Apakah kamu punya LinkedIn?”

Hampir sebagian besar, profesional yang bekerja akan memiliki akun LinkedIn.

Tapi, bagaimana jika pertanyaannya menjadi, ‘Akun LinkedIn milikmu, bisa digunakan untuk apa saja?”

Jika jawabannya,

“Untuk menuliskan CV dan pengalaman kerja”

“Untuk pamer promosi dapat jabatan baru di beranda”

“Karena untuk syarat melamar pekerjaan harus punya LinkedIn”,

maka, sebenarnya LinkedIn fungsinya bisa lebih dari hal itu.

Ya, LinkedIn ternyata bisa untuk melakukan “pendekatan” dengan para profesional yang kamu incar. Baik itu agar kamu bisa mendapatkan pekerjaan baru, mentor baru, atau mencari nasihat dari para profesional.

Langsung saja, temukan inspirasinya lewat artikel ini. Jadi, baca sampai habis, ya.

Jika kamu mencari nasihat tentang jalur karir atau perubahan pekerjaan (job change)

Saat kamu menghubungi seseorang yang belum pernah kamu kenal secara langsung, ini dinamakan dengan cold outreach. Tips pertama, kamu perlu berterus terang dan spesifik tentang hal yang ditanyakan dan mengapa itu penting. Dengan begitu, kamu akan menciptakan suasana yang tepat agar orang yang kamu hubungi bisa memberikan respon yang tepat. Kamu dapat memikirkan tentang jenis panduan yang kamu inginkan. Selanjutnya, kamu bisa mengidentifikasi orang yang paling relevan untuk didekati.

Jadilah untuk lugas dan tidak bertele-tele. Itu akan membantu penerima menghilangkan rasa ambigu, menghemat waktu, serta energi mereka. Di bawah ini adalah pesan LinkedIn yang bisa dijadikan inspirasi bagimu dalam mendekati para profesional untuk meminta nasihat karir.

“Erica, perjalanan profesional Anda sangat berkesan bagi saya. Saya sangat tertarik untuk membangun karir saya sebagai [sebutkan perannya]. Karena Anda pernah berada di posisi itu, maukah Anda punya waktu untuk memberi saya sedikit nasihat untuk melakukan hal ini? Saya sangat menghargai panggilan singkat atau pesan chat jika hal itu membuat Anda nyaman.”

Jika kamu bertanya tentang lowongan pekerjaan atau proses perekrutan

Saat kamu sedang menulis rancangan pesan, putuskan apakah orang yang akan kamu hubungi perlu memperkenalkan dirimu pada perekrut, membuat rujukan internal, atau mungkin menjawab pertanyaan tentang peran pekerjaan. Kamu dapat menghubungi profesional yang merupakan rekan satu tim yang bekerja erat dengan peran tersebut, atau orang yang akan menjadi atasan secara langsung.

Contohnya adalah pesan ini:

Hai Cameron, saya melihat perusahaan Anda sedang merekrut asisten pemasaran. Karena sepertinya Anda akan bekerja secara langsung dengan orang ini, akan sangat menyenangkan mendengar pendapat Anda tentang peran tersebut. Saya ingin mendapatkan kejelasan tentang peran dan tanggung jawab sebelum saya melamar. Apakah Anda punya waktu beberapa menit untuk membicarakannya dengan saya dalam satu atau dua minggu ke depan?

Usahakan kamu tidak menanyakan hal yang tidak penting dan terdengar basa-basi, misalnya seperti:

“Saya ingin tahu, apakah kamu sedang membuka lowongan pekerjaan sebagai ….?”

Kamu bahkan dapat mengecek lowongan pekerjaan yang tersedia pada halaman LinkedIn atau situs karir perusahaan tersebut, daripada harus membuang waktumu dan menanyakan hal tersebut pada orang lain di LinkedIn.

Jika kamu sedang mendekati calon mentor

Sebaiknya, sebelum kamu mengirimkan undangan untuk terhubung, kamu perlu mengecek apakah orang tersebut tertarik untuk menjadi mentor atau tidak.

Kamu bisa mencari mentor yang menunjukkan bahwa mereka berpengalaman di bidang tersebut dan menunjukkan tanda untuk bersedia menjadi mentor.

Pesan di bawah ini bisa menjadi inspirasimu:

Divya, postingan Anda tentang edtech di forum pendidikan STEM benar-benar menggugah pikiran! Saya telah magang di beberapa perusahaan rintisan di bidang ini dan sangat antusias dengan langkah saya selanjutnya, tetapi rasanya akan lebih bermanfaat apabila saya bisa menggunakan beberapa panduan dari profesional berpengalaman seperti Anda. Apakah Anda terbuka untuk mengobrol tentang hal ini?

Jika kamu mencari bantuan setelah kehilangan pekerjaan baru-baru ini

Sebenarnya, hal ini hampir mirip dengan pelamar kerja seperti yang sudah dijelaskan di paragraf sebelumnya. Namun, sebagai tambahan informasi, para pencari kerja harus berusaha untuk memulai percakapan tentang pengalaman mereka, apa yang mereka cari, dan siapa yang mereka rasa mungkin berguna bagi mereka.

Di bawah ini adalah contoh pesan yang bisa kamu sampaikan agar orang lain mengetahui alasanmu menghubungi mereka:

Eitan, saya ingin bergabung dengan tim yang digerakkan oleh misi seperti Anda dan kebetulan melihat postingan rekan Anda tentang peran manajer produk. Apakah Anda orang yang tepat untuk saya tanya tentang salah satu persyaratan teknis? Beri tahu saya jika saya dapat mengirim email sesuai keinginan Anda.

Itu tadi adalah beberapa pesan yang bisa kamu jadikan inspirasi ketika ingin menghubungi orang lain melalui LinkedIn. Memang, awalnya mungkin terasa menakutkan atau deg-degan karena kamu menghubungi orang yang belum pernah ditemui. Mungkin ada rasa takut ditolak, takut tidak dibalas, bahkan diabaikan. Tetapi, kita tidak akan tahu jika tidak mencobanya terlebih dahulu, kan? Jadi, selamat mencoba, ya! Semoga kamu berhasil mengembangkan jaringan profesionalmu.

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini