fbpx

5 Hal yang Tanpa Sadar Dilakukan Founder dan Bisa Bikin Tim-nya Stress

Siapa di sini yang pernah ngerasa stress dan cemas akibat kerjaan?

Yup, stres dan kecemasan adalah masalah umum di tempat kerja yang bisa berdampak terhadap kesehatan mental dan produktivitas para pekerja. Kecemasan ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kepemimpinan yang dirasa kurang kompeten.

Sikap manajer dan founder memiliki efek langsung terhadap tingkat stres dan kecemasan anggota tim. Apa yang mereka katakan, rasakan, dan lakukan sangat mempengaruhi kesejahteraan fisik dan emosional tim mereka.

Sayangnya, belum banyak founder yang sadar bahwa mereka memiliki kekuatan ini. Akibatnya, kadang terjadi di mana founder yang sebetulnya bermaksud baik ternyata malah tidak sengaja menambah kecemasan terhadap karyawan mereka.

Karenanya, para founder harus memberi perhatian besar terhadap bagaimana mereka bertindak dan berkomunikasi. Founder memiliki peran besar membimbing dalam menghadapi ketakutan, memberi kejelasan dan arahan tim, dan yang terpenting, memberi alasan bagi tim untuk tetap berharap dan optimis.

Jika kamu seorang manajer atau founder, pahamilah beberapa faktor psikologis tentang bagaimana perilaku kamu — apa yang kamu katakan, lakukan, rasakan, dan ekspresikan — berdampak pada tim kamu, terutama ketika kamu tidak menyadarinya. Secara khusus, ada lima pola perilaku yang paling sering meningkatkan tingkat kecemasan seseorang. Jika kamu dapat menemukannya, kamu dapat mempelajari cara mengubahnya agar menjadi founder yang lebih efektif.

1. Penggunaan bahasa negatif.

Sering kali kita fokus pada komunikasi nonverbal sebagai sinyal untuk menyampaikan emosi — bagaimana kita menggerakkan tangan, atau ekspresi wajah yang kita buat. Padahal, kata-kata yang kita ucapkan lebih menyiratkan perasaan dan apa yang kita pikirkan.

Jadi misalnya saja, ketika kamu sedang berinteraksi atau berdiskusi dengan tim, cara dan pilihan bahasa yang kamu pilih saat berbicara sesungguhnya dapat menunjukkan keadaan emosional dan mental kamu — sengaja maupun tidak disengaja.

Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari risiko memicu kecemasan melalui bahasa adalah menahan diri untuk menggunakan kata-kata negatif (misalnya, mengerikan, mengejutkan, dan berbahaya, serta eufemisme seperti menantang, bermasalah, dan tidak diinginkan). Faktanya, satu-satunya kriteria untuk menentukan apakah sebuah kata negatif adalah apakah kata itu meningkatkan pengaruh negatif pendengar — dengan kata lain, apakah pilihan kata itu dapat meningkatkan tingkat kecemasan, kekhawatiran, dan perhatian mereka?

2. Tindakan yang tidak biasa atau tidak menentu.

Kita sering merayakan spontanitas dan ketidakpastian sebagai elemen kreativitas. Namun pada kenyataannya, kebanyakan orang ingin menghilangkan sebanyak mungkin ketidakpastian dari kehidupan mereka karena cenderung memicu kecemasan.

Jika kamu seorang founder, jangan menambah ‘ketidakpastian’ ke dalam kehidupan karyawan kamu dengan membuat mereka menebak apa sikap atau reaksi kamu selanjutnya. Jadilah founder yang dapat diandalkan dan dapat diprediksi.

Beberapa hal yang bisa kamu lakukan adalah dengan menyediakan struktur yang jelas dalam rapat serta komunikasi kamu, berbagi harapan di awal, menghindari perubahan dan pembatalan di menit-menit terakhir, tidak menunjukkan emosi yang cenderung reaktif, dan, jika memungkinkan, melanjutkan rutinitas yang sama seperti sebelum krisis atau perubahan besar.

3. Ketidakstabilan emosi.

Hal yang tidak diinginkan anggota tim di masa sulit adalah melihat ketidakstabilan emosional pada pemimpin mereka.

Menjadi seorang pemimpin membutuhkan kemampuan untuk menghadapi tekanan. Dalam masa krisis, ingatlah bahwa yang dirasakan dan dilakukan para founder bisa mempengaruhi kondisi anggota timnya. Maka, sebagai founder, kamu harus bekerja sangat keras untuk mengelola bahasa, menahan emosi, dan memasang wajah poker terbaik di depan karyawan kamu.

Anggota tim mencari founder-nya untuk mendapatkan stabilitas dan bimbingan di tengah kekacauan. Jika biasanya kamu bersikap tenang dan stabil, cobalah untuk tetap tenang dalam segala situasi. Semakin sedikit perubahan yang tim kamu rasakan dari pola perilaku kamu sebagai founder, semakin berkurang pula potensi stres yang dirasakan.

Jika selama ini sikap founder cenderung tidak stabil dan reaktif, mulailah untuk menunjukkan aura ketenangan seolah-olah kamu baru saja melakukan meditasi. Pergeseran ini mungkin terasa ekstrem bagi kamu secara pribadi, tetapi seiring waktu akan membantu menyaring kecemasan kamu sendiri dengan lebih baik. Begitu tim kamu mulai menyadari perubahan sikapmu, mereka juga cenderung merasa lebih tenang dan tak mudah gelisah.

Tindakan yang bisa dilakukan untuk mengurangi ketidakstabilan emosional adalah dengan latihan menjaga mindfulness (misal, meditasi) secara teratur, sering berolahraga, kualitas tidur yang lebih baik, menginternalisasi umpan balik dari orang lain, bahkan melakukan konsultasi ke psikolog jika membutuhkan masukan profesional.

4. Pesimisme yang berlebihan.

Konon, selama masa-masa penuh tekanan dan kecemasan, pesimisme founder lebih cenderung menjadi beban, menurunkan motivasi orang lain dan mendorong kecemasan mereka yang sudah tinggi ke tingkat stres.

Karenanya, ketika kamu tidak dapat menemukan alasan untuk menunjukkan optimisme, kamu tetap harus menahan diri untuk tidak menunjukkan pesimisme langsung. Bahkan jika respons alami kamu adalah merasa pesimis, memproyeksikan hal ini kepada orang lain dapat meningkatkan kecemasan mereka. Kendalikan rasa pesimis dan tunjukkan ketenangan demi menguatkan rekan kerja kamu. Ingatlah bahwa kepemimpinan bukan tentang kamu; itu adalah sumber daya yang kamu berikan untuk membantu orang lain.

Ketika founder mengatakan bahwa situasi tertentu akan berubah menjadi lebih baik, anggota tim akan mempercayainya; tetapi jika founder memberitahu bahwa segala sesuatunya akan menjadi buruk, mereka mungkin menafsirkan situasinya lebih buruk daripada yang sebenarnya.

5. Mengabaikan emosi anggota tim.

Mungkin, kesalahan terbesar yang rentan founder lakukan selama masa berat adalah mengabaikan emosi tim. Kesalahan ini sering terjadi ketika founder terlalu fokus dalam menangani emosinya sendiri. Meskipun kamu perlu memahami dan mengendalikan kecemasan kamu sendiri, penting juga untuk mengelola bagaimana orang lain memandang kondisi emosimu. Jika anggota tim berpikir kamu tidak dapat mengelola diri sendiri, mereka tidak akan mempercayai kamu untuk mengelola tim.

Kuncinya adalah empati: kamu hanya akan berhasil jika kamu berfokus pada orang-orang di sekitar kamu, bukan hanya pada diri kamu sendiri.

Para founder dengan EQ tinggi cenderung lebih baik dalam memahami dan mempengaruhi emosi orang lain selagi mengendalikan emosi mereka sendiri. Beberapa founder secara alami memiliki kemampuan ini. Namun, bukan berarti hal ini tak bisa dilatih. Kamu bisa melatih rasa empati dan kemampuan ini secara berkala, sebab tidak ada orang yang tiba-tiba terbangun dengan EQ yang lebih tinggi hanya dalam semalam. Karenanya, dibutuhkan kemauan founder untuk memahami anggota timnya.

Perlu diingat bahwa selama masa sulit, hal yang perlu diproritaskan adalah memantau suasana hati, tingkat kecemasan dan stres anggota tim. Setelah memastikan hal tersebut, barulah founder bisa memeriksa kinerja kerja, produktivitas, atau manajemen tugas mereka.

Cara sederhana memantau kondisi anggota tim adalah dengan mengadakan lebih banyak pertemuan one on one dengan anggota tim, meningkatkan frekuensi komunikasi kamu, mengajukan pertanyaan terbuka yang mengundang orang untuk terlibat, dan menunjukkan empati bila memungkinkan. Seperti yang dikatakan oleh penulis Dale Carnegie, “Ketika berurusan dengan orang lain, ingatlah bahwa kamu tidak berurusan dengan makhluk logika, melainkan makhluk emosi,”

Tingkat kecemasan anggota tim dapat menurun jika founder dapat berpikir lebih dalam tentang bagaimana tindakannya mempengaruhi mereka. Sebagai seorang founder, kamu adalah penguat emosi dan semangat anggota tim.

Jika kamu melakukan hal-hal dengan benar, kamu dapat mendorong anggota tim melakukan hal terbaik, bahkan di situasi terburuk. Sebaliknya, jika kamu melakukan sesuatu yang salah dan tak pandai menjaga emosimu dan para anggota tim, kamu dapat menurunkan semangat dan kinerjanya, bahkan ketika semuanya baik-baik saja.

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

. . .

— Tulisan ini dibuat oleh Sattwika Duhita.

Bagikan artikel ini