fbpx

Perubahan Iklim Mengancam Bisnismu? Ini 5 Langkah Agar Tim Siap Menghadapinya

Perubahan iklim (climate change) adalah isu serius yang dapat memberikan dampak signifikan bagi bisnis. Perubahan ini memunculkan risiko-risiko nyata, seperti terganggunya rantai pasokan akibat bencana alam, kenaikan biaya karena suhu ekstrem, kerusakan infrastruktur akibat banjir, atau bahkan hilangnya pasar akibat perubahan preferensi konsumen terhadap produk yang lebih ramah lingkungan.

Oleh sebab itu, kamu dan tim perlu memahami soal perubahan iklim dan cara menghadapi risiko-risiko tersebut. Membangun tim yang paham perubahan iklim bukan cuma soal pengetahuan, tapi juga langkah penting buat bikin keputusan bisnis yang lebih cerdas ke depannya.

Nah, berikut ini kami bagikan 5 langkah yang bisa kamu lakukan agar tim kamu lebih paham soal perubahan iklim dan dampaknya untuk bisnismu.

1. Identifikasi Asumsi Iklim dalam Model Bisnis

Langkah pertama adalah mengevaluasi apakah ada asumsi stabilitas iklim yang selama ini melekat dalam model bisnismu. Banyak bisnis beroperasi dengan mengasumsikan kondisi lingkungan yang relatif stabil. Misalnya, rantai pasokan yang selalu lancar, ketersediaan bahan baku yang tidak terganggu, atau tenaga kerja yang dapat beroperasi di suhu tertentu. Namun, dengan perubahan iklim, asumsi-asumsi ini tidak lagi bisa diandalkan. Coba cek kembali bagian mana dari operasional bisnismu yang mungkin bergantung pada kestabilan iklim, seperti ketergantungan pada pasokan air atau aksesibilitas transportasi.

2. Tentukan Asumsi yang Paling Penting

Setelah mengetahui asumsi terkait iklim yang ada dalam bisnismu, sekarang lakukan identifikasi untuk mengetahui mana yang paling penting bagi kelangsungan bisnismu. Misalnya, jika bisnismu sangat bergantung pada ketersediaan air bersih, energi listrik, atau distribusi barang, berarti ini adalah aspek-aspek penting yang perlu kamu perhatikan. Mengetahui aspek mana yang esensial akan membantu kamu untuk memprioritaskan tindakan mitigasi atau adaptasi ke depannya.

3. Petakan Lokasi-Lokasi yang Rentan

Sekarang saatnya memetakan lokasi-lokasi yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Misalnya, apakah lokasi pemasok utama atau pelanggan berada di daerah rawan banjir atau kekeringan? Bagaimana dengan rute distribusi yang mungkin terpengaruh oleh bencana alam seperti badai atau kebakaran hutan? Dengan memetakan risiko secara geografis, kamu bisa lebih proaktif dalam merencanakan strategi mitigasi.

4. Lakukan Simulasi Skenario Perubahan Iklim

Perubahan iklim tidak bisa dilihat dari data masa lalu saja, karena kondisi ke depan bisa jauh lebih ekstrem. Jalankan berbagai simulasi skenario iklim, seperti bagaimana bisnis kamu akan terpengaruh jika suhu global naik 1,5°C, 2°C, atau bahkan lebih. Dengan memahami kemungkinan perubahan ini, kamu dapat menilai seberapa rentan bisnismu terhadap ancaman perubahan iklim di berbagai wilayah dan industri yang kamu operasikan.

5. Kembangkan Strategi Perlindungan Aset Bisnismu

Langkah terakhir adalah mengembangkan strategi untuk melindungi aset bisnis sekaligus memanfaatkan peluang yang muncul dari perubahan iklim. Misalnya, apakah ada langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi energi, mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan yang rentan terdampak perubahan iklim, atau mengadopsi teknologi yang lebih ramah lingkungan? Selain itu, pertimbangkan juga cara untuk melindungi tim dan operasional dari risiko yang diakibatkan oleh cuaca ekstrem, seperti protokol keselamatan saat bekerja di suhu tinggi atau diversifikasi pasokan bahan baku.

Membangun tim yang paham dampak perubahan iklim bukanlah sekadar menambah pengetahuan, tapi juga mengajarkan mereka cara membuat keputusan bisnis yang lebih bijak. Dengan mengikuti lima langkah ini, kamu bisa memastikan bahwa bisnismu tidak hanya siap menghadapi risiko perubahan iklim, tapi juga mampu memanfaatkan peluang yang muncul seiring perubahan tersebut.

. . .

Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.

Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!

Bagikan artikel ini