fbpx

5 Bumbu Wajib untuk Sajikan Presentasi yang ‘Legit’

Berbicara di depan orang, baik sedikit atau banyak selalu memiliki tantangannya sendiri. Bagi sebagian orang, momen tersebut akan jadi lebih mengerikan ketika mereka harus mempresentasikan dan meyakinkan orang lain akan ide-ide yang disampaikan. Sejalan dengan itu, nyatanya para ahli juga mengatakan bahwa public speaking menempati peringkat teratas dalam daftar ketakutan orang-orang.

Mungkin tatapan audience membuatmu merasa terintimidasi, mungkin kamu bingung dengan gestur tubuh yang tepat, mungkin persiapanmu jadi buyar karena terlalu memikirkan anggapan orang lain terhadap materimu. Apa pun ketakutannya, semua sangat wajar dirasakan ketika sudah berada di hadapan audience yang akan menyimak presentasimu.

Kunci utama untuk mengurangi rasa takutmu adalah melakukan persiapan yang maksimal. Lalu pertanyaannya, apa saja yang sudah kamu persiapkan untuk presentasimu? Apakah persiapanmu sudah benar-benar maksimal? Kalau masih ragu menjawab pertanyaan tersebut, coba simak dan lakukan 5 hal berikut saat mempersiapkan presentasi.

1. Mencari tahu dan memahami audience
Sebelum mulai membuat slide, sebaiknya kamu melakukan riset dan teliti orang-orang yang akan mendengarkan presentasimu. Identifikasikan umur, gender, atau latar belakang, Itu akan memengaruhi caramu menyusun kalimat dan bahasa yang akan kamu pakai. Sebisa mungkin kamu juga mencari tahu ketertarikan mereka, apa yang mereka inginkan dan butuhkan. Hal tersebut akan membantumu mempertajam konten presentasimu.

2. Membuat pembukaan memikat dan meyakinkan
Menurut founder Public Words, Nick Morgan, ada tiga kesalahan klasik yang cenderung sering dilakukan seseorang pada awal presentasi. Pertama, memperkenalkan diri dengan cara yang bertele-tele. Kedua, memberi tahu audiens apa yang akan kamu katakan. Terakhir, basa basi kosong seperti mengatakan,

Wah, senang berada di sini. Bagaimana perjalanan Anda ke sini? Belakangan ini di mana-mana macet dan membuat kita harus menghabiskan banyak waktu di jalan.

Beberapa orang melakukan ketiga hal tersebut dengan tujuan ‘pemanasan’ ke audience, namun sebenarnya pembukaan semacam itu hanya membuat waktumu terbuang. Pembukaan seharusnya menjadi pintu gerbang yang memiliki daya tarik agar bisa memikat perhatian audience untuk masuk ke materi yang mau kamu sampaikan. Kamu bisa gunakan video pendek, statistik atau angka mencengangkan, kalimat pernyataan menohok, sampai mengajak audience untuk berimajinasi.

3. Mengemas presentasi jadi sebuah cerita
Cerita akan lebih mudah menggerakan hati dan membuka jembatan koneksi antar kamu dengan penonton. Agar terlihat mengalir, cerita sebaiknya membungkus informasi untuk membantu audience menyerap dan mengingat pesanmu dengan cara yang mudah.

Selama menjabarkan materi, kamu bisa bercerita dengan menggunakan sudut pandang orang kedua atau orang ketiga, agar audience diajak ikut membayangkan kondisi dirinya atau kondisi orang lain sesuai dengan hal-hal yang kamu sampaikan. Kamu juga bisa selipkan anekdot atau cerita yang menghibur di sela-sela presentasimu untuk ice breaking.

4. Memusatkan pikiran pada hal-hal positif
Ketika akan mulai presentasi, mungkin muncul pikiran dan kekhawatiran baru yang bisa membuat kamu terlihat gugup dan hilang fokus. Agar mengurangi itu, saat melakukan persiapan, kamu bisa membanjiri dirimu dengan kalimat positif seperti “Aku pasti bisa melewati ini” atau “Persiapanku sudah matang, aku pasti bisa lancar mempresentasikannya”. Mungkin terasa aneh, tapi kekuatan mindset sangat membantumu mengurangi pikiran negatif yang muncul.

5. Berlatih dihadapan teman atau kolega
Ini merupakan cara terbaik untuk membuatmu semakin siap menghadapi audience. Kamu bisa melakukan simulasi presentasi dengan mengajak teman atau kolega untuk menyimak presentasimu. Setelah selesai berlatih, temanmu bisa menyampaikan komentar terhadap caramu menguraikan konten, hal apa yang perlu ditingkatkan dan dihilangkan.

Kamu juga bisa meminta temanmu merekam proses latihan tersebut supaya kamu bisa melihat dan mengidentifikasi ekspresi dan gerak tubuh yang bisa mendukung alur cerita dan presentasimu.

Nah, dengan semua ini, persiapan presentasimu jadi semakin mantap! Ingat, tujuan utama dalam presentasi adalah menyampaikan sebuah pesan. Fokuslah pada pesan tersebut, pastikan audience memahami maksud dari materi yang kamu paparkan.

Kalau setelah presentasi kamu masih merasa belum puas dan berpikir “Duh harusnya tadi aku begitu” atau “Kenapa tadi aku gak menyampaikan ini ya”, itu tandanya kamu telah belajar sesuatu dan punya tingkat koreksi diri yang baik. Jangan dibawa berlarut-larut menjadi sebuah penyesalan ya, kamu bisa tingkatkan pada kesempatan presentasi selanjutnya.

Bagikan artikel ini