“Duh, pusing banget cara menentukan dan membangun MVP!”
Mungkin itulah yang menjadi tantangan startup tahap awal. Mereka harus bekerja dengan cepat untuk membangun MVP, kemudian melakukan pengujian pada pengguna.
MVP (Minimum Viable Product) adalah batu loncatan awal sebagai daya tarik dari perwujudan ide startup. MVP bisa dibangun tanpa harus mengeluarkan banyak biaya membangun produk secara utuh.
Minimum Viable Product adalah produk layak versi baru yang memungkinkan tim untuk melakukan validasi tentang pelanggan seoptimal mungkin, dengan usaha seminimal mungkin.
MVP adalah sarana yang tepat untuk menguji asumsi dan mengoptimalkan ide dalam product market fit, berdasarkan umpan balik yang didapatkan oleh para early adopters atau pengguna di tahap awal.
Jadi, apa yang harus dilakukan untuk membangun MVP? Simak tips berikut ini, ya.
1. Apa masalah terbesar yang dialami penggunamu?
Sebelum lebih jauh mendalami MVP, kamu perlu memperhatikan ini,
- “Apa sih, yang sebenarnya dilakukan oleh produkmu?”
- “Siapa saja pelangganmu?”
- “Apa motivasi pelangganmu memilih produkmu?”
Pertanyaan sederhana itu jawabannya bisa panjang dan mendetail, serta menginformasikan setiap keputusan yang kamu buat di masa depan.
Contohnya adalah yang dilakukan oleh startup Buffer lewat produknya berupa alat otomatisasi sosial. MVP-nya berupa landing page yang menjelaskan tentang apa saja yang dilakukan Buffer untuk pelanggan.
Pelanggan potensial diberikan pilihan untuk mendaftar dan mendapatkan pembaruan. Itu memberikan Buffer peluang untuk melakukan riset audiens. Di situ, pelanggan menjelaskan tentang motivasi mereka mau berlangganan, dan apa yang mereka inginkan dari produk Buffer.
Kamu juga bisa mencari tahu cara membuat MVP dengan mengecek pesaing. Lihat apa yang mereka lakukan dengan lebih baik dan lebih buruk. Hal itu akan membantumu mengembangkan USP milikmu.
2. Menguraikan alur pengguna
Alur pengguna adalah serangkaian tindakan yang akan dilakukan penggunamu ketika masuk ke produk/aplikasi/perangkat lunak milikmu. Contohnya, alur pengguna Uber adalah pelanggan menyewa kendaraan untuk membawa mereka pergi ke tempat yang ingin dituju.
Kemudian, pengguna Spotify harus terlebih dahulu mencari atau mengetikkan nama band atau artis atau judul lagu yang mereka ingin dengarkan. Pengguna selanjutnya perlu memainkan lagu tersebut, mengkurasi, menemukan musik baru, dan lain-lain.
Saat kamu menguraikan tahapan apa saja yang akan dilakukan oleh pengguna, tulislah dengan rinci. Menyempurnakan alur pengguna dapat membantumu dalam mengenali bagian mana saja yang perlu ditingkatkan.
3. Membaginya menjadi fitur inti
Kamu sudah menentukan masalah dan USP di langkah awal. Selanjutnya, kamu bisa menjabarkan fitur apa saja yang akan ada di dalam produk. Kamu perlu berhati-hati karena tidak semua fitur harus dimasukkan dalam MVP. Namanya saja Minimum Viable Product, sudah jelas fitur yang dimasukkan adalah fitur paling minimum dan paling penting.
Bedakan antara fitur yang bagus untuk dimiliki dengan fitur yang benar-benar penting. Kamu perlu memprioritaskan fitur yang paling berguna dan memecahkan masalah pelanggan.
Jangan pilih kasih terhadap fitur tertentu, karena kita membangun produk untuk pengguna, bukan atas dasar ego kita. Kamu perlu berdiskusi dan bertukar pendapat dengan rekan-rekan di tim tentang hal ini. Mereka bisa memberikan sudut pandang baru tentang fitur prioritas yang mutlak harus ada, dan mana yang tidak akan disertakan dalam MVP.
Dengan adanya MVP, kamu akan lebih fokus dalam mendalami fungsi inti produk. Tidak hanya itu, MVP membantu mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan pelanggan. Waktu rilis produk juga lebih terjadwal dan tertata, sekaligus mengurangi risiko kerugian selama proses development.
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini