fbpx

Hindari Pitfall dengan Memperkirakan Cash Flow Kamu

Uang merupakan kebutuhan yang fundamental dalam roda bisnis sebuah startup. Maka, dibutuhkan kecerdasan finansial sebagai seorang penggiat startup untuk mengelola cash flow perusahaan agar kamu bisa menentukan panjangnya runway perusahaanmu. Lalu, bagaimana cara yang paling pas?

Hal Pertama yang Harus Diperhatikan

Cash flow forecast adalah gambaran akan banyaknya uang yang dimiliki oleh startupmu setelah menghitung pemasukan dan pengeluaran dalam periode tertentu. Perkiraan ini akan membantumu mengawasi keadaan finansial startup, dan membantu menghitung runway perusahaanmu.

Informasi yang harus kamu perhatikan untuk memonitor cash flow adalah pendapatan, slip gaji, depresiasi, dan bentuk pengeluaran lainnya yang diambil dari pemasukan perusahaanmu. Informasi tersebut bisa membantumu membuat balance sheet dan memperkirakan runway perusahaanmu.

Selain itu, manfaat dari memperkirakan dan memperhatikan cash flow perusahaanmu adalah apakah perusahaanmu masih memiliki dana yang cukup untuk terus berjalan, sehingga kamu bisa membuat plan selanjutnya dan mencari jalan keluar jika menghadapi hambatan dana.

Pitfall adalah ancaman yang tak terlihat dan kerap kali mengecoh para pelaku bisnis. Pitfall bisa muncul tiba-tiba sebelum kamu menyadarinya, bahkan di saat kamu sedang menghadapi masalah lain yang belum selesai. Salah satu langkah preventif yang bisa kamu lakukan adalah memperkirakan cash flow kamu.

Jenis-Jenis Cash Flow Forecast

Ada dua jenis cash flow forecast yang bisa kamu gunakan sesuai kebutuhan perusahaanmu: direct method dan indirect method. Perbedaan dari dua metode ini ada pada kegunaan, cara, dan sumber datanya. Direct method biasanya berfokus pada proyek jangka pendek (paling lama 90 hari) dan digunakan untuk memperkirakan cash flow dalam jangka pendek. Indirect method yang digunakan untuk data sebelumnya dari balance sheet dan P&L (profit and losestatements.

Berdasarkan dua penggolongan tersebut, keduanya memiliki keunggulannya masing-masing. Meski lebih sering digunakan para pendiri startup pada proses budgeting, penggunaan indirect method lebih rentan terhadap kesalahan, sebab jangka waktu penghitungan yang digunakan lebih panjang dibanding direct method. Itulah yang membuat direct method sedikit lebih unggul dibanding indirect method.

Biasanya seorang pelaku bisnis besar mulai fokus memperkirakan cash flow mereka pada akhir bulan.amun, sebagai perintis startup baru, kamu bisa melakukan extra miles untuk perkembangan finansial startupmu sendiri dengan memperhatikan cash flow setiap seminggu sekali (lebih baik lagi: sehari sekali!)

Tiga Kesalahan yang Mengantarkan Kamu kepada Pitfall

Besar tuntutan bagi seorang founder untuk fokus pada banyak aspek. Sebagai pemimpin, tidak disarankan untuk hanya fokus pada sesuatu yang kamu minati saja, sebab bawahanmu tetap membutuhkan pengawasan dan pengambilan keputusan darimu sebagai poros dari bisnis yang sedang berjalan. Maka, hal pertama bagi perintis startup yang tidak begitu atentif dan tertarik akan dunia finance adalah mulai mempelajari dan menaruh perhatian pada bidang tersebut, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Kesalahan pertama yang bisa mengantarkanmu pada pitfall adalah terlalu fokus pada kemungkinan terbaik. Optimisme adalah hal yang sangat dibutuhkan dalam membangun sebuah usaha, namun keseimbangan juga hal yang tidak bisa kamu lupakan. Alur masuk dan keluar dari keuangan perusahaanmu tidak bisa selalu stabil dan sama persis seperti bulan-bulan sebelumnya. Maka, sebagai founder, persiapkanlah dirimu akan segala kemungkinan, dan teruslah monitor keuangan perusahaanmu.

Kesalahan kedua yang harus kamu hindari adalah memisahkan cash flow dengan financial model kamuFinancial models (headcount planexpenses forecast, dan sales quota capacity plan) yang kamu buat sebaiknya sesuai dengan ekspektasi yang kamu miliki juga. Manfaat dari menyamakan cash flow dengan financial modelmu adalah agar kamu mendapatkan gambaran tentang performa bisnismu secara keseluruhan dan memetakan strategi perkembangan perusahaanmu. Yang harus kamu lakukan adalah selalu memonitor seluruh kebutuhan pendanaan di setiap aspek dan divisi perusahaanmu secara real-time.

Hal terakhir yang harus kamu hindari adalah tidak berperan sama sekali dalam memperkirakan cash flow. Kamu perlu terjun langsung pada prosesnya agar sungguh memahami kondisi keuangan perusahaan dan bisa membuat keputusan terbaik. Milikilah fleksibilitas dan pola pikir ‘what-if’ yang membuatmu mampu terjun kapanpun dan berpartisipasi pada pembuatan data keuangan. Contohnya, ketika vendor lama memintamu untuk membayar di muka, dan vendor baru meminta pembayaran per kuartal. Keputusan-keputusan seperti ini membutuhkan decision making darimu.

Ada banyak aspek yang harus kamu perhatikan dalam mengembangkan sebuah startup, maka milikilah pola pikir yang terus berkembang dan terbuka untuk mempelajari, peduli, dan terjun ke dalam setiap aspek startupmu. Jangan menyerah dan terus belajar!

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini