fbpx

Manajer Produk vs Manajer Proyek, Mana yang Lebih Penting?

Ketika mengembangkan produk, ada dua peran penting yang ditilik dari namanya hampir mirip, padahal keduanya jelas berbeda. Tahukah kamu, apa saja posisi tersebut?

Ya, kali ini kita akan membahas tentang manajer produk dan manajer proyek. Sekilas tampak mirip, dan masih banyak yang belum tahu tentang peran dan tanggung jawab, serta perbedaan yang mendasari pekerjaan mereka. Langsung saja yuk, cari tahu lewat artikel ini.

Secara garis besar, manajer produk punya peran untuk menentukan hasil. Apa saja masalah yang dapat dijawab oleh produk kita? Bagaimana produk dapat digunakan oleh pelanggan? Manajer produk akan bekerja sama dengan tim untuk mengidentifikasi fitur-fitur yang dapat memecahkan masalah pengguna.

Sedangkan manajer proyek berupaya dalam mengontrol alur kerja untuk dapat menghasilkan output yang maksimal. Manajer proyek adalah orang yang membantu mengelola proses, mengetahui output apa saja yang dibutuhkan, dan kapan tim harus mengerjakannya.

Sebagai gambaran, berikut ini adalah contoh studi kasus peran manajer produk dan manajer proyek yang dilansir dari hotjar.com.

Misalnya dalam sebuah perusahaan e-commerce, manajer produk dan tim berfokus untuk menemukan masalah dan menyelesaikannya untuk pelanggan. Ketika riset, ternyata tim menemukan bahwa tingkat keranjang belanja yang ditinggalkan 20% lebih tinggi dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya.

Manajer produk punya peran dalam melakukan riset pelanggan dan pasar serta menganalisis data perilaku pengguna. Tujuannya untuk memahami mengapa begitu banyak pembeli meninggalkan keranjang mereka pada tahun lalu dan menyusun rencana tindakan untuk mengurangi churn selama perjalanan belanja pelanggan.

Ketika manajer produk menonton rekaman sesi pelanggan yang baru-baru ini meninggalkan keranjang mereka, hasilnya ternyata banyak penurunan di bagian ‘pilih opsi pengiriman’ dari proses checkout. Selanjutnya manajer produk melakukan pengecekan pada heatmaps yang menggambarkan tentang bagaimana pelanggan mengklik dan scroll dari situs belanja. Hasilnya pelanggan tidak lagi menemukan bagian FAQ tentang informasi pengiriman produk, yang ternyata bagian ini dipindahkan ketika desain ulang seluruh situs di awal tahun.

Dari data tersebut ditunjukkan bahwa keranjang yang ditinggalkan oleh pembeli mengalami peningkatkan akibat kurangnya transparansi tentang detail pengiriman. Dampaknya adalah tingkat kepercayaan pelanggan menurun dan mereka bingung selama proses checkout, yang mana keduanya sangat bertolak belakang dengan kepuasan pelanggan. Dari hasil diskusi dengan tim, manajer produk memutuskan bahwa solusi paling tepat adalah memperjelas informasi pengiriman di halaman checkout, daripada mengandalkan pelanggan untuk mengunjungi halaman FAQ secara terpisah.

Selanjutnya giliran manajer proyek. Ia harus memastikan bahwa tim produk, yang fokusnya hanya pada penerapan perubahan desain yang diperlukan di situs web, sudah berada di jalur dan alur kerja yang benar. Kemudian, manajer proyek melakukan pengawasan terhadap kemajuan proyek secara keseluruhan, mencatat risiko dan tanda bahaya dalam alur kerja produk untuk memastikan tidak ada kesulitan. Pada intinya manajer proyek memastikan bahwa setiap hal, sedetail apapun sudah berada di jalurnya.

Untuk itu, manajer proyek perlu berkoordinasi dengan tim lain yang terlibat untuk memastikan perubahan pada situs yang ditinjau dan disetujui oleh pemangku kepentingan sebelum ditayangkan. Analisis pemangku kepentingan ini berkaitan dengan:

– Tim inventaris dan logistik, memastikan semua informasi yang ditambahkan ke situs web sudah benar.

– Tim pemasaran, untuk memeriksa apakah pengiriman pesan sudah sesuai dengan merek.

– Tim legal, memastikan tidak membuat klaim apapun yang menempatkan bisnis dalam posisi genting.

– Dan koordinasi dengan tim lainnya.

Tanpa adanya manajer proyek, komunikasi lintas tim akan kacau, alur kerja berantakan, yang akan berdampak pada produktivitas dan siklus hidup produk.

Kesuksesan manajer produk diukur dengan apakah inisiatif tersebut menghasilkan penurunan tingkat pengabaian keranjang belanja. Manajer produk fokus untuk memberikan nilai lebih pada pelanggan.

Sedangkan kesuksesan manajer proyek dihitung berdasarkan apakah situs web yang telah diperbarui sudah menyertakan waktu pengiriman dan detail yang penting di halaman checkout. Manajer proyek fokus memberikan apa yang telah disepakati (yaitu perubahan informasi detail pada proses checkout) sesuai dengan waktu dan anggaran.

Hal lain yang paling membedakan peran antara manajer produk dengan manajer proyek adalah segi timeline. Tanggung jawab manajer produk berkelanjutan pada suatu produk, sepanjang siklus hidup produk tersebut. Untuk itu, penting sekali bagi manajer produk untuk menetapkan visi dan tujuan produk secara jangka panjang. Proses merencanakan produk bersifat iteratif dan didasarkan pada pembelajaran berkelanjutan dari pengalaman produk (PX) serta kebutuhan pengguna yang terus berkembang.

Berbeda dengan manajer proyek yang mengelola alur kerja dalam rangka perubahan produk untuk meningkatkan kepuasan pengguna dan dalam setiap jangka waktu proyek yang berbeda. Sehingga, apabila manajer produk mengemban tanggung jawab keseluruhan produk, maka manajer proyek hanya berperan ketika ditugaskan dalam proyek tertentu saja. Setelah pekerjaan tersebut selesai, maka manajer proyek sering berpindah ke proyek lainnya yang mungkin tidak terkait dengan produk sebelumnya.

Nah, itu tadi penjelasan peran dan tanggung jawab dari manajer produk dan manajer proyek, serta perbedaan antara keduanya. Ternyata masing-masing punya tanggung jawab yang sama besar dalam menyumbang kesuksesan sebuah produk yang diluncurkan. Jadi, kolaborasi yang mumpuni antar lintas tim jadi kunci besar agar pengembangan produk dapat berjalan dengan lancar.

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini