fbpx

Dear Founder, Kamu Pasti Relate dengan Keresahan Ini!

Sebagai sosok di balik berdirinya startup, menjadi founder ternyata punya kisahnya sendiri yang jarang diketahui orang lain. Keresahan inilah yang membuat kita semakin respect akan kerja keras seorang founder yang punya andil besar dalam perkembangan bisnis atau startup.

Lalu, apa saja keresahan yang hanya dipahami oleh seorang founder?

  1. Merasa Kesepian

Jauh di dalam diri seorang founder, ada rasa kesepian yang datang menghantui. Kamu harus berjuang membesarkan startup. Kamu juga tidak bisa sembarangan ‘mengeluh’ atau bercerita tentang permasalahanmu ke orang lain karena tidak semua orang mengalami hal yang sama. Jika dilihat sekilas, tampaknya founder dikelilingi oleh partner kerja dan banyak orang yang punya hubungan baik dengan mereka. Namun sejatinya, hanya sedikit dari mereka yang bisa disebut ‘teman’. Saat semua karyawan di startup pergi makan siang, mereka bisa saja membicarakan banyak hal, mengeluh tentang pekerjaan, dan lain-lain. Namun tidak dengan founder. Kamu tidak bisa pergi makan siang dan mengeluh dengan sembarang orang tentang apa yang menjadi kegelisahanmu.

2. Sering Mengalami Keraguan

Sebagai salah satu pengambil keputusan, maka setiap jalan yang dipilih harus tepat bagi semua pihak. Padahal, kamu tidak akan pernah tahu, apakah pilihanmu paling tepat sehingga rasa ragu kerap muncul ketika kamu dihadapkan pada banyaknya persimpangan. Bagaimanapun, founder tidak akan pernah tahu apakah yang mereka lakukan berhasil atau tidak. Yang hanya bisa dilakukan adalah berupaya semaksimal mungkin dan berharap semuanya akan berjalan (entah nanti jalannya macet, banyak gelombang, atau ‘mulus’, sekali lagi kita tidak akan pernah tahu).

3. Berusaha untuk Tidak Egois

Memikirkan kepentingan bersama di atas kepentingan sendiri. Itulah tugas saat kamu jadi founder. Harus rela berkorban baik itu dari segi waktu, materi, tenaga, dan sumber daya apa saja yang kamu miliki. Founder adalah pihak terakhir yang menerima pembayaran, yang meluangkan banyak energi dan pemikirannya untuk kebaikan startup, dan yang berjuang ‘mati-matian’ agar startup bisa terus survive.

4. Belajar Berkawan dengan Kegagalan

Fail fast, learn fast. Ini yang sering terjadi di startup. Masalahnya, terkadang kegagalan diikuti beberapa situasi lain yang kurang menyenangkan, seperti kecemasan, rasa bersalah, kehilangan uang, sampai pertaruhan integritas.

5. Punya Ikatan

Menjadi pemilik dari startup, tentu punya rasa ikatan yang besar terhadap apa yang kamu bangun mulai dari nol. Ketika yang lain bisa saja pergi saat merugi, tapi founder harus bangkit dan membangun semangat lagi, bahkan saat kamu kehilangan banyak hal.

Menjadi founder startup memang tidak mudah. Ada banyak pengorbanan, tapi akan ada banyak peluang dan pengalaman tak terlupakan juga yang datang menantimu. Yang paling penting, kamu bisa berkontribusi untuk banyak orang disekitarmu dengan masalah yang kamu pecahkan. Jadi, terus semangat dan pantang menyerah, ya!

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini