fbpx

Founder, Ini Cara Efektif Meminta Masukan dari Advisor

Sebagai seorang founder, kita cenderung dituntut menjadi ahli dalam segala hal; mulai dari mempunyai visi besar, karisma yang dapat memikat investor dan pegawai, serta ketajaman insting dalam berbisnis. Ditambah dengan adanya tantangan pandemi, founder semakin ‘didesak’ untuk segera mengadopsi strategi bisnis yang tepat dan bertahan lama.

Namun sebenarnya, kamu tidak perlu merasa sendirian. Kolaborasi adalah hal yang sangat penting dalam berbisnis, termasuk meminta saran dan berkonsultasi dengan advisor dan juga investor.

Tentunya, tidak ada satu orang pun di dunia ini yang mempunyai segala jawaban atas kesulitanmu. Sehingga, kamu perlu memiliki kemampuan untuk dapat mengambil kesimpulan dari berbagai pendapat. Setelah itu, kamu harus mampu menciptakan langkah baru untuk perusahaanmu berdasarkan kesimpulan tersebut.

Berikut ini langkah-langkah yang dapat kamu terapkan dalam meminta saran dari advisor. Yuk, cermati dengan baik agar kamu bisa menjadi founder yang semakin keren!

  1. Pegang kendali atas hubunganmu dengan advisor

Advisor, terutama investor, memiliki pengaruh yang sangat penting saat kamu mengambil keputusan bisnis. Agar proses pengambilan keputusan tidak menjadi rumit, kamu harus bisa memegang kendali atas hubunganmu.

Caranya, buatlah dinamika sparring antara kamu dan advisor. Saat berkonsultasi, kamu dapat terlebih dahulu mengutarakan pemikiran dan rencana bisnismu, sementara advisor akan memberikan saran berdasarkan pengalaman mereka sebagai catatan tambahan.

Advisor yang baik akan selalu membawamu kembali ke dalam inti permasalahan yang berusaha kamu pecahkan, yang akan melatih kemampuan berargumenmu. Sebagai founder, kamu dapat memilih kapan sebuah saran harus kamu dengar dan kapan kamu sebaiknya melakukan rencana sesuai caramu sendiri.

2. Fokus pada bagaimana bisnismu dapat berkembang

Daripada berpaku pada apa yang advisor lakukan di masa lalu, fokuslah pada keadaanmu sekarang dan meminta masukan berdasarkan kondisi perusahaanmu. Berikut adalah contoh pertanyaan yang dapat kamu terapkan:

“Saya ingin membangun tim sales dan sedang mencari orang pertama untuk saya rekrut. Ini adalah target customer kami, pendapatan rata-rata per customer, dan gambaran proses sales kami. Bagaimanakah langkah yang harus saya ambil selanjutnya?”

3. Maksimalkan hubunganmu dengan advisor

Kesuksesan sebuah bisnis dapat diukur secara kuantitatif, seperti besarnya pendapatan, retensi pelanggan, dan sebagainya. Sebaliknya, kesuksesan hubunganmu dengan advisor cenderung bersifat kualitatif.

Berikut ini adalah ciri-ciri bahwa kamu telah memiliki hubungan yang baik dan rekat dengan advisor:

a. Setiap konsultasi akan berakhir, kamu selalu merasa ingin mengobrol lebih lama
b. Advisor selalu bersikap responsif terhadap kebutuhanmu dan perusahaan
c. Kamu merasa seperti mengalami “lompatan besar” akan pengetahuan berbisnismu setiap kali kamu berkonsultasi

Bagaimana, founders? Apakah kamu dan advisor telah memenuhi hal-hal di atas?

4. Lakukan follow up progress dari hasil masukan

Terakhir, jangan lupa untuk melakukan follow-up progress kerja berdasarkan masukan yang telah diberikan oleh advisor. Dengan begitu, advisor akan merasa dihargai dan semakin bersemangat untuk membimbingmu dalam berbisnis.

Kamu dapat membuat suatu dokumen berisi masukan dalam bentuk one liner. Di sebelah one liner, kamu dapat menuliskan progress yang sudah kamu kerjakan berdasarkan masukan tersebut. Kamu dapat mengisi dokumen ini secara rutin, setidaknya setiap enam bulan. Dengan adanya dokumen ini, kamu dapat membagikan progress kerjamu kepada advisor, investor, maupun mentor dengan mudah dan teroganisir.

Itulah beberapa cara yang dapat kamu terapkan dalam berkonsultasi dengan advisor. Semoga dengan menerapkan hal-hal di atas, kamu dapat bekerja lebih efektif dan jadi founder yang lebih keren, ya.

Selamat mencoba!

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini