fbpx

Evolusi Dompet Digital untuk Transaksi Masa Depan

Munculnya dompet digital bagai angin segar di industri keuangan, khususnya financial technology (fintech). Dengan fungsi e-wallet saat ini, kira-kira seperti apa inovasi yang akan muncul dan melengkapi fungsi dompet digital di masa depan?

Kali ini dalam Breakout Session di Ignition Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, kami bekerja sama dengan DANA untuk berdiskusi seputar dompet digital melalui tema ‘Evolusi Dompet Digital untuk Transaksi Masa Depan’. Acara ini dibawakan oleh moderator Reancy Triashari sebagai Government Relation Lead DANA dan menghadirkan pembicara Ivan Kusuma, Head of Investment & Insurance DANA dan Erwin Utama, Business Venture Head DANA.

1000 x DANA: Evolusi Dompet Digital untuk Transaksi Masa Depan

Artikel di bawah ini merangkum diskusi hangat mereka yang bisa kamu baca di sini:

Indonesia punya potensi besar dalam industri e-wallet atau financial technology (fintech) pada tahun ini. Mengapa? Karena peluangnya terbuka lebar dilihat dari jumlah populasi penduduk Indonesia yang menempati peringkat empat di dunia, yakni sekitar 210 juta. Di mana sekitar 69% dari populasi tersebut diisi oleh masyarakat dengan usia produktif. Artinya, negara kita tidak hanya menang dari segi kuantitas, namun juga kualitas. Ini menunjukkan bahwa bonus demografi nyata adanya dan berdampak sebagai ‘modal besar’ untuk para pelaku industri.

Dengan jumlah populasi sebanyak itu, persentase penetrasi internet sebesar 70%. Artinya mayoritas masyarakat Indonesia sudah melek digital, dengan 199 juta orang pengguna smartphone. Meskipun negara kita menang dari segi populasi, namun tantangan akan selalu ada. Literasi keuangan (dihitung menggunakan financial inclusion rate) negara Indonesia tergolong masih rendah, yaitu hanya 75%, lebih rendah dibandingkan negara lain di ASEAN seperti Malaysia dan Singapura.

Alasannya karena masyarakat masih terbiasa melakukan pembayaran menggunakan uang tunai atau disebut dengan cash. Padahal, pembayaran menggunakan cash akan selalu mengeluarkan operational cost dibandingkan dengan pembayaran cashless. Dari segi keamanan dan kepraktisan, melakukan pembayaran secara cashless jauh lebih unggul dibandingkan pembayaran menggunakan cash. Untuk itulah, masyarakat perlu lebih ditingkatkan kesadarannya akan pemanfaatan atau penggunaan dompet digital (e-wallet) yang mendukung pembayaran secara cashless.

Didukung dengan momen pandemi yang ternyata justru punya dampak positif bagi industri fintech, masyarakat lebih banyak yang memanfaatkan pembayaran secara cashless. Alasannya tentu saja karena menjaga jarak dan mengurangi kontak fisik sehingga akan lebih aman jika melakukan pembayaran menggunakan nontunai. Perilaku masyarakat akan penggunaan uang nontunai ini menjadi kebiasaan baru akibat dari pandemi COVID-19. Kehadiran dompet digital atau e-wallet memberi kemudahan bagi kegiatan masyarakat sehari-hari.

E-wallet menawarkan produk dan layanan keuangan ke pengguna, dengan menargetkan populasi unbanked dan underbanked yang masih merasa kesulitan untuk mengakses layanan keuangan. Istilah unbanked adalah individu yang sudah cukup umur namun tidak memiliki rekening bank. Sedangkan underbanked adalah individu yang sudah memiliki akses layanan keuangan namun masih sangat sederhana, misalnya hanya tabungan. Untuk itu, masyarakat yang tergolong pada target tersebut harus diberikan edukasi atau awareness. Tujuannya agar mereka memahami bahwa e-wallet hadir untuk membantu pengguna membuat keputusan penting dalam mengelola keuangan pribadinya.

Utilisasi penggunaan e-wallet kini sudah sangat luas, bukan hanya untuk transfer saja. Namun bisa untuk membayar tagihan listrik, air, telepon, dan tagihan-lainnya. Selain itu, e-wallet juga dapat dimanfaatkan untuk menikmati layanan lainnya seperti asuransi dan investasi.

Harapannya e-wallet dapat semakin berkembang dan berevolusi menjadi smart wallet, yang dapat menyimpan personal ID seperti KTP, SIM, cryptocurrency, bahkan NFT assets. Tidak hanya itu saja, masih ada potensi besar lain di masa depan yang dapat dimanfaatkan oleh dompet digital, misalnya pengembangan terhadap IoT (Internet of Things), blockchain technology, AI (Artificial Intelligence), hingga metaverse. Karena, financial technology akan terus berevolusi dengan sangat cepat, menghadirkan berbagai inovasi yang dapat digunakan oleh pengguna.

Kamu ingin #RintisSolusiDigital dan membuat startup, namun masih bingung harus mulai dari mana? Mari rintis startupmu bersama mentor dan praktisi digital dengan bergabung di Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Cari tahu lebih lanjut dengan mengunduh aplikasinya sekarang di Play Store dan App Store atau kunjungi http://1000startupdigital.id/aplikasi

Buka dan telusuri aplikasi #1000StartupDigital untuk terus update dan ikuti programnya sekarang, yuk!

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini