fbpx

Belajar Merancang Strategi Bisnis dari Futuris

Orang-orang yang punya keahlian dalam merancang strategi perusahaan dapat belajar dari sudut pandang yang dilihat oleh futurist dalam melihat waktu. Futuris atau disebut dengan futurolog adalah ilmuwan sosial yang punya keahlian dalam ilmu futurologi. Seorang futuris dapat mengeksplorasi prediksi dan kemungkinan tentang masa depan serta bagaimana hal tersebut bisa muncul dari masa sekarang.

Jika kamu akan mengerjakan proyek yang memerlukan prediksi tentang apa yang akan terjadi bertahun-tahun dari sekarang, kamu perlu mempertimbangkan kerangka ‘’time cones’ atau corong waktu. Alih-alih menggunakan ‘time line’ layaknya mayoritas orang, akan lebih tepat menggunakan corong waktu dalam ‘memprediksi’ dan membuat strategi tentang perencanaan masa depan.

Sumber: Amy Webb, artikel Harvard Business Review

Kerucut ini terdiri dari empat bagian yang berbeda, yaitu:

Taktik: rentang waktunya terjadi dalam 1–2 tahun lagi dengan kepastian tinggi

Strategi: rentang waktunya terjadi dalam 2–5 tahun lagi dengan kepastian sedang

Visi: rentang waktunya terjadi dalam 5–10 tahun lagi dengan kepastian rendah

Evolusi tingkat sistem: rentang waktunya terjadi dalam 10+ tahun lagi dengan hampir tanpa kepastian

Secara singkatnya, kerangka corong waktu ini bekerja dengan cara memvisualisasikan pemikiran jangka pendek dan jangka panjang yang kamu miliki secara bersamaan. Setelah itu, kamu dapat mengidentifikasi peristiwa yang sangat mungkin terjadi yang sudah ada data atau buktinya, lalu teruskan hingga beberapa tahun mendatang, sesuai dengan kategori waktu yang ada di corong waktu.

Corong waktu ini didefinisikan oleh Amy Webb dan dipublikasikan di artikel Harvard Business Review. Menurut Webb, tepi kerucut dapat diklasifikasikan sebagai kejadian yang sangat mungkin terjadi yang sudah ada data atau buktinya. Jumlah waktunya dapat bervariasi, tergantung pada proyek, organisasi, atau industrinya. Namun, secara umum periode waktunya adalah 12 hingga 24 bulan. Jenis perencanaannya bersifat taktis, misalnya mendesain ulang produk atau mengidentifikasi dan menargetkan segmen pelanggan baru.

Keputusan taktis harus dibuat dan disesuaikan dengan strategi startup. Strategi yang umumnya diambil di bagian taktis misalnya menentukan prioritas, mengalokasikan sumber daya, dan melakukan perubahan personel yang diperlukan. Siklus yang akan terjadi pada umumnya adalah mengejar pesaing, memperoleh pendatang baru, dan datangnya gangguan dari eksternal. Jangan kaget jika hal ini terjadi berulang-ulang karena siklusnya memang seperti itu.

Itulah mengapa kamu perlu menerima dan memahami akan ada banyak ketidakpastian saat kamu mengkalibrasi ulang visi startup secara berkala. Visi startup tidak dapat mencakup semua detail yang ada, karena masih ada banyak hal yang tidak diketahui.

Selanjutnya, founder dan jajaran inti tim startup dapat merumuskan visi yang kuat dalam rentang 10 hingga 15 tahun ke depan. Dengan catatan, startup perlu terbuka dan merangkul banyak hal yang akan terjadi, seperti tren teknologi baru, peristiwa global, perubahan sosial, pergeseran ekonomi, hingga peristiwa luar biasa seperti pandemi COVID-19.

Pemimpin startup perlu ekstra hati-hati dalam menghadapi gangguan yang terjadi dalam sistem yang dapat terjadi di masa depan. Apabila pemimpin tidak punya pemahaman yang kuat tentang bagaimana industri harus berkembang memenuhi tuntutan teknologi baru, tidak memahami tentang regulasi di pasar, dan lain-lain, maka akan ada risiko pihak lain yang menggeser posisimu.

Semakin bergeser ke kanan, corong waktu yang berbentuk kerucut ini akan semakin meluas, karena tidak mungkin untuk menghitung kemungkinan terjadinya peristiwa-peristiwa yang tidak terduga. Jadi, tindakan yang perlu diambil harus menggambarkan arah yang startup harapkan dari perkembangan industri yang terjadi.

Berbeda dengan time line yang berisi tanggal dan tenggat waktu yang kaku, corong waktu selalu bergerak maju. Jadi, ketika kamu mendapatkan data dan bukti dan saat membuat kemajuan, bagian awal kerucut dan kategori taktis bisa selalu ‘dikonfigurasi’ ulang di masa sekarang. Harapannya, startup dapat menjadi entitas yang fleksibel dan dapat menyikapi dan terus bergerak serta berkembang ketika merespons perkembangan yang datang.

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini