fbpx

Ingin Menerapkan AI dalam Startup, Mulai dari mana?

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, adalah teknologi baru yang transformatif. AI punya potensi dan peluang besar yang belum dapat kita bayangkan atau kuasai sepenuhnya. AI masih terus berkembang, dan startup yang mulai menggunakan AI punya peluang untuk lebih unggul dibandingkan mereka yang belgium menggunakannya.

Sebagai founder dan anggota tim startup, bagaimana caranya bisa memanfaatkan AI? Apa yang dapat kita yakini sebagai pondasi agar AI dapat dimanfaatkan dengan maksimal? Cari tahu jawabannya di artikel ini, yuk!

1. Meningkatkan rasa penasaran dan bereksperimen

Satu hal paling dasar yang dapat kamu coba adalah meningkatkan rasa penasaranmu akan teknologi AI. Cara terbaik untuk mempelajari adalah dengan menggunakannya. Jadi, banyaklah bereksperimen dalam menggunakan AI untuk menyelesaikan banyak hal.

Misalnya membuat pertanyaan wawancara, menulis memo, hingga mencari ide menggunakan Bing dan ChatGPT. Contoh lainnya adalah menggunakan Microsoft 365 Copilot untuk membuat slide, menemukan dan meringkas dokumen dengan topik yang sama, dan lain-lain. Semakin sering kamu menggunakan AI, maka akan lebih mudah untuk membayangkan bagaimana AI dapat digunakan oleh startupmu.

2. Memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas

Sekarang, kamu dapat membuat daftar pekerjaan yang sekiranya bisa dibantu oleh AI. Misalnya menyederhanakan tugas tertentu. Dikutip dari artikel Harvard Business Review, Copilot GitHub telah menulis 46% kode di repositorinya dan membantu developer membuat kode hingga 55% lebih cepat.

Tentu saja developer dapat memanfaatkan banyak waktu ekstra untuk mengerjakan hal lainnya yang mungkin lebih mendesak. Bayangkan apa yang bisa dilakukan pengembang dengan waktu ekstra tersebut!

Contoh lainnya adalah alur kerja dan kegiatan yang sifatnya ‘berulang’ seperti penggajian, orientasi, atau helpdesk yang dapat disederhanakan dengan AI. Intinya, kamu dapat memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas.

3. Mentransformasikan pengalaman

AI berhasil memengaruhi cara bisnis bekerja dengan memberikan pengalaman yang lebih baik. Teknologi ini bisa mempercepat, menjadikan proses lebih efisien, atau benar-benar baru. Contoh sederhananya adalah teks prediktif di smartphone, penggunaan chatbot, hingga penelusuran yang disarankan ketika kamu menggunakan search engine.

Dikutip dari artikel Harvard Business Review, PwC menggunakan Azure OpenAI untuk memperluas dan membuat skala penawaran AI miliknya, sekaligus membantu klien di industri seperti asuransi atau layanan kesehatan untuk menata ulang bisnis mereka dengan memanfaatkan kekuatan AI generatif.

4. Memprioritaskan keamanan dan AI yang bertanggung jawab

AI adalah teknologi yang masih terus berkembang. Maka, ia masih punya banyak ruang untuk bisa meningkatkan kemampuannya untuk membantu banyak orang. Di sisi lain, sekaligus meningkatkan risiko akan keamanan dan terjadinya hal buruk yang tidak diinginkan. Untuk itu, kita sebagai manusia perlu bisa menguasai dan mengelola risiko ini agar penggunaan AI dapat dimanfaatkan dengan penuh tanggung jawab.

Menurut Harvard Business Review, keberhasilan inisiatif AI yang bertanggung jawab bergantung pada tiga hal. Pertama, dibutuhkan kepemimpinan yang berkomitmen dan terlibat. Kedua, perusahaan harus membangun model tata kelola yang inklusif dan pedoman yang dapat ditindaklanjuti. Terakhir, mereka juga harus berinvestasi pada AI yang bertanggung jawab dalam bentuk sistem rekayasa baru, inkubasi yang didorong oleh penelitian, dan pada orang-orang yang akan memastikan prinsip-prinsip AI yang bertanggung jawab dapat diterapkan.

Seperti sebuah hal baru lainnya, saat pertama kali menggunakan AI, pasti akan muncul keraguan. Apakah teknologi ini benar-benar bisa mendukung startup, atau bahkan sebaliknya? Untuk itu, kamu perlu memikirkan strategi penerapan AI secara bertahap. Selain itu, cobalah merangkul ketangkasan dan perubahan, serta mempertahankan pola pikir belajar secara berkelanjutan. Tetap semangat dan semoga berhasil, ya!

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini