Jadi founder, manajer, atau karyawan? Semua punya susah dan senangnya masing-masing, kok.
Pekerjaan merupakan bagian penting dari kehidupan. Oleh karena itu kamu perlu memikirkannya secara matang. Mulai dari bidang industri yang dipilih, posisi yang dituju, sampai jenjang karir yang memungkinkan untuk kamu dapat. Jenjang karir jadi salah satu hal yang sering terlupakan saat menyusun rencana kerja. Biasanya kita akan terlalu fokus pada satu posisi yang sudah kita dapat dan jalani. Bahkan sering kali jadi terlalu dini dengan kenyamanan posisi karir kita. Padahal tujuan dari membuat rencana kerja tidak hanya untuk mencoba lalu menetap pada satu hal. Kamu perlu melihat, mencari, dan mempertimbangkan kesempatan-kesempatan yang bisa membuatmu lebih berkembang.
Dalam tech company ada tiga jenjang karir yang masing-masing memiliki suka dukanya sendiri. Nah, dengan memetakan posisi jenjang karir serta mengetahui tantangan dalam tiap posisinya, kamu bisa lebih yakin dan siap untuk mengeksplorasi diri dalam berkarir. Yuk simak baik-baik, penjelasan berikut!
1. Founder
Keuntungan menjadi founder
- Bisa mengerjakan dan menciptakan sesuatu yang kamu suka
- Menjadi pionir perubahan dan menghadirkan inovasi
- Dikenal sebagai orang yang sangat bertanggung jawab
- Mempunyai kesempatan untuk memilih orang yang akan bekerja di tim kamu
- Mampu mempelajari keterampilan baru dengan cepat
Tantangan menjadi founder
- Tingkat stres tinggi karena katanya “even success hurts”
- Ada kemungkinan tidak bisa memaksimalkan pemasukan untuk keperluan pribadi saja
- Untuk mencapai keberhasilan, seringkali membutuhkan jangka waktu panjang dan komitmen
- Komitmen dan idealisme yang sudah dibangun dapat merusak relasi pribadi
Strategi untuk menjadi seorang founder
- Cari rekan potensial yang bisa kamu ajak bekerja sama. Bentuklah tim yang memiliki keterampilan teknis untuk membantumu membuat minimum viable product (MVP)
- Susun rencana keuangan. Apakah kamu punya cukup tabungan? Apakah ada teman/keluarga/pihak tertentu yang bisa memberikan investasi awal? Apakah kamu cukup berani untuk memulai startup dengan sistem bootstrapping? Bisakah kamu mengurangi pengeluaran dan menabung dengan waktu 6–12 bulan untuk mengerjakan ide awal untuk perusahaan atau startup-mu?
- Identifikasikan masalah yang ingin dipecahkan
- Pastikan kamu memiliki gagasan tentang bagaimana memecahkan suatu masalah
2. Eksekutif (Manajer Senior di Perusahaan)
Keuntungan menjadi eksekutif perusahaan
- Memiliki pendapatan dan benefit yang stabil.
- Tingkat prestise yang tinggi.
- Bisa terus memiliki dampak besar karena tergabung dalam sebuah perusahaan yang sudah settle.
- Tidak perlu membangun tim
Tantangan menjadi eksekutif perusahaan
- Ada kesulitan untuk naik ke posisi karir yang lebih tinggi lagi jika tanpa mengikuti politik internal perusahaan.
- Kesuksesanmu dapat dihalangi atau bahkan dicegah oleh orang lain di dalam perusahaan.
- Harus memiliki kemampuan untuk memilih perusahaan yang akan bertumbuh dan sukses.
- Membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan tanggung jawab yang besar
Strategi menjadi seorang eksekutif di perusahaan
- Pilihlah perusahaan yang ada potensi berkembang pesat. Kalau kamu berhasil mendapat perusahaan tersebut di masa awalnya berdiri, kamu bisa mendapatkan lebih banyak tanggung jawab seiring pertumbuhan perusahaan. Sebagai contoh, kamu berhasil menjadi 100 orang pertama saat Gojek berdiri. Ada kemungkinan seiring pertumbuhannya yang pesat, kamu bisa lebih mudah memiliki jenjang karir sebagai eksekutif di Gojek karena telah menjadi bagian dari tim yang merintis Gojek.
- Kamu juga bisa memilih bekerja di perusahaan mapan sehingga bisa memperluas porsi kerjamu antar departemen atau di anak perusahaan yang dimiliki.
3. Karyawan (kontributor individu / manajer menengah)
Keuntungan menjadi karyawan
- Pendapatan stabil.
- Lebih banyak pekerjaan dan lebih sedikit meeting/berdiskusi/memutuskan sesuatu.
- Bisa memengaruhi pelanggan melalui pendekatan secara langsung.
- Biasanya, karena load permintaan tinggi, kamu jadi memiliki fleksibilitas dalam bekerja.
- Memiliki lebih banyak waktu untuk dihabiskan bersama teman dan keluarga.
Tantangan menjadi karyawan
- Produktivitas dapat dihalangi oleh manajemen perusahaan yang buruk.
- Sering tidak memiliki kendali atas apa yang kamu kerjakan.
- Ada kemungkinan tidak mempunyai suara dalam pengambilan keputusan meskipun kamu tahu keputusan yang tepat atau lebih baik untuk diambil.
- Sulit untuk menjadi kaya.
- Pekerjaan bisa jadi hal yang membosankan.
- Kalau kamu tidak mampu mempertahankan keahlian, memenuhi permintaan tinggi, dan produktivitasmu menurun, bisa dengan mudah dipecat.
Strategi untuk orang yang ingin jadi karyawan
- Kamu perlu menemukan dan bergabung dengan perusahaan yang berkembang pesat atau menemukan perusahaan sukses yang terkenal. Kamu akan lebih mudah untuk beralih di antara perusahaan-perusahaan ternama jika ingin berganti tempat kerja.
Kalau kamu sudah mencermati jenjang karir yang ada, kamu bisa memulai untuk menyusun rencana pekerjaanmu. Apapun posisimu dan pekerjaanmu, ingat selalu bahwa setiap jenjang karir memiliki caranya sendiri untuk membentuk dirimu menjadi seorang yang profesional. Tetap semangat untuk terus berproses.
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
. . .
— Tulisan dibuat oleh Mayasti Dwidya Nastiti.
Bagikan artikel ini