fbpx

Pahami Ini Sebelum Memiliki Startup Advisor

Dalam menjalankan tahap awal startup, kamu akan sangat terbantu bila kamu dikelilingi penasihat startup yang baik di saat kamu memulai usahamu. Entah itu dari incubation yang pernah kamu ikuti, senior dalam lini bisnismu, maupun jasa business advisor yang kamu sewa dalam satu bidang yang spesifik (misalnya hukum, keuangan, maupun akuntansi). Mungkin kamu pun saat ini sudah tertarik memiliki advisor selama mengembangkan bisnismu.

Bisa jadi saat ini kamu adalah founder yang telah memiliki advisor, namun sedang merasa stuck dan bingung akan hubungan perusahaanmu dengan advisor. Hal ini bisa jadi karena ilmu atau masukan dari advisormu belum kamu manfaatkan secara maksimal. Di sini, kita akan sama-sama membahas apa saja yang harus diperhatikan terkait dengan startup advisor. Baca sampai habis, yuk!

Pentingnya Memikirkan Faktor Kecocokan

Sama seperti sandal yang harus sepasang, advisor yang cocok pun harus kita temukan dalam menjalankan sebuah bisnis. Bisa jadi saat kamu sudah memiliki advisor namun masih saja stuck, yang tidak maksimal bukanlah usahamu menjalankan nasihat atau masukan yang sudah diberikan, namun memang adanya ketidakcocokan di antara dia dan bisnismu.

Ketidakcocokan tidak selalu karena advisor pilihanmu kurang mumpuni, loh. Phineas Barnes, Co-Founder dari The General Partnership mempertimbangkan faktor ini: banyak advisor yang ahli di bidangnya, namun bukanlah penasihat/mentor yang memiliki public speaking skill yang baik. Pertimbangan yang sama juga bisa kita berikan kepada advisor yang mumpuni dalam menjadi mentor, namun masih terbatas dari segi pengalaman lapangan.

Dari menyadari faktor ini, mulailah cocokkan kebutuhanmu dan startupmu, sehingga tidak ada waktu atau dana yang terbuang sia-sia dari kesempatanmu untuk mengembangkan bisnismu saat ini.

Phineas Barnes sendiri menyarankan pemilik bisnis untuk mencari advisor seperti kita mencari co-founder; seseorang yang mampu menangani ataupun melengkapi kekurangan yang kamu sadar telah kamu miliki. Salah satu cara untuk menemukannya adalah tidak begitu saja percaya dengan apa yang tertulis di CV atau rekam jejak advisor kamu, namun wawancaralah mereka dan ceritakan mereka ekspektasi serta visi-misi kamu.

Pahami Kapan Kamu Butuh Masukan

Sebagai seorang founder, tentu kamu akan sering berhadapan dengan keadaan saat kamu harus membuat keputusan cepat. Tidak hanya cepat, namun juga bertubi-tubi seakan tidak ada hari tanpa istirahat. Nah, di sinilah kamu bisa memaksimalkan peran advisor kamu.

Dalam kondisi seperti itu, tentunya kamu tetap harus berhati-hati dalam membuat keputusan dan mendapatkan dukungan yang cukup sebagai seorang founder. Maka, di sinilah kamu harus mulai mengkonsultasikan permasalahan itu kepada advisor. Terutama ketika kamu merasa buntu dan mulai merasa waktumu mendekati deadline.

Meski sedang dalam keadaan genting atau mepet deadline pun, kamu juga harus tetap bisa berpikir bersama dengan advisormu. Memiliki seorang advisor tidak seharusnya membuat kamu kehilangan kendali dan ambisimu akan usahamu sendiri. Kamu pun harus mengidentifikasi masalah-masalah yang menghambat kamu saat ini, sehingga kamu sangat membutuhkan advisormu saat ini.

Keadaan genting dan mendekati deadline terkadang bisa juga digunakan untuk menguji kecocokan advisormu dengan kamu atau bisnismu. Seorang advisor yang baik mampu untuk membantu kamu mencari perspektif lain dari sebuah masalah, membantu kamu menyaring seluruh ide dan keputusan di kepalamu, dan mendorong kamu untuk maju dan berjuang dalam mempertahankan bisnismu.

Miliki Waktu Rekreasional dengan Mereka di Luar Pekerjaan

Tidak ada salahnya untuk menghabiskan waktu dengan advisor kamu di luar jam kerja! Contohnya, kamu bisa makan siang di luar kantor, buka puasa bersama, maupun mengundang advisor kamu dalam outing perusahaan. Hal ini penting dalam membangun hubungan intrapersonal kamu sebagai jantung dan pemilik dari perusahaan tersebut, dengan orang yang berperan penting untuk menyokong bisnismu.

Bahkan ketika nantinya kamu memiliki perbedaan pendapat dengan advisor kamu, ia tahu kapan dan bagaimana cara terbaik untuk menengahi, masuk, dan memberikan nasehat bisnis untuk kamu.

Hal yang sama pun akan terjadi pada tim kamu. Dengan mengenal advisor yang jasanya kalian gunakan, tim kamu pun bisa tahu kapan mereka harus datang dan mengandalkan advisor mereka, sesuai dengan expertise atau keahlian advisor tersebut.

Maksimalkanlah Potensi Advisormu

Pada poin sebelumnya kita telah membahas tentang dua jenis advisor: yang ahli di bidangnya namun memiliki kekurangan dalam pembawaan, dan yang memiliki pembawaan baik namun masih berkembang dalam pengalaman lapangan.

Kejadian ini biasanya tidak begitu dikotomis dan hitam-putih, namun lebih berbentuk sebuah spektrum. Maka, jika kamu telah mengetahui advisor kamu lebih mendekati jenis orang yang mana, maksimalkanlah poin tersebut dengan baik untuk bisnismu. Terkadang dalam sebuah bisnis, banyak founder dan perusahaan yang lebih membutuhkan advisor yang ahli dan menguasai satu bidang dibanding advisor yang serba tahu, namun hanya dasar-dasar pengetahuan umumnya saja. Ambil contoh, advisor yang menguasai ilmu recruiting lebih cocok bagi suatu perusahaan dibanding advisor yang menguasai HR secara umum.

Namun di saat yang bersamaan, kamu pun tidak boleh melewatkan ilmu-ilmu lain yang bisa saja advisor kamu miliki. Maka, yang terbaik adalah tetap memiliki hati dan pikiran yang terbuka untuk belajar, dan kenali advisor-mu. Bisa saja, jika kamu merasa selama ini kamu mengandalkan advisor-mu dalam ranah device supply chain, ia pun juga lihai dan menguasai permasalahan hardware. Kamu tidak akan pernah tahu sebelum mencoba.

Nah, kira-kira itulah tahap awal untuk menemukan ritme yang mantap untuk menjalankan bisnismu dengan jasa advisor. Kira-kira, siapkah kamu take the leap dan berjalan bersama seorang advisor untuk menyokong bisnismu?


Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini