fbpx

Pentingnya Burn Rate dan Runway Bagi Startup Tahap Awal

Dalam startup, ada istilah penting yang kerap digunakan sebagai acuan sebagai pengambilan keputusan terkait dengan pendanaan. Kali ini kita akan membahas tentang burn rate dan juga runway pada startup serta bagaimana cara menentukan burn rate dan runway. Berikut adalah penjelasannya.

Apa itu burn rate?

Burn rate adalah metrik yang harus diketahui dan digunakan oleh startup yang berada pada early stageBurn rate juga dapat didefinisikan sebagai jumlah uang tunai yang keluar dari rekening bank perusahaan setiap bulan. Dilansir dari metabeta.com, ada dua jenis burn rate, yaitu:

Gross burn rate adalah jumlah total biaya operasional yang dimiliki perusahaan setiap bulan (uang yang kamu keluarkan)

Net burn rate adalah jumlah uang dari arus kas keluar setelah dikurangi arus kas masuk (uang yang hilang, atau arus kas negatif).

Agar lebih mudah, maka burn rate dapat dihitung dengan cara:

Gross burn rate = uang tunai dari operasional

Atau dapat juga dihitung sebagai Harga Pokok Penjualan (HPP, atau menggunakan istilah COGS yaitu Cost of Goods Sold) + biaya operasional (OPEX yaitu operational expenses).

Contohnya apabila setiap bulan kamu menerima uang masuk sebesar Rp3 juta dan membelanjakan Rp10 juta setiap bulan, maka gross burn rate adalah Rp10 juta. Sedangkan net burn rate adalah Rp7 juta. Artinya, jika kamu punya Rp50 juta di rekening bank, maka kamu punya 7 bulan tersisa sebelum kamu kehabisan uang tunai.

Kamu bisa mengecek berapa HPP serta OPEX dari startupmu dari laporan arus kas perusahaan atau melalui platform keuangan yang digunakan.

Lalu, apa gunanya jika kita sudah mengetahui berapa besaran burn rate?

Metrik digunakan sebagai pendukung dalam pengambilan keputusan. Founder dan investor umumnya menggunakan gross burn rate untuk membandingkan startup dengan perusahaan lain yang serupa. Gross burn rate mengindikasikan apakah perusahaan melakukan pengeluaran secara efisien atau berlebihan, sehingga pendiri dapat mengevaluasi dan membenahi cara mengeluarkan dana dengan lebih efisien.

Sedangkan metrik net burn rate berguna dalam menghitung runway, yaitu berapa lama waktu yang dibutuhkan startup untuk dapat bertahan dalam bisnis menggunakan dana yang ada di rekening (cash on hand). Dengan mengetahui burn rate serta runway, pendiri dapat mempertimbangkan apakah mereka perlu memulai fundraising agar masa runway bertambah panjang. Atau mungkin melakukan strategi lain seperti memangkas biaya-biaya yang kurang efektif dan lebih fokus untuk mengeluarkan biaya untuk hal yang prioritas.

Dilansir dari metabeta.com, ini adalah simulasi tentang seberapa penting menghitung burn rate serta runway pada startup. Jika startup memiliki €1 juta di bank dan net burn rate sebesar €250 ribu, itu berarti mereka menghabiskan uang dengan cepat dan akan kehabisan uang dalam 4 bulan. Mereka perlu berinvestasi setidaknya €4,5 juta untuk memperpanjang runway selama 18 bulan (umumnya inilah rata-rata runway yang ‘aman’ pada startup). Perhitungan burn rate dan runway dapat menjadi informasi untuk investor ketika bernegosiasi (apabila runway pendek) atau pada startup (jika runway minimal 6 bulan).

Selanjutnya, seperti apa tingkat burn rate yang dianggap baik? Sebenarnya burn rate bervariasi, namun yang dapat menjadi indikator adalah waktu tersisa yang dimiliki oleh startup. Umumnya, pendiri harus memiliki rencana matang selama 12 bulan ke depan. Menurut Mark Suster, “Penciptaan nilai startup harus setidaknya 3x jumlah uang tunai yang kamu ‘bakar’ atau kamu menyia-nyiakan nilai investor.” Menurutnya, startup perlu segera memonetisasi bisnis karena 99% perusahaan tidak mampu jika hanya berfokus pada pertumbuhan. Jadi, rencanakan strategi monetisasi sedini mungkin sebelum runwaymu semakin memendek dan dana di rekening semakin menipis. Semangat ya founder!

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini