fbpx

Kapan Startupmu Harus Pitching ke Investor?

Lalu, apa saja hal yang perlu ada dalam pitch deck, ya?

Sumber: unsplash.com

[Perhatian: Ini adalah artikel yang ditujukan bagi teman-teman yang baru memulai startup di bawah 1 tahun. Namun, bisa juga relevan buat teman-teman yang membutuhkan.]

Tidak sedikit yang berpikir bahwa untuk menjalankan startup itu butuh suntikan dana dari investor. Padahal, bisa juga nggak lho. Percaya ngga?

Biar percaya, kamu harus nonton dulu nih video sesi mentoring bersama Mas Hiro, seorang CEO yang startupnya udah IPO dan juga berkarier di venture capital. Psst, VC-nya Mas Hiro ini salah satu yang awal nge-invest di Gojek, lho!

Hal-Hal yang Kamu Harus Ketahui Sebelum Membulatkan Tekad Cari Investasi dari VC

Dalam artikel ini, kita akan bahas poin-poin penting dari sesi mentoring Inkubasi yang videonya ada di atas ini ya!

Dalam seminggu, VC itu nerima ratusan pitch deck dan juga meeting dengan banyak startup founder yang mencari pendanaan. Dari segitu banyak, mereka harus selektif untuk memilih mana startup yang berpotensi untuk diberikan dukungan dana dan bekerja sama.

Bootstrapping itu apa sih?

Bootstrapping itu artinya memulai bisnis tanpa dana dari eksternal (menggunakan uang pribadi). Ini sebenernya adalah cara umum yang dilakukan banyak UMKM-UMKM di Indonesia kok, bukan hal yang baru. Cuma istilahnya aja keren dan kayaknya susah ya hehehe.

Kalau mulai bisnis bisa dengan Bootstrapping, kenapa banyak startup ngebet cari investor?

Karena, saat business modelnya sudah mulai kelihatan berjalan dengan baik (dapet revenue), selanjutnya adalah yang dikejar growth scale solusi mereka. Butuh dana tambahan dong~

Gimana caranya ngatur pengeluaran saat Bootstrapping?

  1. Satu orang harus sebisa mungkin ngerjain banyak role (karena hire orang itu…mahal)
  2. Cari co-founder yang bisa saling melengkapi skillset-nya
  3. Invest wisely on what MATTERS. Harus pintar-pintar bikin prioritas
  4. Yaaaa tur atur gaya hidup yaa

Di early stage startup, CEO itu Chief Everything Officer (harus bisa ini dan itu), dan CFO itu Cash Flow Officer (harus bisa ngatur cash flow sebaik-baiknya, focus on what matters!)

Penting: SETIAP ANGGOTA tim early stage startup HARUS BISA JUALAN!

“Jualan” di sini nggak selalu mengacu sama jualan produk, tapi juga meyakinkan orang tentang startupmu. Contoh: CTO harus bisa “jualan” supaya bisa dapet programmer yang mau kerja sama kamu.

Apa aja plus dan minusnya dari Bootstrapping & Investment Funding?

Bisa dilihat dari banyak sudut pandang sih. Nah yang di bawah ini adalah pendapat dari Mas Hiro:

Tips Persiapan Saat Mau Cari Pendanaan

Gimana caranya PDKT sama investor?

Beberapa sarannya:

  1. Cari tahu portofolio company-nya apa aja. Biar ketauan sektor fokusnya mereka, kemungkinan kolaborasinya, dan exit strategynya.
  2. Pelajari pengalaman founder yang dinvest/ditolak oleh mereka.

Oke, PDKT udah. Selanjutnya, harus siapin pitch deck ya. Hmm, pitch deck itu isinya apa aja sih?

Umumnya seperti di gambar. Namun, urutan dan mana aja poin yang dimasukkan itu bervariasi tergantung stage dari startupmu.

Misalnya, untuk startup yang baru jalan 3 bulan, mungkin yang penting adalah ELEVATOR PITCH, yang isinya:

1. Problem

2. Solution

3. Tim

Invest di early stage startup itu risikonya tinggi. Untuk itu, minimal, yang bisa investor “pegang” adalah percaya pada founder & timnya cukup solid untuk bisa menjalankan konsep yang dipresentasikan. Makanya, memilih co-founder yang tepat itu modal yang penting!

4. Traction

Financial projection belum terlalu penting karena belum bisa keliatan apakah itu bisa tercapai apa engga.

Nah, ada metriks-metriks yang biasanya ditanyakan oleh investor. Berikut beberapa di antaranya yang sebaiknya disiapkan dalam presentasi:

. . .

Artikel ini berdasarkan sesi Inkubasi Minggu ke-2 dengan topik “Creating a Convincing Pitch Deck” oleh Hiro Whardana (Principal Consultant, Artemis & Head of Corporate Affairs, Northstar Group) pada 18 April 2020.

Jadi, punya pitch deck yang bagus itu perlu, namun bukan segala-galanya untuk dapat memikat hati investor. Terima kasih untuk waktu yang diluangkan untuk berbagi ilmunya, Mas Hiro!

Bagikan artikel ini