fbpx

Clickbait Jadi Basi, Buatlah Konten dengan Zero Click!

Mengutip dari sparktoro.com, pada tahun 2020, lebih dari dua pertiga pencarian Google berakhir tanpa klik. Mengapa? Google terus memperbarui Search Engine Results Page (SERP) atau halaman hasil mesin pencari (SERP) sehingga pengguna bahkan tidak perlu mengklik suatu hasil untuk memenuhi permintaan mereka.

Contohnya, jika kamu ingin mengubah satuan ons menjadi cup, ada kalkulator langsung di SERP. Ingin mengetahui ringkasan tentang riset pasar? Cukup mengetik ‘riset pasar’ maka akan muncul grafik pengetahuan dengan definisi, perusahaan riset pasar yang disarankan, hingga buku-buku yang berkaitan, tanpa harus mengklik ke situs web.

Tidak hanya Google, sosial media juga sama. Facebook, Twitter, Reddit, Pinterest, dan Quora menyukai konten dalam platform seperti postingan tanpa tautan, rangkaian pesan, gambar, dan video. Sedangkan, TikTok dan Snapchat tidak memiliki tautan. Mereka semua menghargai perilaku dengan zero-click. Jadi, apa yang perlu kita lakukan?

Buatlah konten zero click.

Mengutip dari sparktoro.com, konten zero click adalah konten yang menawarkan wawasan berharga dan mandiri (atau sekadar materi menarik), tanpa perlu diklik. Mengklik mungkin bersifat tambahan, tetapi itu tidak wajib.

Contohnya adalah thread X atau Twitter, postingan LinkedIn, TikTok berdurasi 60 detik yang langsung menuju ke demonstrasi. Konten zero click mudah dikonsumsi pengguna yang menelusuri timeline atau feed, dengan memberikan nilai bagi creator-nya.

Lalu, seperti apa tips untuk berhasil membuat konten zero click?

Membuat satu ide lengkap dan menarik dalam 200 kata, 2 menit, atau kurang

Menurutmu, lebih mudah mana, membuat penjelasan yang lengkap dan panjang, atau meringkasnya hanya dalam sepuluh kata?

Jika kamu menjawab meringkas lebih sulit, maka memang inilah tantangan yang kita hadapi sekarang.

Misalnya kamu sudah menghabiskan 3 jam untuk menulis postingan blog yang menarik dan lengkap, tapi tidak semua pembaca di internet mau meluangkan waktu untuk membaca tulisan sepanjang itu. Tidak hanya itu, ternyata judul yang clickbait dan cerdas saja tidak bisa dijadikan acuan agar audiens mau membaca konten yang dibuat.

Untuk itu, akan lebih baik untuk membuat konten dengan penjelasan singkat yang digunakan dalam saluran promosimu. Fokuslah untuk membuat:

  • Email 150 kata
  • Utas X atau Twitter 10 tweet
  • Postingan LinkedIn 200 kata
  • Video YouTube berdurasi 2 menit

Usahakan konten pendekmu memiliki pertanyaan kesimpulan, pembuka, bagian tengah, dan penutup. Dengan membagi lewat kerangka tersebut, akan lebih mudah bagimu untuk meringkasnya dan fokus kepada makna pesan.

Meringkas inti cerita ke dalam poin-poin

Agar proses meringkas ini berjalan lebih mulus, kamu dapat membagikan garis besar konten yang lebih panjang ke dalam beberapa kerangka. Katakanlah buat satu kesimpulan penting tentang seluruh konten tersebut. Selanjutnya, kamu dapat mengatur pembuka dengan hook yang menarik. Kemudian, isi konten atau bagian tengah. Terakhir adalah penutup. Ini bisa kamu praktikkan untuk segala jenis konten, mulai dari postingan blog, video singkat, video panjang, episode podcast, maupun webinar.

Ketika kamu ‘mengubah’ konten dengan durasi panjang ke dalam poin-poin penting singkat, kamu perlu hati-hati karena ini cukup tricky. Kamu harus bisa memberikan informasi yang seimbang antara memasukkan fakta yang mengejutkan dan menahan informasi untuk dibagikan secukupnya.

Mengapa begitu? Kamu dapat menjelaskan lebih lengkapnya di konten yang lebih panjang agar konten yang sudah dibuat dapat dipertahankan. Kamu bisa menjelaskan semua informasi secara singkat dalam satu platform, sehingga audiens tidak perlu meninggalkan platform tersebut. Namun, kamu juga dapat menawarkan ‘sudut pandang lain’ yang lebih lengkap dan menarik dalam tautan yang dapat dibuka di platform lainnya. Mengklik bersifat tambahan, dan bukan sebuah kewajiban.

Memanfaatkan emosi yang menggiring audiens untuk menikmati kontenmu

Jika kamu berhasil memanfaatkan emosi yang relevan dengan audiens, maka kamu akan sukses menyoroti titik rasa sakit (pain points) dari mereka. Mereka dengan sukarela akan mengklik kontenmu karena ingin melihat bagaimana hal tersebut bisa memecahkan masalahnya.

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini