fbpx

Gimana Caranya Rekrut Karyawan untuk Startup?

Beberapa tips dan trik untuk menemukan orang yang tepat untuk bergabung dengan startupmu.

Sumber: Unsplash

Kerja di startup terasa begitu berat buat diselesaikan? Kamu merasa cukup bisa untuk handle sendiri atau dengan tim yang sudah ada tapi tetep hasil kerjaannya kurang maksimal? Kerjaan mulai keteteran dan lambat selesainya? Bingung harus gimana lagi biar semuanya produktif dan tepat sasaran?

Ini pertanda kamu butuh hire orang baru di tim startup-mu.

Cari orang untuk direkrut ke startup itu time consuming dan juga habisin banyak biaya. Terlebih lagi kalau melalui jasa agen perekrutan. Mahal, boss. Jalanin startup aja ngeluarin uang udah lumayan, apalagi kerjaannya yang bisa padet juga waktunya. Capek pokoknya.

Tapi masalahnya adalah tim yang kurang banget di kualitas juga bakalan bikin pergerakan startup-nya jadi lamban dan nggak efektif. Karena sejatinya kalau sudah timnya kurang qualified, sudah pasti bakalan berdampak banget ke kerja startup itu sendiri. A bad team is a bad growth, katanya.

Eits, bukan berarti kalian nggak ada solusi, karena sekarang kalian akan belajar gimana caranya hire orang yang tepat tanpa harus ngeluarin uang gede ataupun ngabisin waktu yang banyak.

It’s not about finding people fast, tapi tentang finding the right one. With less money spent tentunya, hehe.

But, first…

Pahami Peran yang Dibutuhkan

Nggak bakalan habis-habisan untuk dibicarain betapa tahu dan paham pekerjaan yang dibutuhkan di startup itu penting. Setiap peran yang ada di startup: mau itu marketingprogrammingdesign, dan lain-lain, semua punya peran yang sangat spesifik. Hire seseorang cuma karena kamu handle banyak pekerjaan dan butuh asisten buat bantu-bantu nggak akan cukup jadi patokan.

Pahami role yang dibutuhkan. Ketahui dan pelajari apa job description yang harus dilakukan oleh calon kandidat nanti. Buat dan siapkan target apa yang harus dipenuhi di peran tersebut. Make the description amazing and interesting to see.

Kamu nggak perlu harus mengerjakan pekerjaan itu juga kalau kamu, sebagai founder, berada di role yang berbeda agar paham sepenuhnya. But at least ketahui, jadi kamu punya gambaran lebih banyak untuk mencari orang yang sempurna berada di posisi itu.

Proses Perekrutan

Proses perekrutan menghabiskan waktu yang banyak, and that’s a fact. Banyak perusahaan atau startup yang tidak mau buang-buang waktu untuk mencari kandidat yang dibutuhkan. Pasang iklan lowongan pekerjaan atau media sosial, and it’s done. Tinggal tunggu respon. Lanjut kerja lagi.

Tapi tahu, nggak? It’s really not effective!

Kandidat yang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan tersebar di mana-mana, tapi kandidat yang punya kualitas nggak akan mudah untuk ditemukan cuma dengan cara gitu aja. It’s okay untuk menghabiskan lebih banyak waktumu selama proses perekrutan ini.

Ada banyak proses yang bisa kita ambil untuk mendapatkan kandidat yang tepat dan sesuai banget sama startup yang kita jalani. Cara paling simpel, nggak habisin banyak biaya, dan fleksibel adalah pakai exposure.

Nggak apa kalau harus invest waktu dan uang lebih untuk tingkatin exposure startup-mu secara lebih konsisten lagi. Contohnya liatin apa yang startup-mu lakukan selama ini, brand apa yang diangkatdan bikin startup-mu lebih engaging di media sosial, apalagi juga ngeliatin budaya kerja startup-mu. As long as there is internet, use it wisely!

Dengan boosting brand image startup kamu di berbagai platform seperti Instagram, Facebook, atau Twitter akan menarik perhatian para kandidat ini. Selain itu pastinya mereka juga akan mengenal lebih jauh startup yang kamu jalanin dan impact yang akan mereka rasakan kalau gabung di tim.

Cara selanjutnya adalah melalui network-mu. Mungkin ada yang sudah gabung jadi bagian dari ekosistem sebuah network startup, atau malah ada yang belum (ayo coworking makanya).

Mencari kandidatmu melalui network juga nggak kalah efektifnya selain exposure. Dikarenakan kamu dan startup-mu sudah dikenal di lingkungan ekosistem network tersebut: brand apa yang kamu usung, visi apa yang kamu junjung, apa yang ingin kamu raih melalui itu semua, dan kualitas apa yang kamu mau.

Tanya, minta saran dan rekomendasi siapa orang yang cocok di network-mu yang cocok untuk ikut bergabung di tim. Atau malah bisa sebaliknya, lho, si kandidat yang disarankan untuk gabung ke timmu oleh network-mu. Who knows. It happens sometimes.

Selain cara di atas, kalian bisa menemukan calon kandidat kalian lewat online spaces seperti LinkedIn, Temu, dan yang lain-lainnya. Ayo googling!

The Perfect Candidate

Nah itu tadi tips dan trik untuk masa hiring. Tapi selanjutnya adalah, “apa yang harus kita cari dari para kandidat ini nantinya?”

Skill yang mumpuni memang satu dari sekian banyak persyaratan yang dibutuhkan, sih, tapi itu nggak selalu jadi patokan utama. Selama proses interview nanti, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan dari para kandidat ini. Mari kita telaah satu per satu:

1. Passion

Passion bakalan sangat mempengaruhi kinerja si kandidat di tim nantinya. Perhatikan portofolio yang dikirimkan, projek apa yang pernah mereka kerjakan sebelumnya. Ketahui perjalanan kerja mereka secara profesional.

2. Dorongan Kerja

Cari tahu apa yang bisa mendorong mereka untuk bekerja dengan nyaman, terkontrol, dan suasana apa yang menunjang mereka untuk bekerja lebih baik. Jadi kamu ada gambaran gimana caranya handle calon kandidatmu agar selalu bisa efektif bekerja di lingkungan startup-mu.

3. Komitmen pada Goal Startup-mu

Passion sudah, skill ada, sekarang pastikan dia punya komitmen untuk mengerjakan pekerjaannya sesuai untuk mencapai goal yang sudah ditentukan. Akan lebih menyenangkan lagi kalau sang kandidat bisa menggabungkan personal goal-nya dengan goal startup-mu.

4. Bisa Mengatasi Tantangan

Sudah pasti, sih.

5. Kesalahan

Making mistakes is good. Setiap orang selalu punya kesalahan fatal yang pernah mereka alami atau malah lakukan di pekerjaan mereka sebelumnya. Tapi bukan kesalahannya, sih, yang harus kita lihat, tapi apa yang mereka lakukan untuk menangani masalah itu. Ini akan jadi penilaian kalau si kandidat juga merupakan seorang problem solver yang handal nantinya. Causing problems is good. Solving the problems is even better!

Berharap ada yang ikut bergabung di timmu juga sebaiknya diimbangi dengan apa yang kamu bisa berikan ke mereka sebaliknya. They come for the money tentu aja, tapi di jaman sekarang nggak cuma uang yang dicari oleh orang-orang kreatif inovatif. Melainkan kesempatan untuk berkembang terus. Tapi dibayar.

Jadi ada baiknya kamu juga ikut meningkatkan skill dan kualitas timmu dengan mengadakan pelatihan, workshop, atau mendanai mereka untuk mengambil kelas di luar startup-mu. Itu juga akan jadi investasi besar, lho. Tahu kalau mereka pun akan bisa improve selama ada di startup-mu bakalan bikin mereka lebih betah dan semangat gabung sama kamu.

Jadi itulah tips dan trik yang bisa kalian aplikasikan dalam pencarian tim nantinya. Ingat selalu, kualitas jauh lebih penting dari kuantitas. Find the right people.

Bagikan artikel ini