fbpx

4 Cara Menjadi Pemimpin yang Baik di Tengah Kecemasan

Leader itu…

Harus pandai memimpin, bertanggung jawab, berpikir kritis, mampu berkomunikasi dengan baik, dan terus belajar. Tapi namanya juga manusia, wajar saja kalau kamu pernah merasa cemas.

Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 1 dari 13 orang secara global menderita gangguan kecemasan. Alhasil, gangguan kecemasan adalah gangguan mental yang paling umum di seluruh dunia.

Lantas, apakah seorang leader mampu memimpin anggota timnya meskipun sedang diliputi rasa cemas? Padahal seorang leader kerap dituntut untuk selalu menjaga performa kerja dalam situasi apa pun. Semuanya akan kami bahas di artikel Gerakan Nasional 1000 Startup Digital kali ini.

1. Belajar mengidentifikasi kecemasanmu

Sebuah penelitian tentang kecerdasan emosional (emotional intelligence) menunjukkan bahwa ketika seseorang mampu memahami perasaan diri sendiri, maka mereka memiliki kemampuan kerja yang lebih tinggi, lebih inovatif, dan dapat menjalin hubungan dengan lebih baik.

Beberapa aspek di atas dibutuhkan untuk menjadi seorang leader. Sebab itu, mulailah belajar mengakui dan menerima kecemasanmu meski ini bukan hal yang mudah dan berlawanan dengan intuisimu sebagai manusia.

“The best way to deal with uncomfortable feelings is to welcome them in.” — Jeremy Colonna, Leadership Coach & CEO Reboot.

Mindset seperti Jeremy Colonna di atas dapat membantumu keluar dari pikiran yang keruh.

Setelah mampu mengidentifikasi kecemasan dalam diri, kamu bisa mulai mencari tahu kapan dan mengapa perasaan tersebut muncul. Perhatikan pula reaksi fisikmu saat dilanda kecemasan dan lihat apakah kamu mampu mengendalikan diri agar tidak diambil alih oleh emosi atau malah sebaliknya.

2. Ambil tindakan untuk mengelola kecemasanmu

Ikuti langkah ini untuk mengelola kecemasan dan memungkinkan kamu menjadi leader yang pandai dan produktif, yaitu:

  • Kendalikan yang kamu bisa. Daripada fokus pada hal-hal yang berada di luar kendalimu, sebaiknya sisakan waktu untuk mengurus diri sendiri dan melakukan hal-hal yang berada dalam kendalimu. Buat to-do-list dan jadwal kegiatanmu secara terperinci agar lebih produktif, tapi jangan sampai berlebihan dan malah membuatmu kehilangan waktu untuk mengurus diri sendiri.
  • Pelajari teknik pernapasan untuk meredakan kecemasan. Fokus pada pernapasanmu, contohnya napas dengan perut yang merupakan cara paling basic. Ketika kamu sengaja memperlambat laju pernapasan, itu akan mengirimkan pesan ke otak agar kamu lebih tenang, sehingga gejala kecemasan berkurang.

3. Buat keputusan yang tepat

Ketika cemas, kamu perlu proaktif mengatur diri sendiri untuk membuat pilihan yang tepat. Seperti saat kamu memilah mana yang seharusnya kamu lakukan dan mana yang tidak. Mulailah dengan mengakui bahwa emosimu dapat membuat kamu menjadi orang yang lebih baik. Hal ini akan mencegahmu dari belenggu pikiran negatif.

Jika hanya menemukan jalan buntu, mintalah saran dari orang lain. Carilah penasihat yang kamu percaya dengan pengambilan keputusan yang berbeda darimu.

Nah, dengan membuat keputusan yang tepat, kamu mampu memimpin orang lain di saat rasa cemas datang.

4. Kelola kecemasan dalam jangka panjang

Tahap terakhir menjadi seorang leader yang baik di tengah rasa cemas adalah dengan memastikan kamu memiliki support system. Ini tidak hanya mengelilingimu dengan orang-orang yang tepat, tapi juga membantumu mengatasi kecemasan demi menjaga kesehatan mental.

Jika dalam ranah kerja, pastikan kamu memiliki safe team yang terdiri dari orang-orang yang membuatmu nyaman mengungkapkan pikiranmu. Mereka mungkin termasuk terapis, mentor, partner, dan teman. Selain itu, safe team dapat terdiri dari kumpulan leader yang terhubung secara online maupun offline, yang sama-sama berkomitmen untuk berbagi kepercayaan dan memberikan ruang untuk mengungkapkan emosi satu sama lain.

Itu dia cara menjadi pemimpin yang baik di tengah kecemasan. Coba terapkan dan lihat hasilnya di kemudian hari. Selamat mencoba!

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini