Apa pun industri yang kamu geluti, akan selalu ada pesaing yang hadir. Itu justru bagus, karena artinya ada kebutuhan dari pasar yang harus dipenuhi.
Tapi, untuk bisa memenangkan persaingan di pasar, kamu perlu punya keunggulan kompetitif.
Bagaimana cara menguasainya dan menjadi lebih unggul daripada pesaing? Kamu bisa menerapkan empat langkah di bawah ini:
Langkah pertama
Mengidentifikasi faktor kompetitif
Jika kamu disuruh untuk menyebutkan siapa saja pesaingmu, merek apa saja yang muncul di pikiranmu?
Saat ini, cobalah untuk perluas cakupan dari pesaingmu. Misalnya jika kamu menjual kopi, maka pesaingmu bukan hanya Kopi Kenangan atau Janji Jiwa.
Siapa pun yang menjual minuman kopi adalah pesaingmu. Baik itu minuman kopi yang ada di minimarket, sampai kedai kopi yang menawarkan dagangannya menggunakan gerobak di pinggir jalan.
Selanjutnya, dari sekian banyak pesaing yang sudah kamu amati, pikirkan apa yang membedakan bisnismu dengan pesaing?
Jika masih menggunakan contoh kopi, apakah itu dari segi harga kopi?
Apakah suasana kafenya berbeda?
Kecepatan layanan?
Penggunaan produk ramah lingkungan?
Keterlibatan dalam komunitas?
Atau hal lainnya?
Tulis semuanya secara lengkap dari hasil pengamatanmu.
Langkah kedua
Menilai diri sendiri dengan jujur
Semua merek pasti mengatakan produknya adalah yang terbaik. Namun, di langkah ini, kamu perlu menjadi jujur terhadap diri sendiri. Jangan pernah berasumsi.
Sebaliknya, kamu dapat mengumpulkan umpan balik dari pelanggan dan pelanggan pesaing melalui survei. Kamu dapat menggunakan tools seperti strategy canvas.
Selain itu, kamu juga perlu melakukan berbagai pengamatan lain seperti mengunjungi toko pesaing, meninjau situs web, membaca ulasan produk pesaing, mencoba produk pesaing, dan menilai secara objektif tentang produk tersebut.
Ini semua bertujuan agar kamu lebih memahami posisi dalam persaingan yang kompetitif. Hasilnya, kamu akan memahami bagian mana saja yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan.
Pada intinya, strategy canvas adalah tools untuk mengidentifikasi di mana letak keunggulanmu, dan bagian mana yang bukan.
Langkah ketiga
Menentukan faktor keunggulanmu
Dari langkah kedua, kamu mulai bisa memetakan, apa saja yang menjadi keunggulan kompetitifmu? Kamu dapat mengevaluasinya dari:
– Bagaimana dengan biaya produksimu? Apakah lebih unggul dari pesaing?
– Apa diferensiasi yang kamu miliki?
– Apakah kamu menargetkan segmen industri tertentu?
– Apakah kamu melayani pelanggan dengan cara yang berbeda?
– Apakah produkmu diciptakan dengan inovasi?
– Atau, apakah budaya perusahaanmu relevan dengan target audiens?
Dan lain-lain
Langkah keempat
Menerapkan keunggulan kompetitifmu
Setelah kamu tahu apa yang menjadi keunggulan kompetitifmu, perkuat hal itu. Jangan sia-siakan waktu, tenaga, dan biaya untuk memperkuat area lemah yang kamu tidak bisa menjadi dominan.
Akan lebih baik jika kamu bisa sedikit lebih unggul dibandingkan pesaing, atau tertinggal sedikit daripada mereka, akan tetapi kamu punya keunggulan yang sangat kuat di bagian lain.
Sebagai alternatif, akmu dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan area di mana setidaknya kamu bisa setara dengan pesaing. Selanjutkan, lipat gandakan keunggulan kompetitifmu hingga pesaing tidak bisa mengejarmu.
Kamu dapat menemukan celah yang diabaikan oleh pesaing, dan tunjukkan bahwa itu yang menjadi kekuatanmu.
Keempat langkah tersebut harus dilakukan dengan memaknai setiap prosesnya. Beradaptasi dengan strategi baru bisa sangat melelahkan, untuk itu jangan lupa untuk menikmati setiap langkah yang sudah dilakukan.
Tidak perlu menjadi ikan kecil di kolam besar. Lebih baik untuk menjadi ikan yang dominan di perairan terbuka, dibandingkan menjadi ikan yang berdarah-darah di lautan lepas.
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini