fbpx

Tingkatkan Loyalitas Pelangganmu dengan Poin Rewards, Begini Caranya!

Saat kamu menawarkan loyalty program kepada pelanggan, pernahkah kamu berpikir bagaimana mereka memutuskan kapan harus menggunakan poin reward dan kapan menggunakan uang tunai? Mungkin terkesan sederhana, tapi ternyata ada perbedaan besar dalam cara konsumen menghabiskan keduanya. Mengetahui hal ini bisa membantu kamu merancang strategi yang lebih efektif untuk bisnismu.

Mengapa Poin Reward Terasa Berbeda dari Uang Tunai?

Bayangkan kamu punya 100.000 poin di loyalty program sebuah maskapai. Kamu bisa menukarkan poin tersebut untuk penerbangan gratis atau menyimpannya untuk kesempatan lain. Namun, kamu juga punya uang tunai yang bisa kamu gunakan kapan saja. Nah, ketika dihadapkan dengan pilihan ini, banyak orang cenderung menggunakan poin dulu sebelum uang. Mengapa? Karena secara psikologis, mengeluarkan poin tidak terasa sama seperti mengeluarkan uang.

Poin reward sering dianggap sebagai bonus, sesuatu yang didapat tanpa harus merogoh kocek secara langsung. Ini membuat konsumen lebih mudah menghabiskan poin dibandingkan uang tunai. Tapi, tidak semua konsumen berpikir seperti itu. Ada empat tipe cara konsumen membelanjakan poin dan uang tunai yang bisa kamu manfaatkan dalam loyalty program bisnismu.

Contoh Penggunaan Poin Reward

Untuk memudahkan kamu membayangkan, berikut beberapa contoh bagaimana konsumen menggunakan poin reward:

Contoh 1: Maskapai Penerbangan

Seorang konsumen punya 50.000 poin dari loyalty program maskapai. Dia bisa menukar poin tersebut untuk tiket pesawat seharga 2 juta rupiah atau membayar tunai. Meskipun harga tunai dan poin setara, banyak orang memilih menggunakan poin karena mereka merasa lebih ringan dibandingkan membayar langsung dengan uang tunai.

Contoh 2: E-commerce

Di sebuah platform belanja online, konsumen dapat menggunakan poin belanja yang terkumpul dari setiap transaksi untuk mendapatkan potongan harga. Misalnya, saat kamu punya 10.000 poin, kamu bisa mendapatkan diskon 100 ribu rupiah. Beberapa pelanggan menunggu promo tertentu untuk menggunakan poin mereka agar lebih hemat, sementara yang lain segera menggunakan poin untuk diskon kecil setiap kali berbelanja.

Kenali Tipe-Tipe Konsumen dalam Menggunakan Poin

Sebagai founder startup, kamu perlu memahami bahwa tidak semua pelanggan punya preferensi yang sama dalam menggunakan poin reward. Agar loyalty program sukses, kamu bisa menyesuaikan strategi berdasarkan tipe konsumennya. Nah, berikut ini empat tipe konsumen dan strategi yang bisa kamu terapkan!

1. Money Advocates (Pengguna yang Mengutamakan Uang)

Mereka lebih suka menyimpan uang tunai dan merasa poin reward kurang berharga. Jika punya pilihan, mereka lebih memilih menggunakan poin dulu, karena menghabiskan uang tunai terasa lebih berat. Untuk tipe ini, kamu bisa menawarkan opsi menukarkan poin dengan uang tunai atau hadiah nyata, agar mereka merasa poin tersebut punya nilai lebih.

2. Currency Impartialists (Pengguna Netral)

Tipe ini menganggap poin dan uang tunai sama saja. Bagi mereka, poin reward hanyalah alat tukar lain, jadi mereka bebas menggunakan keduanya tanpa preferensi tertentu. Untuk tipe netral, pastikan sistem penggunaan poin mudah dan transparan, agar mereka merasa nyaman menggunakan poin seperti halnya uang tunai.

3. Point Gamers (Pemburu Diskon)

Tipe konsumen pemburu diskon cenderung aktif mencari kesempatan terbaik untuk menukarkan poin. Mereka merasa puas jika bisa menukar poin di saat yang paling menguntungkan, misalnya saat ada promo khusus atau diskon. Nah, untuk tipe ini, kamu bisa menawarkan opsi menukarkan poin dengan uang tunai atau hadiah nyata, agar mereka merasa poin tersebut punya nilai lebih.

4. Point Lovers (Pencinta Poin)

Mereka lebih menyukai poin daripada uang tunai, bahkan jika nilainya sama atau lebih rendah. Bagi mereka, menukarkan poin terasa lebih memuaskan secara emosional. Untuk tipe pencinta poin, sediakan pengalaman unik, seperti akses eksklusif ke acara tertentu atau kesempatan mendonasikan poin mereka untuk tujuan amal.

Dengan memahami cara konsumen menggunakan poin dan uang, kamu bisa lebih mudah menyesuaikan loyalty program bisnismu. Personalisasi adalah kunci agar pelanggan merasa lebih terhubung dengan brand kamu, sehingga mereka semakin loyal dan terus menggunakan produk atau jasa yang kamu tawarkan.

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini