fbpx

3 Alasan Mengapa Investasi dalam Budaya Kerja Sangat Penting

Pada dasarnya, budaya bukan sesuatu yang abstrak. Mereka mungkin tidak dapat dilihat secara langsung, tapi memberikan dampak besar terhadap keseluruhan elemen organisasi atau perusahaan.

Jika boleh dibandingkan, budaya hampir mirip dengan soft skill. Tidak bisa dilihat secara langsung, tapi punya peran besar dalam meningkatkan kemampuan seseorang.

Budaya perusahaan adalah sekumpulan dari nilai, tujuan, tindakan, norma, dan karakter dari perusahaan tersebut. Yang juga termasuk dalam budaya adalah aturan kerja serta harapan para karyawan dan konsumen terhadap perusahaan. Lalu, seberapa penting budaya kerja mempengaruhi perusahaan?

Menurut artikel yang dilansir dari Harvard Business Review, budaya adalah apa yang terjadi saat CEO meninggalkan ruangan kerja dan menyisakan para karyawan dalam sebuah kantor.

Kira-kira, apa yang akan para karyawan ini lakukan?

Bagaimana mereka menjalin interaksi satu sama lain?

Bagaimana mereka mengerjakan tugas dan menghadapi tantangan?

Apakah mereka merasa nyaman dalam mengekspresikan diri dan gagasannya saat di kantor?

Selanjutnya, mari kita ketahui mengapa startup perlu mempertimbangkan untuk berinvestasi dari segi waktu, tenaga, dan biaya dalam mengembangkan budaya kerja mulai dari saat ini:

Dapat Kualitas Kandidat yang Mumpuni

Orang-orang pada umumnya mencari perusahaan dengan reputasi dan kredibilitas yang baik. Perusahaan yang membangun budaya kerjanya, akan menarik orang-orang tertentu yang sesuai dengan kriteria serta penjelasan tentang budaya kerja yang mereka cantumkan. Bagi calon kandidat yang ingin mendaftar kerja, mereka sebagian akan menyortir atau menyeleksi, perusahaan mana yang punya visi, misi, dan budaya yang sejalan dengan apa yang mereka yakini. Dengan kata lain, budaya kerja sangat berperan sebagai faktor untuk menarik minat kandidat atau pelamar kerja dengan kriteria yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Menurut penelitian dari Deloitte Millennial Survey pada tahun 2018, yang sering terjadi terutama bagi generasi millenial dan Gen Z yakni cenderung mencari pekerjaan yang dapat membantu mereka berkembang secara personal dan profesional. Oleh karena itu, gaji dan tunjangan bukan hanya satu-satunya patokan yang dicari oleh calon karyawan. Dengan begitu, budaya perusahaan yang lebih baik, akan menyaring kandidat yang lebih baik. Ini menjadi alasan mengapa penting bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam budaya kerja yang positif dan dapat membangkitkan semangat para karyawannya.

Meningkatkan Performa Kerja atau Kinerja Karyawan

Tahukah kamu, bahwa karyawan yang bahagia sangat mempengaruhi produktivitas kerja mereka? Kebahagiaan karyawan bisa ditingkatkan dengan menyusun budaya kerja yang sesuai dengan visi perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh New Century Financial Corporation menunjukkan bahwa karyawan yang bahagia, performa kerjanya akan terlihat lebih baik. Karyawan yang bahagia menunjukkan performa 20% lebih baik dan menghasilkan profit 1.2%-1,7% lebih besar daripada perusahaan sejenis.

Selain itu, terdapat studi menarik lainnya yang dikemukakan oleh Departemen Ekonomi dari University of Warwick, bahwa karyawan yang bahagia 12% lebih produktif dari rata-rata karyawan yang lain. Bagaimana dengan sisanya? Karyawan yang tidak bahagia menunjukkan kinerja 10% kurang produktif. Jika berbicara dari segi pendapatan, penelitian yang dilakukan oleh James L. Heskett dan John Kotter dari Harvard Business School, menunjukkan bahwa perusahaan dengan budaya yang kuat menghasilkan pendapatan 4x lebih besar dibandingkan perusahaan yang tidak membangun budaya kerja. Penelitian ini akhirnya diterbitkan dalam sebuah buku yang berjudul Corporate Culture and Performance.

Membangun Loyalitas Karyawan

Karyawan yang memahami tentang budaya kerja di perusahaannya, cenderung lebih loyal dan mau berinteraksi lebih banyak dan melibatkan diri dalam memberikan kontribusi perusahaan. Berinvestasi lebih terhadap budaya perusahaan sama artinya dengan merencanakan biaya perekrutan secara lebih efektif. Perusahaan, terutama divisi HRD tidak perlu melakukan pemborosan dari segi wawancara dan merekrut kandidat baru.

Menanamkan budaya perusahaan, sama artinya dengan memberikan suntikan semangat kepada karyawan. Mereka akan rela datang lebih pagi dan pulang agak terlambat karena memiliki rasa memiliki dan antusias yang tinggi. Bahkan, ketika kondisi perusahaan sedang berada di fase yang kurang baik, karyawan akan berusaha setia dan tetap percaya dengan misi perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan tidak punya budaya kerja, para karyawan cenderung akan mencari pekerjaan baru karena mereka tidak nyaman dan tidak betah terhadap lingkungan kerja dan budaya perusahaan yang dijalani.

Dari penjelasan di atas, sekarang kamu dan teman-temanmu memahami mengapa investasi dalam budaya adalah salah satu tindakan nyata untuk mendapatkan kandidat karyawan yang berkualitas, meningkatkan pendapatan, branding, kinerja tim, hingga loyalitas karyawan. Masa depan startupmu bisa jadi bergantung pada budaya kerja yang kamu bangun, jadi sekarang tidak perlu ragu lagi untuk berinvestasi di dalamnya, ya.

Tidak ada formula ajaib untuk budaya perusahaan yang hebat. Kuncinya adalah memperlakukan staf Anda sebagaimana Anda ingin diperlakukan.

Richard Branson, Founder of Virgin Group

. . .

Artikel ini telah terbit pada Buku Saku RINTISAN Edisi 5: Budaya Startup. Silakan klik link ini untuk membaca artikel eksklusif lainnya di RINTISAN.

Bagikan artikel ini