fbpx

5 Kesalahpahaman tentang Membangun Jaringan yang Perlu Dihindari

Sebagai pendiri startup, atau menjadi salah satu anggota dari startup, kamu perlu membangun jaringan selama karirmu berlangsung. Membangun jaringan dengan orang-orang yang tepat akan mengajarkanmu banyak hal baru, membuat ide kreatif dan inovatif mengalir dengan lancar, serta memberikan banyak dampak positif lainnya. Namun, ada beberapa persepsi salah yang terbentuk ketika seseorang sedang membangun jaringan. Kamu perlu mengetahui hal ini untuk menghindarkanmu dari asumsi keliru tentang networking. Di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang kesalahpahaman dalam membangun jaringan, seperti yang dilansir dari artikel yang ditulis oleh Herminia Ibarra dan dipublikasikan melalui Harvard Business Review.

1. Membangun jaringan itu membuang-buang waktu

Ada kesalahpahaman yang umum terjadi ketika orang ingin membangun jaringan, maka hal tersebut akan membuang waktu berharga mereka. Terutama ketika hubungan tersebut tidak berkaitan langsung dengan tugas yang dikerjakan. Sebenarnya, hal ini tidak sepenuhnya benar, karena semuanya tergantung pada jenis jaringan yang kamu miliki, serta bagaimana caramu membangunnya. Menjangkau orang-orang yang dianggap penting secara strategis untuk kebutuhanmu memiliki peluang besar untuk berhasil.

2. Orang tertentu punya bakat dalam membangun jaringan

Ada mitos yang mengatakan bahwa orang yang memiliki kepribadian extrovert cenderung punya bakat dalam membangun jaringan. Padahal membangun jaringan tidak ada kaitannya dengan kepribadian tertentu. Jika seseorang memiliki anggapan bahwa ia tidak memiliki bakat untuk bisa membangun jaringan, maka mereka tidak mau ‘menginvestasikan’ waktu dan energi mereka karena tidak percaya bahwa usaha yang menjadi penentunya. Hal ini senada dengan yang dimuat dalam makalah akademis oleh Kuwabara, Hildebrand, dan Zou, “jika kamu percaya bahwa jaringan adalah keterampilan yang dapat dikembangkan, kamu akan lebih termotivasi untuk memperbaikinya, bekerja lebih keras, dan mendapatkan hasil yang lebih baik untukmu daripada orang lain dengan fix mindset.

3. Hubungan terbentuk secara alami

Kesalahpahaman berikutnya adalah hubungan dapat terbentuk secara alami atau spontan, terutama bagi orang-orang yang saling menyukai. Masalahnya apabila kesalahpahaman ini dilanjutkan, maka akan menghasilkan jaringan yang tidak menambah nilai atau mungkin hubungan yang tidak ‘berguna’. Penelitian menunjukkan selama puluhan tahun dalam psikologi sosial, orang akan lebih mengandalkan diri sendiri dalam membentuk dan memelihara hubungan dengan orang-orang yang homogen, atau sekilas seperti kita (dan yang kita nyaman untuk dikenal karena sering bertemu). Jaringan seperti ini akan sulit memberikan kita masukan yang beragam dan diperlukan untuk memahami lingkungan di sekitar kita. Hubungan seperti ini juga kurang dapat diandalkan untuk bisa membuat keputusan yang baik. Untuk itu, kita sangat perlu untuk mengembangkan jaringan profesional secara terencana, bukan hanya mengandalkan hubungan karena faktor ‘nyaman’ atau dekat saja.

4. Hubungan tercipta untuk mementingkan keuntungan diri sendiri

Asumsi tersebut tidak sepenuhnya benar, tergantung konteks hubungan yang seperti apa. Jika seseorang membina hubungan, secara etika, akan lebih tepat apabila hubungan tersebut saling memberikan keuntungan satu sama lain. Atau bahasa lainnya adalah hubungan yang tidak mementingkan diri sendiri, hubungan yang tidak tulus, atau bahkan hubungan yang manipulatif. Untuk itu, usahakan dalam membina setiap jaringan, selalu berikan sesuatu nilai lebih sebagai timbal balik serta memberi kembali sebanyak yang didapatkan.

5. Jaringan dengan orang yang paling dekat adalah yang paling berharga

Konsep seperti ini tidak benar, karena sejatinya semua jaringan adalah berharga apabila dibina dengan tepat. Hubungan dengan orang-orang yang sudah mengenal kita secara baik serta hubungan dengan orang yang sama sekali baru, adalah sama-sama penting. Justru membangun jaringan dengan orang-orang baru akan memberikan kita informasi baru, wawasan lebih luas, serta cara pandang yang lebih terbuka.

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini