fbpx

Belum Tembus Go to Market Strategy?

Panduan ini bisa membantumu

Membuat produk baru adalah tantangan tersendiri. Namun, tugasmu belum berhenti di situ. Membuat produk baru dan memasarkannya adalah dua hal yang sangat berbeda. Sehebat apapun produknya, jika tidak dapat tembus ke pasar, maka audiens tidak akan menemukanmu. Jadi, kamu perlu secara cermat menjalankan strategi GTM (Go-to-Market), apabila ingin meluncurkan produk baru atau memperluas ke pasar baru. Strategi GTM sangat berguna untuk menemukan audiens yang tepat, menyampaikannya dengan pesan yang tepat, dan di waktu yang tepat. Berikut adalah panduan yang bisa membantumu tembus ke pasar:

Langkah 1

Mengidentifikasi masalah

Setiap produk baru pasti menyelesaikan permasalahan tertentu dari target market tertentu. Contohnya Uber memecahkan masalah panggilan taksi yang ‘ribet’ serta deterjen Dawn mampu menghilangkan lemak dan mempermudah mencuci piring. Setiap produk punya proposisi nilai yang unik, yakni cara menambah nilai bagi pelanggan dengan mengatasi pain points (titik rasa sakit/apa yang dikeluhkan) pelanggan.

Langkah 2

Menentukan target audiens

Apakah kamu sudah benar memahami target audiensmu? Jika masih ragu, kamu bisa menjawab pertanyaan berikut:

– Siapa yang mengalami masalah yang dipecahkan oleh produkmu?

– Apa masalah spesifik yang dapat dikurangi dengan kehadiran produkmu?

– Berapa banyak audiensmu bersedia membayar untuk sebuah solusi?

Kemudian, ada dua cara yang pada umumnya dilakukan untuk bisa menentukan target audiens. Pertama, dengan mengidentifikasi ICP (Ideal Customer Profile) dan yang kedua dengan buyer persona.

Buyer persona dan ICP mungkin terlihat sama, tetapi mereka punya fungsi yang berbeda. Buyer persona membantumu memvisualisasikan siapa pelangganmu dengan membagi ICP menjadi segmen yang lebih spesifik. Masing-masing dari buyer persona mewakili tipe orang dengan masalah, nilai, dan tujuan mereka yang berbeda.

Langkah 3

Meneliti persaingan dan permintaan

Untuk membantumu dalam riset kompetitor, kamu dapat menjawab pertanyaan berikut:

– Siapa yang sudah menawarkan versi serupa dari produkmu?

– Audiens dan wilayah geografis apa yang ditargetkan oleh pesaingmu?

– Bagaimana produkmu berbeda dari pesaing? Apa yang kamu tawarkan yang tidak ditawarkan orang lain?

-Apakah ada permintaan untuk produk, atau apakah pasar terlalu jenuh?

Langkah 4

Menentukan pesan utama

Kamu dapat menyesuaikan pesan individual untuk setiap persona pembelimu, sehingga kamu dapat menjawab nilai serta keluhan mereka. Untuk dapat memetakan pesan ke setiap persona pembeli, kamu bisa membuat matriks nilai. Ini berisikan setiap persona, poin rasa sakit yang mereka alami, nilai yang kamu bawa ke dalam produk, dan pesan utama yang menyampaikan bagaimana produkmu dapat memecahkan masalah unik mereka.

Langkah 5

Memetakan perjalanan pembeli

Disebut juga dengan buyer’s journey, yaitu jalur yang diambil pelanggan ketika mereka menyadari permasalahannya. Pada umumnya, buyer’s journey divisualisasikan sebagai corong yang dibagi menjadi tiga bagian:

Top of funnel: pelanggan mengetahui masalahnya dan mencari solusi. Di tahap ini, mungkin mereka belum mengetahui tentang produkmu.

Middle of funnel: pelanggan membandingkan produkmu dengan opsi lain yang tersedia. Kamu harus dapat meyakinkan mereka bahwa produkmu adalah yang terbaik dan cocok untuk mereka.

Bottom of funnel: pelanggan memutuskan apakah akan membeli produkmu atau tidak. Kamu perlu meyakinkan mereka untuk berkomitmen dan menunjukkan nilai produk agar mereka yakin untuk membeli.

Langkah 6

Memilih saluran pemasaran

Ini adalah berbagai jenis konten yang bisa kamu manfaatkan untuk menciptakan permintaan produk dan memindahkan calon pelanggan ke saluran pemasaran. Misalnya media sosial, iklan pencarian berbayar, blog, konten SEO, email marketing, push notification melalui aplikasi, dan lain-lain.

Langkah 7

Membuat rencana penjualan

Berikut ini ada empat strategi penjualan paling umum. Kamu dapat menggabungkan beberapa strategi ini, dengan disesuaikan dengan produk serta model bisnismu, ya.

Self-service model: pelanggan membeli produkmu sendiri, di mana pelanggan dapat menemukan dan membeli produkmu secara daring.

Inside sales model: tim penjualanmu membina calon pelanggan untuk meyakinkan mereka agar membeli produkmu.

Field sales model: tenaga penjualan fokus untuk closing melalui kesepakatan dengan perusahaan besar.

Channel model: mitra eksternal membantu menjual produkmu.

Langkah 8

Menetapkan tujuan yang konkret

Beberapa kerangka kerja untuk menetapkan tujuan dapat kamu adopsi di bawah ini. Kamu dapat memilih satu atau menggabungkan beberapa:

SMART goals: menentukan tujuan menggunakan indikator

S-Specific/spesifik

M-Measurable/terukur

A-Achievable/dapat dicapai

R-Realistic/realistis

T-Time bound/terikat waktu

KPI (Key Performance Indicator): merupakan metrik kuantitatif yang membantumu melacak kemajuan menuju tujuan bisnis.

OKR (Objectives and Key Result): strategi ini memasangkan tujuan yang ingin dicapai dengan hasil utama yang akan digunakan untuk mengukur kemajuan.

Langkah 9

Membuat proses yang jelas

Jabarkan rangkaian proses dengan sangat jelas. Karena strategi hebat tidak akan berhasil apabila rangkaian prosesnya tidak berjalan mulus, dan pemimpin tidak mengkomunikasikan strateginya pada anggota tim. Kamu juga perlu menentukan rencana agar dapat memeriksa dan melacak kemajuan secara teratur.

Semoga dengan mengikuti sembilan langkah di atas, akan membantumu agar produkmu dapat tembus ke pasar dan digunakan oleh target audiens yang sesuai, ya. Semoga sukses!

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini