fbpx

Budaya Kerja Positif Bikin Makin Produktif

Seperti apa lingkungan kerjamu saat ini?

Apakah lingkungan kerjamu memberikan pengaruh yang besar terhadap kinerjamu saat ini?

Cobalah untuk merenungkan jawaban dari pertanyaan tersebut, sembari membaca sebuah penelitian menarik yang dipublikasikan oleh artikel Harvard Business Review. Di mana, tempat kerja yang punya budaya positif ternyata memberikan banyak efek yang menggembirakan. Untuk itu, para pemimpin di startup perlu melakukan berbagai upaya untuk mendorong penciptaan budaya kerja yang menyenangkan. Bagaimana caranya?

Membina hubungan sosial

Sejumlah studi membuktikkan bahwa hubungan sosial yang positif di tempat kerja memberikan dampak positif yang luar biasa. Contohnya, karyawan jarang sakit, pulih dua kali lebih cepat dari operasi, dan mengalami lebih sedikit depresi. Tidak hanya itu, mereka juga belajar lebih cepat dan mengingat lebih lama, mentolerir rasa sakit dan ketidaknyamanan dengan lebih baik, menampilkan lebih banyak ketajaman mental, dan melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Sebaliknya, penelitian oleh Sarah Pressman di University of California, Irvine, menemukan bahwa kemungkinan kematian dini 20% lebih tinggi pada orang gemuk, 30% lebih tinggi pada peminum berlebihan, 50% lebih tinggi pada perokok, tetapi 70% lebih tinggi pada orang dengan hubungan sosial yang buruk. Tempat kerja yang tergolong ‘toxic’ dan penuh stres mempengaruhi hubungan sosial dan lebih buruknya, harapan hidup.

Menunjukkan empati

Seorang leader punya pengaruh luar biasa pada karyawannya. Apa yang leader lakukan dapat memberikan dampak positif dan negatif, tergantung dari apa yang leader lakukan. Sebuah studi menunjukkan bahwa, ketika karyawan mengingat leader yang tidak baik atau tidak empatik, mereka menunjukkan peningkatan aktivasi di area otak yang terkait dengan penghindaran dan emosi negatif. Uniknya, hal tersebut tidak terjadi ketika karyawan mengingat leader yang berempati. Selain itu, Jane Dutton dan rekan-rekannya di CompassionLab di University of Michigan menyarankan agar para pemimpin yang menunjukkan kasih sayang terhadap karyawannya agar mereka dapat berhasil untuk bertahan dan berjuang dari masa-masa sulit.

Berusaha untuk membantu

Pada umumnya, karyawan akan lebih loyal untuk bekerja pada pemimpin yang ringan tangan untuk membantu karyawan yang sedang dalam kesulitan. Ini ditunjukkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Jonathan Haidt di Stern School of Business New York University, ketika para pemimpin tidak hanya adil tetapi juga rela berkorban, karyawan mereka sebenarnya tergerak dan terinspirasi untuk menjadi lebih setia dan berkomitmen pada diri mereka sendiri. Dampaknya, mereka lebih cenderung untuk membantu dan ramah kepada karyawan lain, sehingga menciptakan siklus yang memperkuat diri sendiri. Daan Van Knippenberg dari Rotterdam School of Management menunjukkan bahwa karyawan yang punya karakter untuk rela berkorban menjadi lebih kooperatif karena mereka lebih mempercayai pemimpin mereka. Mereka juga lebih produktif dan melihat pemimpin mereka lebih efektif dan karismatik.

Mendorong karyawan untuk berbicara aktif dengan pemimpin

Setiap orang pasti punya masalah di tempat kerja, tidak terkecuali karyawan yang saat ini bekerja di bisnismu. Pemimpin yang dipercaya oleh karyawan, pada umumnya punya pola komunikasi yang baik dan aktif oleh karyawannya. Jika pemimpin mengutamakan kepentingan karyawan, mereka akan rela bekerja dengan kinerja terbaiknya. Karyawan akan merasa aman, daripada takut. Contohnya adalah hasil penelitian oleh Amy Edmondson dari Harvard dalam pekerjaannya tentang keamanan psikologis, budaya keselamatan, yaitu pemimpin yang inklusif, rendah hati, dan mendorong staf mereka untuk berbicara atau meminta bantuan, mengarah ke hasil belajar dan kinerja yang lebih baik. Karyawan yang merasa aman di tempat kerja ternyata membantu mendorong semangat bereksperimen yang sangat penting untuk inovasi.

Tempat kerja yang positif memberikan dampak yang sangat luar biasa pada karyawan. Tidak hanya itu, pengaruh dari pemimpin yang positif juga dapat meningkatkan emosi dan kesejahteraan karyawan. Jadi, ketika startup mengembangkan budaya yang positif, mereka mencapai tingkat efektivitas bisnis yang jauh lebih tinggi. Hal ini termasuk kinerja keuangan, kepuasan pelanggan, produktivitas, dan keterlibatan karyawan.

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini