fbpx

7 Tips Presentasi Business Pitching dengan Sukses

Apa itu business pitching?

Disebut juga dengan promosi bisnis, yaitu segala jenis peluang yang bisa kamu presentasikan dalam jangka waktu terbatas. Pada dasarnya, di pitching kamu akan menceritakan siapa dirimu, apa yang kamu lakukan, dan masalah apa yang dipecahkan oleh bisnismu. Promosi bisnis dapat dilakukan secara tatap muka, telepon, atau saluran digital seperti situs web.

Mengapa harus melakukan business pitching?

Promosi bisnis adalah cara untuk membujuk target audiens agar mau terhubung dan terlibat dengan apa yang ditawarkan. Promosi bisnis yang ciamik berhasil menjelaskan masalah yang dapat dipecahkan oleh bisnismu, serta dampaknya terhadap pasar dalam sebuah industri.

Mempresentasikan business pitching adalah sebuah keterampilan yang dapat dilatih. Dan tentu saja, kamu juga bisa melakukannya dengan sering berlatih dan menerapkan beberapa tips penting ini:

1. Tahu angka cantikmu

Promosi bisnis adalah tentang mengemas ‘angka cantik’ menjadi hal yang bernilai bagi orang lain. ‘Angka cantik’ ini bisa berupa apa pun yang jadi bagian dalam perjalanan bisnismu. Misalnya, jumlah basis pelanggan, harga pokok penjualan, jumlah penjualan tahunan, lalu lintas situs web setiap bulan, margin keuntungan, investasi sebelumnya, dan lain-lain.

Namun, angka saja tidak cukup. Itu perlu disampaikan dengan cerita yang menggugah dan relevan bagi target audiensnya. Angka besar dan fantastis tidak ada artinya apabila tidak diceritakan dengan menarik, karena pesannya tidak akan sampai. Oleh karena itu, ini sangat berhubungan dengan tips yang ada di poin selanjutnya.

2. Menceritakan pengalamanmu

Harvard Business Review melakukan survei pada tahun 2006, di mana investor senior tidak hanya berfokus pada angka-angka di balik bisnis. Mereka ternyata juga tertarik dengan pengalaman founder. Misalnya, jika kamu mencoba menjual selang baru ke pemadam kebakaran, memiliki pengalaman di industri pemadam kebakaran (dan menyoroti hal itu dalam promosi), itu bisa lebih penting bagi investor daripada seberapa murah harga selang air yang dijual.

3. Menyesuaikan topik dengan nada bicara

Kita tidak bisa menyamaratakan promosi bisnis karena audiensnya akan selalu berbeda. Misalnya, ketika kamu menyampaikan promosi bisnis pada angel investor, maka kamu dapat fokus untuk menyampaikan pesan terhadap produk atau layanan yang dapat mendongkrak nilai bisnismu. Sementara, jika target audiensnya adalah calon pelanggan, kamu bisa lebih fokus pada pain points atau titik rasa sakit yang mereka alami dan bagaimana produkmu dapat mengatasi masalah mereka.

4. Menyesuaikan Call to Action (CTA)

Ini berhubungan dengan poin ketiga. Call to Action sangat berkaitan dengan siapa target audiens dari promosi bisnisnya. Intinya, semakin bertarget, promosimu akan semakin persuasif dan tajam.

Misalnya, kamu dapat menggunakan CTA ‘learn more’ agar produk, bisnis, atau layananmu dapat mendorong investor bertindak.

CTA ‘buy now’ digunakan untuk calon pelanggan agar mereka merasa ‘terdesak’ untuk membeli produk sekarang juga.

Lain lagi dengan CTA ‘join us’ yang dapat kamu tampilkan di situs karir untuk merekrut karyawan baru.

5. Mempertimbangkan untuk mengajak mitra saat pitching

Promosi adalah tentang menjual tim dan menekankan keahlian setiap orang yang kamu miliki. Itu alasannya, mengapa punya banyak suara sangat penting ketika pitching. Jadi, apabila kamu punya mitra, pelanggan, atau juru bicara yang dapat memperkuat pesanmu, cobalah untuk menyertakan mereka dalam promosi. Catatan pentingnya, mitra tersebut harus dapat meningkatkan merek bisnismu.

6. Mengenali pesaing

Produkmu tidak diciptakan untuk satu orang saja. Pasti ada pesaing sejenis yang punya solusi serupa. Oleh karena itu, penting sekali untuk memberikan penawaran yang unik dalam promosi bisnismu. Salah satu caranya dengan mengenali pesaing, target pasar yang dilayani, dan perbedaan utama antara bisnis pesaing dengan bisnismu. Dengan memahami pesaingmu, kamu lebih siap untuk menjawab pertanyaan dari target audiens, “Mengapa kami membutuhkan produkmu?”

7. Membagikan kisah pribadi

Cerita personal dapat memberikan sentuhan emosi yang menarik dalam promosi bisnis. Banyak pitching yang dibuka dengan masalah sederhana yang diceritakan lewat kisah pribadi sehingga target audiens akan lebih mudah merasa terhubung. Setelah merasa terhubung, mereka akan lebih terbuka untuk terlibat dan meningkatkan peluang untuk menindaklanjuti CTA yang kamu tawarkan.

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini