fbpx

Kecil namun Berkesan, Ini Kiat Menjadi Manajer Berdampak

Tahukah kamu, bahwa selain founder, manajer juga punya peran besar dalam ekosistem startupnya.

Manajer memiliki peran dalam mengepalai setiap divisi dan mengatur alur kerja, penugasan, serta target karyawan dalam divisi tersebut. Manajer harus bersikap tegas dalam mengatur maupun mempertahankan ritme kerja karya.

Ada banyak hal positif yang bisa menjadi added value seorang manajer, loh! Tanpa manajer sadari, hal sederhana seperti nada bicara dan pola pikir nyatanya bisa berdampak besar terhadap performa, kinerja, atau bahkan mood para karyawan lainnya yang bekerja dalam startup tersebut.

Bila hal-hal tersebut tidak diperhatikan, maka rasa tidak nyaman sedikit demi sedikit bertumpuk menjadi bukit dan bisa berpengaruh terhadap atmosfer kerja suatu divisi, bahkan seisi kantor (jika startup kamu baru memulai dari skala kecil).

Makanya, yuk intip bagaimana caranya menjadi manajer yang berdampak baik dan positif bagi ekosistem kerja startup!

Kenali Diri Sendiri

Mungkin hal ini terdengar klise, tapi orang yang tidak bisa memimpin dirinya sendiri pasti akan kesulitan memimpin orang lain. Sebab, ia tidak memiliki kepekaan untuk mengasah empati, tenggang rasa, serta memahami berbagai macam perspektif.

Diri kita adalah komponen paling kecil dalam kehidupan sosial. Dengan mengevaluasi diri, mengenali diri sendiri, serta mengetahui batas-batas diri, kita cenderung mampu menentukan bagaimana berperilaku. Konsep kenal diri inilah yang akan sangat membantu dalam mengambil tindakan sebagai seorang manajer tim. Bila kita tidak mengenal diri sendiri, bagaimana kita bisa berekspektasi bahwa tim kita bisa mengenal kita?

Kamu bisa mulai dari hal sederhana, seperti pahami apa yang memicu amarah kamu, apa yang tidak kamu sukai dari rekan kerjamu, bagaimana cara terbaik untuk memicu semangat kerjamu, serta apa cara terbaik untuk menarik perhatian/menyembuhkan sakit hatimu kalau sudah dikecewakan oleh rekan kerja.

Tanamkan Sifat Saling Memiliki dalam Tim

Tanpa rasa kepemilikan dan kesadaran bahwa ‘tanpa kamu, tidak akan ada hal yang sama’, banyak karyawan yang hanya melakukan pekerjaannya secara minimum dan tidak akan memberikan performa terbaiknya pada perusahaan.

Hal ini tentu harus datang dari dalam diri setiap individu dan kesadaran tersebut ada di luar kendali kita. Namun, sebagai seorang manajer, kamu bisa loh memancing rasa tersebut dari luar!

Mulailah dari hal-hal sederhana, seperti menghargai pendapat dan ide karyawan. Ide seburuk apapun tetaplah sebuah ide yang selalu bisa dipoles dan dicari jalan tengahnya. Perhatikan diksi kamu dalam menanggapi ide bawahanmu, dan tolak/luruskan kesalahpahaman mereka secara cerdik, sehingga mereka tidak merasa dikecilkan ataupun tidak dihargai. Tidak salah juga loh, kalau kamu juga ikut menyumbang ide sesekali sebagai manajer. Dengan begitu, karyawan tidak merasa ada jarak yang begitu jauh di antara kalian.

Bicara soal jarak, penting juga untuk memposisikan diri sebagai koordinator, dan bukan sekadar memberi perintah. Dengan menanamkan pola pikir seperti ini, kamu sudah bisa membawa pengaruh besar dalam alam bawah sadarmu sendiri. Hal itu juga pasti akan dirasakan oleh anggota tim karena kamu pun memiliki ‘rasa memiliki’ yang sama dengan mereka, tidak seperti air dan minyak.

Menanamkan Pola Pikir Kolaboratif

Dalam bekerja sebagai manajer, k tidak merasa sendirian menjadi hal penting. Meski berbeda divisi pun, kamu bisa berdiskusi dan berkoordinasi dengan manajer lainnya. Kamu tetap butuh orang yang berada di posisi yang sama untuk bertukar pikiran dan memahami kamu dalam bekerja.

Hal yang sama pun sebaiknya kamu lakukan kepada pimpinan startup kamu. Sebagai jajaran yang ia percayakan untuk menangani karyawan-karyawan di divisimu, eratkan komunikasi dengan pimpinanmu supaya kamu punya banyak feedback, memahami visi-misi yang sedang ingin ia usahakan untuk startup ini, serta bertukarlah informasi tentang jalannya divisi yang kamu pegang saat ini.

Kamu juga bisa berkolaborasi dengan anggota tim yang kamu bawahi. Sering kali, ada banyak ide-ide cemerlang dan solusi tak terduga yang hadir dari anggota tim kita. Terkadang, banyak dari mereka yang memang harus dihampiri duluan untuk bisa memberikan aspirasi. Coba deh, sekali-sekali kamu yang menginisiasi hal tersebut, sehingga tercipta kolaborasi tim yang solid.

Masa Depan Tim Kamu Ada Pada Optimisme Kamu

Sebagai organisator dalam sebuah divisi, masa depan dan target tim ada di tangan kamu. Banyak karyawan potensial yang belum mengenal potensi mereka. Sebagai manajer, kamu bisa membantu memahami potensi mereka dan membantu mencari tahu kelebihan mereka lewat tugas-tugas dan project yang kamu rasa bisa mengembangkan skill dan karirnya.

Pertemukan pula mereka dengan mentor-mentor yang tepat dalam lini pekerjaan mereka. Fasilitasi mereka dengan kebutuhan yang menunjang karir dan kenyamanan kerja, sehingga kinerja mereka tidak lagi tersangkut di bare minimum dan mampu naik level.

Dengan mengetahui hal-hal kecil yang jarang diperhatikan banyak orang ini, kamu termasuk salah satu manajer (atau calon manajer) yang beruntung. Saatnya menantang diri kamu sendiri untuk mengakselerasi dirimu, tim kamu, bahkan startup kamu. Siap untuk memulai hari ini?


Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini