fbpx

PHP Indonesia

Bagaimana awal mula/latar belakang PHP ID didirikan?

PHP Indonesia sendiri sebetulnya sudah berdiri sejak 2008 oleh Sonny Arlianto Kurniawan dan Rama Yurindra. Mereka adalah dua dedengkot yang sudah cukup lama di dunia IT dan mereka berinisiatif untuk membuat komunitas PHP karena pada saat itu PHP sudah mulai berkembang sebagai bahasa pemrograman open source yang cukup populer. Seiring berjalannya waktu, jumlah anggota komunitas bertumbuh cukup signifikan sampai 2012. Dan sejak tahun 2012, para founders mulai mengumpulkan komunitas-komunitas yang ingin bergabung di PHP Indonesia. Saat ini anggota komunitas PHP Indonesia tersebar di berbagai daerah, yakni Aceh, Medan, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Lampung, Jakarta, Bandung, Parahyangan Timur (Jawa Barat bagian timur), Yogyakarta, Solo, Klaten, Semarang, Surabaya, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Selatan.

Apa visi yang ingin dicapai PHP?

“Tentunya visi di awal komunitas PHP dibuat dengan sekarang berbeda”, ungkap Peter J. Kambey, Head of Executive PHP Indonesia.
Dari awal, PHP Indonesia memang didirikan dengan menarget komunitas programmer PHP. Sejak 2014, seiring bertumbuhnya komunitas, kami menyadari kalau PHP itu bukan lagi suatu bahasa pemrograman yang ekslusif karena sudah mulai terjadi convergence antar bahasa pemrograman maupun teknologi-teknologi yang lain.

Jadi yang tadinya kami hanya membahas seputar PHP, sejak 2014 dimulai pembahasan lain di luar bahasa pemrograman PHP, seperti cloud, database, startup, UI/UX, dan topik-topik yang sedang hype saat itu. Namun karena komunitas ini memang sudah cukup populer, kami tetap mempertahankan identitas sebagai komunitas PHP.

Komunitas ini sejak awal bertujuan untuk menjangkau grassroot community dalam dunia bahasa pemrograman. Jadi orang-orang yang baru masuk ke dunia teknologi, harapannya bisa mendapatkan pengetahuan baru dari komunitas ini. Setelah aktif bergabung, baru nanti kami bantu arahkan mereka menuju ke komunitas-komunitas yang membuat mereka tertarik. Jadi memang PHP Indonesia akan selalu berkolaborasi dengan beragam komunitas lain.

Kami ingin menjadi jembatan antara kebutuhan yang terjadi di market dengan ketersediaan tenaga kerja yang ada. Karena kami menyadari bahwa terjadi ketimpangan antara dua pihak tersebut. Misalnya seperti skill yang dimiliki oleh lulusan-lulusan IT tidak memenuhi ekspektasi dari perusahaan yang membutuhkan. Jadi kami banyak bekerjasama dengan kampus-kampus untuk berbagi dengan para mahasiswa dan membahas tentang teknologi yang sedang dibahas saat ini, agar mereka mendapat wawasan yang cukup terkait dengan apa yang sedang terjadi di pasaran. Jangan sampai mereka ketinggalan informasi yang berujung kehilangan kesempatan untuk berkarir di bidang tersebut.

Selain itu, kami juga menyaring talents yang bagus untuk menjadi pemateri di komunitas ini. Kegiatan seperti ini berlangsung hingga sebelum pandemi. Setelah pandemi, aktivitas edukasi komunitas dibuat 100% online. Tahun lalu, kami akhirnya membuat program edukasi online bernama PHP ID Online Learning, dan berhasil menjalankan sekitar 56 kelas sejauh ini.

Siapa saja yang ditargetkan untuk bergabung dalam jejaring PHP?

Sesuai dengan tujuan awal, PHP Indonesia ditujukan untuk grassroot community, atau komunitas paling dasar di bidang teknologi. Bagi orang-orang yang ingin masuk ke industri teknologi, mereka bisa bergabung di komunitas PHP Indonesia. Karena memang kami tidak pernah membahas topik-topik yang ruwet. Kami menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dimengerti oleh orang yang baru mulai belajar bahasa pemrograman, bahkan 70% anggota komunitas PHP Indonesia masih berkuliah di kampus-kampus teknologi.

Apa saja program yang dijalankan oleh PHP?

Fokus kami adalah memberikan edukasi sehingga para anggotanya bisa meningkatkan keahlian mereka (pengembangan sumber daya manusia) dan mendapatkan kesempatan berkarir yang baik kedepannya. PHP Indonesia juga memiliki kekuatan untuk merekomendasikan anggotanya bagi perusahaan yang membutuhkan talents di bidang ini.

Pada tahun 2017-2019, kami sering diundang untuk melakukan roadshow di kampus-kampus dan membahas update teknologi terkini dan strategi proses belajar mereka sehingga kelak memiliki kemampuan untuk berpartisipasi di industri teknologi. Namun di tahun 2020 dikarenakan pandemi dan tidak memungkinkan untuk menjalankan kegiatan secara offline, kami fokus menjalankan edukasi melalui webinar-webinar.

Kami juga menjaga grup utama PHP Indonesia di Facebook dan grup-grup kecil seperti di Telegram dan Whatsapp tetap aktif. Sehingga informasi terkait kesempatan berkarir di dunia teknologi dapat terus tersalurkan kepada anggota komunitas. Kami mempunyai grup yang beragam anggotanya, mulai dari akademisi dan praktisi pendidikan, mahasiswa (sehingga mereka tidak segan untuk bertanya hal-hal dasar di grup tersebut), telegram for business yang ditujukan untuk karyawan perkantoran, grup IT Management yang diperuntukkan bagi mereka yang sudah berada di posisi manajerial atau CEO, belum lagi grup-grup sempalan dari PHP itu sendiri yang berfokus pada framework PHP seperti Laravel, Symfony, Zend, dll.

Jadi kami sengaja memecah segmen grup agar pembahasan topiknya lebih tepat sasaran dan disesuaikan dengan latar belakang anggota komunitas.

Apa rencana program kedepannya yang ingin dijalankan oleh PHP?

Sejauh ini belum ada ide untuk program yang berbeda dari yang sudah dijalani saat ini. Tetapi ada permintaan dari beberapa member PHP Indonesia untuk melegalkan status dari komunitas PHP ini. Artinya kami coba untuk bangun suatu badan hukum non-profit yang memang bisa menjangkau pihak yang lebih besar.

Jadi jika mau berinteraksi dengan pemerintah maupun industri startup bisa lebih mudah proses kerjasamanya. Namun, hal ini masih menjadi pertentangan, karena jika kami memiliki legal standing, posisi kami menjadi lebih terikat. Padahal harapannya sebagai komunitas, posisinya bisa lebih fleksibel dan tidak diikat apapun.

Namun yang penting, PHP Indonesia bisa terus berjalan hingga saat ini karena orang-orang yang antusias berbagi ilmu dan menumbuhkan komunitas ini. Ketika PHP Indonesia membuat program maupun acara, anggotanya selalu dengan senang hati mendukung dengan turut berpartisipasi.

. . .

Artikel ini telah terbit pada Buku Saku RINTISAN Edisi 8: Literasi Media Baru. Silakan klik link ini untuk membaca artikel eksklusif lainnya di RINTISAN.

Bagikan artikel ini