fbpx

Founder, Terapkan 3 Hal Ini Agar Sistem Kerja Hybrid Tetap Inklusif!

Jaga produktivitas kerja di mana pun & kapan pun.

Seiring dengan dihapusnya Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kini banyak perusahaan yang menerapkan sistem kerja hybrid, yaitu kombinasi antara bekerja di kantor dan kerja remote (di luar kantor). Namun, sistem kerja hybrid juga menimbulkan tantangan baru. Mulai dari cara mempertahankan budaya perusahaan, memaksimalkan performance kerja, dan memastikan perlakuan yang adil untuk seluruh karyawan.

Founder, ada hal penting yang wajib kamu pahami dan terapkan agar sistem hybrid di perusahaanmu berjalan dengan efektif dan inklusif untuk seluruh karyawan. Yuk, cermati tips-tips di bawah ini!

1. Sambut karyawan baru dengan penuh apresiasi

Selama masa pandemi, sebagian besar perusahaan melalukan sistem rekrutmen secara online. Agar karyawan baru dapat menyerap informasi yang dibutuhkan, kamu dapat memfasilitasi karyawan selama proses onboarding online melalui beberapa cara. Pertama, kamu bisa menyediakan video pendek yang menjelaskan segala aspek kerja mulai dari perkenalan tentang perusahaan, budaya perusahan, hingga sistem kerja danteknologi yang digunakan.

Untuk mempercepat proses adaptasi, kamu bisa menerapkan sistem “buddy” antara karyawan baru dan karyawan yang sudah berpengalaman di perusahaanmu. Dengan begitu, karyawan tersebut akan mendapatkan teman untuk membantunya beradaptasi di lingkungan kerja baru. Kamu juga bisa memberikan hadiah sambutan seperti buku agenda hingga peralatan kerja yang bisa menunjang produktivitas di mana saja.

2. Eratkan hubungan dengan rekan kerja

Saat menerapkan sistem hybrid, akan lebih sulit untuk memprediksi kondisi psikologis karyawan yang tidak bekerja di kantor. Bisa saja, karyawan kamu saat ini sedang mengalami hari yang sulit tanpa ada satu pun rekan kerja yang mengetahuinya. Oleh karena itu, penting untuk mengadakan sesi ngobrol-ngobrol santai. Namun, sistem kerja online menjadikan karyawan enggan untuk memulai percakapan dengan rekannya karena takut mengganggu jam kerja. Lalu, sebaiknya gimana, ya?

Solusinya, kamu dapat membuka sesi “virtual office door” di sore hari. Di profil chat, kamu dapat menuliskan status yang menunjukkan bahwa kamu tersedia untuk mengobrol. Kamu bisa juga mengadakan sesi ngobrol online dengan seluruh karyawan dan melakukan permainan virtual bersama.

Lewat sesi komunikasi informal, karyawan akan lebih mudah untuk mengutarakan kendala dan masalahnya, sehingga tekanan kerja dapat berkurang. Sesi ini juga menjadi tempat bagi karyawan untuk memberikan dukungan satu sama lain dan mempererat hubungan antar anggota. Dengan kondisi bekerja yang baik, performance karyawan pun akan meningkat.

3. Penilaian kinerja saat sistem hybrid

Karyawan dengan produktivitas dan performance kerja yang tinggi akan mendapatkan peluang promosi jabatan. Di sisi lain, sistem kerja hybrid juga menciptakan perbedaan peluang antara karyawan yang bekerja remote dan karyawan yang sering bekerja tatap muka dengan atasannya.

Wah, membingungkan, ya? Untuk itu, sebagai founder kamu dapat memberikan “petunjuk” pada manager maupun karyawanmu ketika penilaian untuk mendapatkan promosi sedang dilakukan. Ketika ada karyawan yang memperoleh promosi jabatan, kamu dapat menjelaskan alasan kenapa karyawan tersebut berhak mendapatkannya. Sehingga, karyawan lainnya akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja mereka.

Menerapkan sistem kerja hybrid memang memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Dengan menerapkan peraturan sistem kerja hybrid yang inklusif, perusahaanmu dapat terus berjalan dengan baik dan kerjasama tim tetap terjaga.

Itulah 3 hal yang perlu kamu terapkan di startupmu selama sistem kerja hybrid. Semoga artikel ini membantu, ya. Terus semangat memberikan solusi bagi masyarakat dan menciptakan Indonesia yang maju!

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini