fbpx

Ini 4 Kesalahan Umum yang Bisa Bikin Startupmu Gampang Miskomunikasi

Ketika berbicara tentang public relation, banyak startup fokuskan energinya untuk mencari kesempatan wawancara oleh media dan diliput dalam berita. Namun sayangnya, kerap kali startup melupakan satu bagian penting yang datang setelahnya: tentang apa yang boleh dan tidak boleh dikatakan kepada pihak luar.

Jika salah memberi pernyataan atau tidak sengaja menyebutkan hal sensitif perusahaan, hal ini akan berbalik menjadi blunder dan memberi citra buruk bagi startup. Nah, para founders, jika kamu sedang membangun startup dan strategi komunikasinya, ketahui empat kesalahan umum ini dan langkah menghindarinya:

Kesalahan #1: Melebih-lebihkan fakta atau memberi pernyataan palsu

Pernah dengar slogan “fake it ‘till you make it”? Secara singkat, slogan ini bermakna untuk terus mempercayai hal yang belum terjadi hingga akhirnya menjadi kenyataannya. Misalnya, kamu sebagai founder startup terus mengamini dan mengumumkan pada dunia bahwa startupmu akan segera menjadi unicorn (walau nyatanya masih dalam tahap validasi idea).

Nah… optimis dan bermimpi besar memang boleh, tetapi jangan sampai hal ini disampaikan pada publik saat nyatanya kondisi startupmu masih dalam tahap awal atau belum mencapai target.

Ketika berbicara di hadapan publik, jadilah diri sendiri dan hanya sampaikan fakta serta data yang sebenar-benarnya, alias jangan dibuat-buat. Hindari kesalahan ini dengan mengingat kembali visi, misi, serta nilai startup dan menjadi diri sendiri.

Kesalahan #2: Membagikan terlalu banyak informasi

Sebagai seorang founder, kamu harus bijak memilah dan memilih informasi yang ingin disampaikan ke publik. Jangan sampai terlalu banyak informasi yang kamu beri berbalik menjadi bumerang yang diarahkan ke startupmu saat situasi genting.

Ada beberapa trik yang bisa kamu lakukan untuk terhindar dari ketidaksengajaan menyebarkan informasi terlalu banyak ke publik, yakni:

Jangan merasa ‘harus’ mengisi keheningan. Kerap kali dalam sebuah acara, konferensi pers, atau wawancara, para wartawan akan duduk tenang di hadapanmu hingga kamu selesai berbicara. Terkadang mereka akan melempar pertanyaan, tetapi lebih sering duduk diam mendengarkan. Tak jarang hal ini berujung pada keheningan yang mungkin membuatmu merasa enggan atau tidak nyaman. Nah, rasa tidak nyaman ini sering menjadi celah bagi para founder untuk tak sengaja menjelaskan informasi yang sesungguhnya tak perlu diketahui publik demi memecah keheningan. Maka, prinsip utama tips ini adalah pahami betul apa yang ingin kamu sampaikan dan berhentilah ketika kamu sudah usai menyampaikan semua pesanmu.

Ingat apa peranmu. Bersikap ramah kepada siapapun memang penting, tetapi tetap batasi informasi yang mau kamu bagikan. Jangan sampai karena merasa akrab, kamu pun kebablasan membocorkan rahasia dapurmu (oops).

Tetap berpegang pada fakta. Ingat, pernyataan palsu bisa menjadi bumerang berbahaya bagi kredibilitas startupmu, loh. Jadi, lebih baik ceritakan fakta dan kondisi yang sebenarnya ketimbang menutupi kebenaran, ya.

Kesalahan #3: Menjawab pertanyaan media secara serampangan

Kita tidak bisa mengatur bagaimana seorang wartawan akan menulis tentang startupmu. Yang bisa kita atur adalah jawaban seperti apa yang kita berikan pada mereka. Karenanya, sebelum terjun langsung ke konferensi pers atau bertemu wartawan, ada baiknya kamu siapkan sebuah dokumen atau talking notes yang berisi rangkaian pesan dan jawaban yang ingin kamu sampaikan pada media.

Jika ada pertanyaan di luar dugaan, kamu bisa menggunakan trik block and bridge yang membantumu membuat framing agar tidak melenceng dan tetap sesuai dengan pesan yang ingin kamu sampaikan. Seperti inilah salah satu bentuk jawaban dengan trik block and bridge:

“Observasi Anda sangat menarik. Namun, yang sebetulnya menjadi akar masalah adalah…”

“Pertanyaan yang Anda berikan sangat menarik dan menyentuh isu penting. Pandangan kami terhadap isu ini adalah…”

Kesalahan #4: Terlalu fokus ke luar, melupakan yang di dalam

Tak jarang startup terlalu fokus membangun komunikasi ke luar organisasi dan melupakan komunikasi internal. Padahal, komunikasi internal pun sangat penting dalam menjaga dan mempertahankan pesan yang ingin dibawa startup.

Karenanya, sebelum menyampaikan pesan atau pernyataan ke pihak eksternal, pastikan pihak internal pun memahami pesan tersebut sesuai dengan apa yang akan disampaikan di luar. Jika terjadi perbedaan pesan yang berbeda di antara pihak internal dan eksternal, sangatlah mungkin terjadi simpang siur di kedua belah pihak dan berujung pernyataan yang tidak sesuai dengan apa yang sebetulnya ingin disampaikan oleh startupmu.

Nah, kini kamu telah memahami 4 kesalahan umum yang kerap terjadi dalam ranah komunikasi serta public relation startup. Karenanya, ingat selalu 4 kesalahan ini agar startupmu terhindari dari blunder yang bisa bikin kamu pusing 7 keliling 😱

Semangat membangun startup yang berdampak dan tepat sasaran, ya!

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini