fbpx

7 Perjanjian Hukum yang Penting untuk Startup

Tahukah kamu, sebagai founder atau anggota tim dalam startup, punya kemampuan spesifik yang berhubungan dengan keahlianmu saja ternyata tidak cukup. Contohnya bagi kamu yang berprofesi sebagai programmer, memiliki keahlian dalam hal teknologi dan informatika saja, rasanya tidak lengkap jika tidak dibarengi dengan keahlian ‘fundamental’ lainnya.

Salah satu keahlian fundamental yang harus dimiliki adalah ilmu tentang perjanjian atau biasa disebut dengan legal agreement. Karena, ketika bisnis sudah berjalan, ada beberapa dokumen penting yang harus dibuat dan dijalankan oleh kedua pihak yang telah bersepakat.

Namun, perjanjian hukum apa saja yang harus dibuat ketika awal startup berdiri? Berikut adalah 7 perjanjian hukum yang umumnya digunakan ketika startup berdiri dalam 12 bulan pertama. Mari pelajari di sini.

1. Kesepakatan pemegang saham

Saat membangun startup, kamu pasti bermitra dengan co-founder. Ketika sudah mendapatkan pendanaan dari investor pun, kamu juga bekerja sama dengan co-investor. Karenanya, penting sekali bagimu membuat kontrak kesepakatan pemegang saham. Di dalam kontrak ini, para pemegang saham membuat hak, kewajiban, dan informasi lainnya, seperti penjualan saham, bagaimana keputusan perusahaan dibuat.

2. Perjanjian kerja

Membangun tim adalah salah satu aktivitas yang pasti akan dilakukan founder. Oleh karena itu, menyiapkan perjanjian kerja dari sekarang adalah langkah yang tepat. Umumnya, isi perjanjian kerja mencakup hak dan kewajiban pemberi kerja serta karyawan. Setelah itu, terdapat beberapa informasi penting lainnya seperti berapa lama jam kerja yang ditentukan, cuti, remunerasi (upah, bonus, dan insentif), periode pemberitahuan pemberhentian kerja, dan lain-lain.

3. Perjanjian layanan

Apabila kamu mulai menjalin kerja sama dengan pihak ketiga terkait layanan kerja, akan lebih baik jika kamu memberikan kontrak atau perjanjian. Tujuannya agar kerja sama dapat berjalan baik dan pihak yang bekerja sama mematuhi apa saja yang menjadi kesepakatan kedua belah pihak. Beberapa hal yang tertulis dalam kontrak perjanjian layanan antara lain biaya, lingkup layanan, jaminan, ganti rugi, skenario kewajiban terbatas dan tidak terbatas, pemutusan kerja sama dan konsekuensinya.

4. Non-disclosure Agreement (NDA)

Semua bisnis pasti memiliki rahasianya masing-masing. Begitu pula dengan startup. Dalam menjalin kerja sama dengan pihak lain, sering kali ada hal yang bersifat rahasia dan perlu dijamin keamanannya, seperti rahasia dagang dan ide bisnis. Menggunakan NDA, akan melindungi bisnismu dengan memastikan bahwa pihak lain tidak mengungkapkan informasi yang dilindungi. Biasanya, NDA berisi cakupan informasi rahasia, konsekuensi yang dilakukan apabila terjadi pelanggaran, serta pernyataan dan jaminan terkait rahasia tersebut.

5. Perjanjian tentang lisensi atau kekayaan intelektual

Dalam proses mengembangkan bisnis, ada momen ketika pemilik ingin memberikan kekayaan intelektual kepada perusahaan. Bisa juga sebaliknya, yaitu ketika pemilik ingin mendapatkan pengalihan Hak Kekayaan Intelektual dari pihak ketiga ke perusahaan. Sebagai founder kamu bisa menetapkan HKI ke startup, sehingga perusahaan punya aset sehingga dapat digunakan secara layak.

6. Perjanjian transfer data

Kini, data menjadi aset berharga bagi perusahaan. Untuk itu, membuat perjanjian transfer data dapat dilakukan bila bisnis mengadakan kerja sama dalam mendapatkan layanan pihak ketiga. Dalam perjanjian ini menetapkan kewajiban dan hak penyedia layanan data agar tidak terjadi pelanggaran kerja sama serta tidak melanggar undang-undang terkait privasi data.

7. Perjanjian sewa

Ini merupakan perjanjian yang paling umum ditemukan dalam bisnis apa pun. Sebagai penyewa, umumnya kita disediakan perjanjian sewa dengan pemilik atau tuan tanah. Namun, sebagai penyewa kita harus hati-hati agar tidak ‘dicurangi’ oleh tuan tanah. Sebab, dalam beberapa kasus, isi perjanjian cenderung tidak adil dan lebih menguntungkan pemilik. Untuk itu, akan lebih bijaksana sebagai penyewa, kamu perlu meninjau ulang perjanjian yang ditawarkan oleh pemilik bangunan.

Itulah beberapa perjanjian yang kerap digunakan oleh founder saat menjalankan bisnisnya. Semoga membantumu dalam menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan, ya.

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini