Dalam menjalankan sebuah bisnis, kamu perlu berkomunikasi secara efisien dengan sesama demi keberhasilan proyekmu. Berikut ini adalah trik yang dapat kamu praktikkan untuk mengasah kemampuan komunikasimu, baik sebagai founder, maupun sebagai staff. Simak di sini, yuk!
“Saya introvert, memangnya bisa diubah?”
Dalam berkomunikasi, tentunya seorang founder maupun C-level harus memiliki kemampuan persuasi untuk meyakinkan pihak eksternal percaya perusahaan mereka. Sayangnya, sering kali pendiri startup terjebak dalam stigma ‘introvert vs. ekstrovert’.
Padahal Carl Jung, penemu istilah ini, membuat penggolongan ekstrovert dan introvert untuk mempelajari cara manusia untuk memulihkan dan mengarahkan energi; apakah lewat interaksi sosial, atau menghabiskan waktu sendiri? Ini bukanlah tolak ukur dari kemampuanmu berkomunikasi.
Jadi, jika kamu seorang introvert, jangan terjebak dalam stigma bahwa kamu tidak bisa mempelajari ilmu komunikasi persuasif. Namun, hanya karena pekerjaanmu menuntutmu untuk berkomunikasi secara aktif, bukan berarti kamu pun mengubah haluan gaya hidup di kehidupan pribadimu. Penting juga untuk memisahkan dua hal tersebut di saat-saat tertentu, agar kamu bisa mencapai work-life balance.
Apa Reaksi Otak Kita saat Berkomunikasi?
Seorang neurosains bernama Uri Hasson, telah meneliti fenomena reaksi otak dalam berkomunikasi sejak tahun 2008. Pada percobaannya, ia menemukan bahwa jika seseorang berhasil menyampaikan informasi dan storytelling yang ia bawakan dengan baik, maka gelombang otak pembicara dan pendengar akan menunjukkan bentuk dan pola yang sama (saling bersinergi). Maka, jangan sepelekan kekuatan komunikasi dan public speaking.
Hal-Hal yang Harus Kamu Perhatikan dalam Berkomunikasi
Ada sepuluh hal penting yang ditekankan oleh Dr. Marla Gottschalk (ahli Psikologi Industri dan Organisasi) dalam berkomunikasi. Ia percaya tips ini dapat menunjang karir kamu sebagai pekerja maupun sebagai founder.
Pertama, perhatikanlah kurasi dalam pikiranmu. Anggap dirimu sebuah brand yang bernilai, maka apapun yang kamu ucapkan sangatlah penting untuk dipilah. Usahakan untuk tidak selamanya menghindari perkara sulit seperti berdebat, saling berantukan ego, atau konflik. Sebab, hal ini akan menguji sejauh apa kemampuan komunikasimu.
Jadilah diri sendiri dan jangan takut untuk berbagi hal yang kamu suka. Dengan menjadi versi diri yang paling otentik, kamu akan menghindari kesalahpahaman dari orang di sekitarmu. Kamu juga bisa mencoba terbuka dengan bercerita mengenai hal-hal yang menggugah kamu, dan meminta mereka untuk balik terbuka kepada kamu dan tim kamu. Kendati begitu, tetaplah hindari kecenderungan oversharing.
Perbanyak ilmu dari berbagai sumber, seperti Domestika, Udemy, Skillshare, dan kursus-kursus daring lainnya. Kamu bisa bereksperimen dengan mind map dan presentation deck yang menarik. Bahkan saat ini, sudah banyak kantor yang mengasah public speaking karyawannya dengan memberi mereka ruang untuk mempresentasikan hobi dan hal-hal nyeleneh yang menarik perhatian mereka, seperti soal boyband Kpop, fenomena unik lingkungan, sampai binatang peliharaan mereka sendiri.
Dengan small exercise dan keterbukaan, kamu bisa mengasah dirimu tanpa terpaku sepenuhnya kepada teori-teori yang mengikat.
Kenali Juga: Meta Model dalam Neuro-Linguistic Programming
Meta model adalah bentuk awal dari sebuah model yang ingin kamu buat. Namun dalam NLP (neuro-linguistic programming atau pendekatan neurosains dalam kecerdasan linguistik manusia), meta model adalah serangkai penyesuaian mental dan lingual yang mengarahkan manusia kepada hasil-hasil akhir perilaku sesuai target positif yang diinginkan. Tujuan dari meta model dalam NLP adalah menenangkan amygdala manusia sehingga tidak lagi berespons secara serabutan atau mendadak, melainkan lebih tenang dalam berkomunikasi dengan orang di sekitar kita terlepas dari keadaan atau respon yang mereka berikan.
Menurut Khalid Halim (founder dari Reboot.io, sebuah coaching firm) Ada empat meta model yang bisa kita jadikan acuan demi mendapatkan komunikasi efektif:
- Hasil akhir dari manajemen yang baik adalah tim yang memiliki performa tinggi;
- Fungsi utama dari tim adalah mengkoordinasi tindakan mereka;
- Manusia mengkoordinasikan tindakan mereka melalui komunikasi;
- Komunikasi hadir didasari oleh setiap kepercayaan, nilai, dan identitas seseorang;
- Kepercayaan, nilai, dan identitas tersebut adalah filter yang mereka gunakan untuk memandang dunia (ini yang disebut meta model)
Meski metode ini dianggap pseudoscience oleh para ahli psikiatri, jika kamu merasa ada poin dan acuan yang bisa kamu gunakan untuk perkembangan dirimu, jangan takut untuk bereksperimen dengan cara ini, ya!
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini