fbpx

Pentingnya Personal Runway sebagai Titik Kritis Startup

Sebagai founder, penting sekali untuk memastikan startup punya runway yang cukup sehingga proses operasional bisa terus berjalan. Mengutip dari Forbes, runway startup adalah jumlah waktu yang dimiliki startup sebelum kehabisan uang. Jadi, andaikata waktu pahit itu datang, yakni rekening bank startup habis, maka startup akan bangkrut dan semuanya sudah selesai.

Namun, hal tersebut tidak selalu benar, loh. Faktanya, startup baru akan disebut ‘bangkrut’ apabila rekening bank pribadi founder adalah nol. Mirisnya, startup tidak akan benar-benar bangkrut sampai founder juga bangkrut. Yang menjadi masalah, founder sering terlalu fokus pada keuangan startup. Dampak negatifnya, mereka mengabaikan kemampuan pribadi untuk bisa terus bertahan.

Menurut Will Schroter dalam artikelnya yang diterbitkan di startups.com, ia menyebutkan istilah ‘personal runway’ yang artinya jumlah waktu yang dapat founder gunakan untuk tetap hidup dan bisa memenuhi kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan), terlepas dari sisi kesehatan startup.

Dengan founder mengetahui tentang personal runway dan letak titik kritisnya, ini akan sangat penting untuk keberhasilan startup. Bagaimanapun, melepaskan semua pendapatan pribadi demi membantu bisnis bisa disebut sebagai ‘penyelamatan’, tetapi pada akhirnya founder-lah yang akan tumbang. Startup dapat bertahan satu bulan tanpa aktivitas apa pun, sedangkan founder tidak akan bisa menjalani hidup sebulan tanpa makan.

Selama founder punya kemampuan untuk mencukupi kebutuhannya, mereka akan punya kendali untuk menjalankan startup. Founder punya waktu untuk bertemu dengan pelanggan, investor, hingga pers. Founder tetap bisa menjalani keseharian dan menjaga roda bisnis berputar, meski mungkin ada banyak hal yang dibatasi jumlahnya untuk menjaga ‘dompet’ tetap cukup. Jadi, founder perlu memahami betul bahwa personal runway bisa jadi inti kesehatan dari startup.

Ada satu cerita menarik dari pemodal ventura Fred Wilson, yang menceritakan pada Will Schroter dan menuliskannya di startups.com. Selama pemilihan presiden tahun 2008, founder Airbnb menghadiri Konvensi Nasional Partai Demokrat di Denver untuk mengumpulkan uang dengan menjual sekotak “Obama O’s” dan “Cap’n McCains” masing-masing seharga $40. Mereka mengumpulkan $25.000 dalam waktu singkat. Kotak-kotak yang tidak mereka jual, mereka makan untuk menghemat uang makanan. Mereka memastikan personal runway membuat mereka tetap hidup cukup lama untuk mencapai langkah berikutnya.

Lalu, bagaimana cara mempertahankan personal runway agar startup bisa terus melaju?

Memperpanjang personal runway bisa dalam bentuk membuka usaha konsultasi sampingan, bekerja paruh waktu, atau mengurangi pengeluaran pribadi. Dalam startup, waktu menjadi modal yang berharga untuk founder. Mungkin sekarang adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki model bisnis, menyesuaikan produk, dan mencari lebih banyak pelanggan. Semakin panjang personal runway dari founder, maka semakin lama waktu yang dimiliki untuk dapat menyelesaikan masalah di startup.

Itu semua akan founder lakukan demi menghindari startup jatuh bangkrut dan diri sendiri juga bangkrut. Tidak ada seorang pun yang ingin upayanya bangkrut. Karyawan mungkin bisa resign dan harus turun dari kapal. Tapi founder harus memegang kendali sepenuhnya dan menjaga kemudi agar kapal tetap mengapung cukup lama dan bisa berlayar ke jalur yang aman.

Gimana, founder? Sudah siap mendirikan dan mempertahankan keberlangsungan startupmu? Ikuti terus blog #1000StartupDigital untuk dapat banyak tips lainnya agar kamu bisa jadi founder yang semakin handal!

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini