fbpx

Kamu Perlu Tahu: Menggali Insight Lewat Proses Sintesis

Photo by Jo Szczepanska on Unsplash

Dalam design research, keterampilan membuat synthesis sangatlah diperlukan. Synthesis sendiri pada umumnya adalah merangkum intisari dari proses pengumpulan data yang berasal dari beberapa sumber. Synthesis atau dalam bahasa Indonesia disebut sintesis, adalah komposisi dari bagian atau elemen yang dapat membentuk satu kesatuan. Salah satu cara untuk membuat sintesis menggunakan affinity diagram atau diagram afinitas.

Affinity diagram bertujuan untuk mengumpulkan gagasan, opini, masalah, yang semuanya berasal dari data verbal. Dalam affinity diagram, seluruh data verbal ini kemudian dibagi menjadi beberapa kategori sesuai dengan jenis kelompoknya.

For your information, affinity diagram ini juga disebut dengan metode KJ, yang diambil dari penemunya yaitu Kawakita Jiro pada tahun 1960-an. Metode affinity diagram biasanya digunakan jika terdapat banyak masalah atau situasi yang chaotic. Dengan dilakukannya metode ini, harapannya dapat menghasilkan solusi dan strategi yang tepat dari seluruh pihak yang terlibat dalam organisasi.

Photo by James Pond on Unsplash

Sebelum memulai metode ini, ada beberapa hal yang perlu disiapkan lebih dulu, nih, antara lain sticky notes, alat tulis, karton manila atau permukaan yang luas untuk membuat klasifikasi kategori (bisa juga menggunakan papan tulis, meja yang luas, atau di lantai).

Selain membutuhkan peralatan, ada beberapa skills yang dibutuhkan untuk mengubah data menjadi insights, beberapa diantaranya adalah:

– Data yang akurat yang dikumpulkan dari proses user research

– Pengetahuan tentang psikologi dan perilaku manusia

– Pengetahuan tentang domain (industri, bisnis terkait, dan produk)

– Empati

– Ketelitian untuk menganalisis data berulang kali

Supaya lebih ringkas, affinity diagram dapat disederhanakan melalui 4 tahap seperti berikut:

Photo by Agence Olloweb on Unsplash

1. Meringkas Data

Dari setiap sesi diskusi yang sudah berjalan dan catatan yang sudah dikumpulkan, cari setiap poin dari seluruh informasi. Agar lebih fokus, kamu dapat menuliskan satu poin informasi dalam satu sticky notes. Usahakan tulis secara singkat namun mencakup satu masalah yang dibahas ke dalam satu sticky notes. Gunanya adalah agar nantinya kamu tidak kesulitan dalam mengelompokkan ke dalam beberapa kategori.

2. Menemukan Pola

Setelah mengumpulkan keseluruhan informasi, baca satu per satu dari informasi yang tertulis di sticky notes. Pahami keseluruhan bagian dari setiap informasi yang ada, kemudian temukan pola yang saling berkaitan satu sama lain. Kelompokkan pola tersebut ke dalam beberapa kategori, contohnya saja kategori pain points, demografi, workflow, dan lain-lain. Contohnya adalah sebagai berikut:

Informasi yang ada di dalam sticky notes adalah:

– Tidak adanya Standar Operasional Prosedur (SOP)

– Job description saling bertabrakan

– Tidak adanya pelatihan karyawan

– Perputaran uang lambat

– Jumlah karyawan sedikit

– Bahan baku sering datang terlambat

– Piutang yang macet

Dari sekumpulan informasi di atas, kita dapat menemukan pola yang saling berkaitan. Kemudian membaginya ke dalam beberapa kategori sebagai berikut:

Kategori Sistem:

– Tidak adanya Standar Operasional Prosedur (SOP)

– Job description saling bertabrakan

Kategori Sumber Daya Manusia:

– Tidak adanya pelatihan karyawan

– Jumlah karyawan sedikit

Kategori Keuangan:

– Piutang yang macet

– Perputaran uang lambat

Kategori Operasional:

– Bahan baku sering datang terlambat

3. Membuat Insights

Selanjutnya adalah langkah untuk membuat insights. Tips paling mudah untuk dapat menggali insights adalah dengan mencermati dalam setiap kepingan data yang berbeda, apakah mereka saling berkaitan satu sama lain. Kemudian apa saja yang mendasari perilaku dan kebutuhannya. Lalu kamu dapat mengatur ulang sticky notes sebelumnya menjadi beberapa insights. Untuk memperjelas saat menggali insights, kamu bisa menggunakan format pertanyaan seperti ini:

(User) perlu (Sesuatu) untuk mencapai (Tujuan)

Namun, bagaimana cara menggali insights yang nantinya relevan dan berdampak pada hasil penelitian?

Memang insights yang dihasilkan akan berbeda-beda pada setiap orang. Akan tetapi, kamu dapat mencoba menemukan insights melalui beberapa perspektif seperti:

– Insights yang digali merupakan ide baru yang sama sekali berbeda dan melawan asumsi lama

– Insights merupakan kebutuhan dan masalah yang dialami oleh user dan tidak dapat diterjemahkan secara verbal

– Insights adalah sekumpulan fakta-fakta yang tersembunyi, contohnya saja seperti bagaimana alur berpikir konsumen sebelum memutuskan untuk membeli produk.

4. Mengubah Insight ke Format yang Sesuai

Setelah kamu menemukan insights, selanjutnya kamu dapat mengubahnya ke dalam format yang sesuai agar dapat dibaca oleh orang lain. Beberapa output yang umum dalam user research adalah user persona, journey map, atau empathy map.

Semoga dengan empat langkah di atas, dapat membantumu untuk membuat sintesis dan menggali insights dari user, ya!

. . .

— Tulisan dibuat oleh Sofy Nito.

Bagikan artikel ini