fbpx

Perkembangan AI dan Manfaatnya Bagi Manusia

Tahun lalu menjadi masa kejayaan dari kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence). Bagaimana tidak? Orang semakin familiar dengan teknologi berbasis AI yang dapat mempermudah hidup mereka. Bahkan beberapa orang percaya bahwa AI di kemudian hari akan menjadi sangat hebat, lebih hebat daripada saat ini, mungkin lebih pintar meniru kemampuan berpikir manusia dan memecahkan masalah dengan lebih cepat dan tepat.

Salah satu teknologi berbasis AI yang cukup populer dan sering menjadi perbincangan adalah DALL-E. Itu adalah teknologi AI yang dapat menciptakan gambar jika diberi perintah lewat bahasa. Alat ini cukup populer dan memberikan kita ruang untuk mendesain dengan cara yang sama sekali baru, bahkan bisa dibilang sebagai tren. Di sisi lain, ada kekhawatiran akan AI yang dapat mengambil alih sisi kreativitas manusia. Misalnya, DALL-E yang mengambil foto dari web, memiliki risiko bahwa beberapa budaya dengan sedikit representasi online akan ditinggalkan dari model ini dan menjadi kurang terwakili di dunia.

Jika DALL-E menciptakan gambar, lain halnya dengan ChatGPT yang menciptkan pesan teks dan kode. ChatGPT dapat memproduksi artikel, surat kabar, tugas sekolah, esai, pidato, karya ilmiah, dan masih banyak lagi. Hal ini dilakukan dari prompt tertulis yang disediakan oleh pengguna. Kekhawatiran yang sama dapat muncul seperti layaknya kehadiran DALL-E. Namun, apabila kita memahami cara kerjanya, alat berbasis AI ini akan dapat meningkatkan efisiensi jika digunakan dengan cara yang benar.

Selanjutnya, kabar baik datang dari perusahaan pengembangan AI DeepMind, yang dapat menciptakan algoritma dengan kode yang sangat baik. Dilansir dari artikel HBR, sistemnya, AlphaCode dapat mengalahkan 72% pembuat kode manusia dalam kompetisi rata-rata dan baru-baru ini memecahkan sekitar 30% masalah pengkodean dalam kompetisi pengkodean yang sangat kompleks melawan manusia. Meskipun angka ini mungkin tampak rendah, algoritma ini akan belajar secara eksponensial. AI punya peluang kecil dalam mengambil alih pemrograman secara penuh, tetapi AI dapat memperkecil jumlah manusia yang diperlukan untuk menghasilkan kode yang hebat.

Sebagai pelengkap, muncul Gato yang disebut sebagai ‘a generalist agent’ dan dapat melakukan banyak hal. Misalnya memainkan Atari, memberi judul gambar, mengobrol dengan pengguna, menumpuk balok menggunakan lengan robot, dan lain-lain. Hadirnya teknologi ini memperluas cara pandang kita bahwa AI hanya diciptakan untuk menyelesaikan pekerjaan yang spesifik, melainkan juga dapat melakukan banyak tugas.

Dari berbagai cerita mengenai terobosan tentang AI di atas, kita sebagai manusia dan pihak yang menciptakan AI perlu menyiapkan serangkaian cara agar AI dapat digunakan secara benar dan diperluas. Contohnya di tahun ini, harapannya di berbagai industri, AI sudah mulai diaplikasikan. Misalnya di sektor kesehatan, melalui perawatan lansia dan perawatan kesehatan, membaca rontgen, meningkatkan sistem administrasi RS yang dapat menurunkan biaya, dan lain-lain. Sektor lain seperti manufaktur, sumber daya manusia, farmasi, otomotif, dan lain-lain, diharapkan juga dapat menggunakan implementasi AI.

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini