fbpx

Mengenal Lebih Dalam tentang Kegagalan

Pernahkah kamu mendengar ‘mantra’ dari Silicon Valley, ‘fail fast, fail often’?

Gagal lebih cepat, gagal lebih sering. Kamu setuju nggak sama pepatah ini?

Kenyataannya, membaca pepatah tersebut tidak sama kondisinya ketika kita sedang mengalaminya. Banyak yang bilang, ‘kegagalan itu baik’, ‘dari kegagalan kita bisa belajar’, ‘mari kita lanjutkan kegagalan’, dan seterusnya. Padahal, itu tidak sesederhana kelihatannya. Menghadapi kegagalan itu sulit. Gagal itu tidak enak. Ini sama tidak enaknya jika kita membicarakan tentang masa depan yang penuh ketidakpastian, bukan?

Masalahnya, kita perlu teliti bahwa tidak semua kegagalan itu sama. Alasannya, ada dua jenis kegagalan yang perlu kita ketahui. Yang pertama, kegagalan yang harus diterima dengan tangan terbuka. Ini artinya, kegagalan yang memberikan penemuan dan memungkinkanmu untuk mengetahui dengan cepat apa yang harus dicoba selanjutnya.

Yang kedua, adalah kegagalan fatal yang seharusnya tidak diterima. Maksudnya adalah kegagalan yang terjadi secara berulang, padahal kita tahu prosesnya tidak sesuai prosedur atau memenuhi kriteria.

Kemudian, jika kita memandang kegagalan dari perspektif yang lebih luas, hal terbaik yang bisa kita pelajari dari kegagalan adalah ketika kamu memiliki budaya yang mengizinkan kegagalan. Kegagalan di sini konteksnya adalah jenis kegagalan pertama, yang memberikan insight atau wawasan. Jika kamu berani menoleransi kegagalan, itu artinya kamu berani melompati tembok besar yang menghalangimu, meskipun di balik tembok itu ternyata kamu tetap terjatuh.

Budaya yang mengizinkan kegagalan tidak serta-merta timbul begitu saja. Itu hal yang sulit dan umumnya beririsan dengan budaya berinovasi. Pada umumnya ini juga bagian dari definisi perusahaan digital yang sering melakukan eksperimen, kemudian ternyata gagal. Startup cenderung lebih terbuka untuk mentolerir kegagalan.

Hal yang perlu digarisbawahi, tidak semua industri bisa mentolerir adanya kegagalan. Contohnya, di industri penerbangan, kamu tentu tidak ingin ada pilot yang melakukan kegagalan ketika menerbangkan pesawat. Pun sama halnya dengan di industri kesehatan ketika dokter melakukan kegagalan saat merawat pasien sehingga terjadi malpraktik. Kita semua tidak menginginkan hal tersebut. Jadi, memang ada beberapa industri yang sama sekali tidak mentoleransi adanya kegagalan dan kita sudah tahu apa alasannya.

Selanjutnya, kegagalan adalah hasil dari sebuah upaya yang sudah dilakukan. Dengan kata lain, gagal adalah jawaban setelah kita melakukan eksperimen. Bagaimanapun, kita perlu merangkul budaya untuk pro-eksperimen. Dengan catatan, kita perlu melakukan eksperimen secara cerdas sehingga meminimalisir terjadinya kegagalan.

Contohnya begini, eksperimen cerdas adalah eksperimen yang terjadi di wilayah baru. Kamu punya wewenang untuk menemukan ‘resepnya’, menemukan blue print-nya, dan hipotesisnya. Eksperimen inilah yang harus kita sambut dengan tangan terbuka karena dapat menghasilkan penemuan yang berguna. Itu adalah wawasan berharga yang memungkinkan kita mengetahui dengan cepat hal apa yang harus dicoba selanjutnya.

Meskipun kita gagal setelah melakukan eksperimen cerdas, inilah yang dinamakan dengan kegagalan yang produktif. Di mana, kita mendapatkan pengetahuan baru serta berguna yang membantu kita semakin maju dalam menciptakan nilai yang ingin dibagikan ke pasar untuk pelanggan.

Jadi, kita tidak akan bisa mendapatkan pengetahuan yang berguna ini jika tidak mengalami kegagalan sebelumnya. Ssampai di poin ini, kamu akan semakin paham bahwa jenis kegagalan ini adalah hal yang perlu kamu rangkul. Tujuannya agar kamu semakin berani melakukan eksperimen cerdas!

Jadi, gimana? Kamu masih takut ketika merasakan kegagalan? Mengapa begitu? Coba ceritakan pendapatmu di kolom komentar, ya.

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini