Seorang Project Manager berperan memimpin timnya untuk mencapai goals yang spesifik, tepat waktu, dan sesuai dengan budget yang ditentukan. Proyek ini bisa dalam bentuk meluncurkan produk baru, mengimplementasikan sebuah sistem, atau menyelesaikan masalah pelanggan.
Ini berarti, Project Manager harus memiliki skill perencanaan dan eksekusi yang baik. Mulai dari mendefiniskan sebuah pekerjaan, menentukan ukuran keberhasilan, menyusun rencana kerja, mengalokasikan sumber daya, memonitor progres kerja, hingga memastikan proyek selesai tepat waktu.
Tidak mudah, ya? Apalagi, dunia startup dan proyek-proyek besar selalu penuh dengan ketidakpastian. Ketika rencana yang sudah kamu susun matang-matang ternyata tidak berjalan dengan baik, Project Manager harus bisa berpikir layaknya founder startup yang selalu siap menghadapi dunia bisnis yang dinamis.
Project Manager yang sukses mengurusi proyek besar ternyata memiliki mindset ini: Menyesuaikan diri dengan perubahan dan pembaharuan. Layaknya founder, manager harus kreatif menemukan langkah dan proses baru di setiap kondisi, daripada hanya bergantung pada rencana kerja yang sudah ada.
Mengapa kita tidak bisa mengabaikan pola pikir startup?
Dilansir dari Harvard Business Review, mari kita lihat studi kasus ketika Project Manager hanya berfokus pada proses eksekusi tanpa mengadopsi mindset startup.
Seorang CEO sebuah perusahaan makanan kemasan meminta pimpinan tim IT untuk menerapkan sistem pelaporan keuangan perusahaan yang bisa mengumpulkan dan menggabungkan data dari semua merek makanan, untuk melihat kinerja perusahaan secara keseluruhan. Target pengerjaan proyek ini adalah 1 tahun.
Berdasarkan permintaan CEO tersebut, agile project ini pada dasarnya adalah tentang mengimplementasikan sebuah software atau perangkat lunak. Setelah 9 bulan berjalan dan menghabiskan berjuta-juta dolar, sistem akhirnya diluncurkan di mana setiap merek menampilkan rangkaian laporan yang serupa. Mulai dari volume penjualan, inventaris, biaya per unit, dan lainnya. Namun, masalahnya ada pada satuan pengukuran dan definisi produk yang berbeda-beda untuk setiap merek. Ada yang menggunakan pounds, kilogram, satuan unit per kaleng, dan lainnya.
Sehingga, walaupun software berhasil diluncurkan, perusahaan masih memerlukan banyak perbaikan manual dan melakukan coding ulang. Pada akhirnya, meskipun telah mengeluarkan banyak biaya, proyek ini tidak begitu membawa banyak manfaat untuk perusahaan.
Pelajaran yang bisa diambil, sebagai Project Manager kamu harus melatih kemampuan “discovery” atau penemuan. Dalam kasus ini adalah “penemuan” akan kesadaran bahwa setiap merek memiliki satuan ukurnya masing-masing, sehingga tidak bisa disatukan begitu saja. Kamu juga perlu memiliki skill negosiasi, kemampuan bereksperimen, dan kemampuan untuk menciptakan visi bersama agar seluruh tim yang terlibat memahami pentingnya langkah yang kamu rekomendasikan.
Pendekatan startup terhadap manajemen proyek
Ada 4 tools yang sangat penting untuk Project Manager, yaitu:
- Project management canvas: Dokumen satu halaman yang berisikan proposisi nilai proyek, siapa saja pemangku kepentingan, partner potensial, dan sumber daya yang dibutuhkan. Dengan begitu, kamu bisa melihat bagaimana setiap aspek saling berperan dan berhubungan, serta menemukan pertanyaan besar yang bisa kamu selesaikan di awal.
- Customer development process: Diskusikan kanvas proyek dengan stakeholders dan partner potensial untuk mengetahui bagaimana proyekmu dapat membantu mereka.
- Minimum viable project: Lakukan eksperimen skala kecil untuk memperoleh hasil awal. Ini akan menjadi pembelajaranmu untuk kemudian dievaluasi dan diperbaiki.
- Strategi untuk scale-up: Setelah bereksperimen kecil, mulailah menuju implementasi proyek pada skala yang lebih luas.
Dengan tools-tools ini, kamu bisa bergerak secara iteratif menuju goals proyekmu melalui tahapan penemuan, pembelajaran, percobaan, dan scaling.
Itulah alasan pentingnya memiliki pola pikir startup dalam mengemban tugas sebagai Project Manager. Semoga, tips-tips yang diberikan ini bisa mendukung proyekmu untuk jadi lebih sukses lagi. Semangat, ya!
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini