fbpx

5 Strategi untuk Menjaga Kestabilan Cash Flow Startupmu

Sebagai alat tukar, keberadaan uang merupakan hal yang esensial bagi kita untuk melangsungkan hidup. Maka, keputusan finansial yang baik dan matang adalah salah satu cara untuk memiliki hidup stabil dan berkelanjutan.

Sebagai founder, penting bagi kamu untuk memperhatikan cash flow atau aliran dana dari startupmu. Menurut Forbes, 86% bisnis mengalami kegagalan karena tidak memperhatikan aliran dananya dengan baik.

Kamu pun harus bisa membedakan antara cash flow dan profit. Profit adalah pendapatan kotor dikurangi dengan biaya beban operasional, sementara cash flow adalah gabungan dari segala uang perusahaanmu yang biasanya terikat dengan piutang, utang, dan inventaris perusahaanmu.

Nah, untuk menjaga kestabilan cash flow perusahaanmu, berikut ini adalah hal yang bisa kamu praktikkan dalam mendirikan startup:

1. Pahami Demografi Founder Startup di Indonesia

Mungkin banyak orang beranggapan bahwa jajaran direksi dan pendiri startup terdiri dari ahli IT, pengusaha baru, atau fresh graduate dari jurusan bisnis maupun jurusan lain. Ternyata hanya ditemukan 4% dari golongan tersebut di dalam kultur startup secara keseluruhan. Bahkan menurut Katadata, usia pendiri startup di Indonesia berkisar antara 25–38 tahun.

Setelah mengetahui statistik ini, tentunya kamu bisa menggunakannya untuk banyak hal, seperti menerka kemampuan dan peluang dari pesaing bisnismu, belajar dari kegagalan pendahulumu di bidang bisnis, bertukar informasi, serta mencari mentor maupun rekan sebaya dalam berbisnis.

Dalam mengembangkan bisnis, kamu tidak hanya wajib mengenali pasarmu, namun juga pesaing potensial, serta lingkaran bisnismu.

2. Menemukan Kestabilan dalam Menjalankan Bisnismu

Banyak pendiri startup yang memiliki hasrat tinggi dalam menjalankan bisnisnya, bisa jadi karena lini bisnis yang ia jalani saat ini merupakan passion mereka, memiliki misi untuk menjadi solusi bagi lingkungan sekitar, maupun karena kecintaan akan kewirausahaan itu sendiri.

Memang baik bila kita menjalani bisnis kita dengan passion yang datang dari diri sendiri. Motivasi itu tentu akan memperpanjang umur dan komitmen kita sebagai wirausahawan sekaligus pemimpin, namun perasaan yang menggebu-gebu dalam setiap kesempatan tentunya bukan tindakan yang bijaksana.

Akan sangat bijak bila sebagai pendiri startup, kita sesekali bersifat pesimis. Terutama dalam tawaran yang too good to be true, maupun peluang yang datang di saat perencanaan keuangan sedang ketat. Kontrol diri tentu dibutuhkan, terutama dalam posisimu sebagai kepala dari sebuah startup.

3. Mempertimbangkan Opsi Kredit

Beberapa startup masih terlalu baru untuk mengajukan nominal hutang yang besar. Maka, opsi kredit bisa menjadi pertimbangan tepat untuk memulai pendanaan startupmu. Kredit bisa membantu kamu untuk memenuhi kebutuhan awal startupmu, tetapi opsi ini pun memiliki sisi negatif bila tidak dikendalikan dengan baik. Maka, berhati-hati juga akan setiap keputusan pengeluaran yang kamu buat.

4. Memanfaatkan Invoice

Pembayaran menggunakan faktur (atau yang biasa dikenal dengan invoice) merupakan cara yang efektif dalam mengatur cashflow kamu. Sebelum kamu memiliki perencanaan keuangan yang lebih stabil maupun margin profit yang lebih besar, akan sangat baik bila kamu terus merekam jejak transaksi perusahaanmu.

Penggunaan invoice juga sangat baik untuk menjaga hubungan antara kamu dengan vendormu. Sebab, bukan hanya hubungan intrapersonal saja yang harus kamu jaga dengan mereka, namun juga hubungan bisnis yang transparan dan sehat.

5. Bijak dalam Pembelanjaan

Banyak startup yang terjebak dalam definisi muda, segar, banyak snack dan mainan. Padahal, pengeluaran tersebut–meski dapat meningkatkan produktivitas karyawan–bukanlah sesuatu yang harus dipenuhi di awal terbentuknya startup. Kecuali, terdapat seed money yang diberikan oleh investor bagi perusahaanmu untuk membeli kebutuhan-kebutuhan rekreasional tersebut.

Meski memiliki profit yang besar sekalipun, ketepatan waktu dalam melunasi invoice dan memenuhi tanggung jawab finansial juga sangat krusial bagi kredibilitas perusahaanmu (ini pun harus kamu pikirkan). Salah satu hal yang dapat membantu adalah software pelacakan finansial seperti Sribuu.id.

Setiap orang pasti punya caranya masing-masing dalam merencanakan keuangan, namun jadilah bijak dalam melakukan perencanaanmu, sehingga umur startupmu panjang dan passionmu tidak harus terhenti di tengah jalan. Semangat!

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini