Untuk mengembangkan startupmu pastinya membutuhkan biaya yang sangat besar dan jalan keluarnya adalah kamu harus menggandeng investor, mungkin pernah terbesit olehmu “Aduh, kalau menggandeng investor sama saja seperti merekrut Bos dong ya, harus mau diatur-atur? Soalnya kan pasti mereka nggak mau uangnya hilang begitu saja”.
Pikiranmu itu benar, karena pada saat kamu mendapatkan modal dari investor kamu baru saja mempunyai ‘Bos’. Selamat, ya.
Ini bukan masalah tentang seberapa banyak ekuitas yang kamu berikan atau bagaimana kamu menyusun kesepakatan, tapi dinamika pasti berubah saat kamu berhutang materi (uang) kepada seseorang. Mungkin untuk teman-teman yang sedang membaca artikel ini dan sudah pernah menjalankan bisnis dengan modal dari investor pasti pernah merasakannya, kan?
The Golden Rule: Aturan adalah Emas
Pada dasarnya siapapun yang menaruh uangnya (dalam jumlah tertentu) di dalam sebuah perusahaan, mereka berhak untuk mengatur jalannya perusahaan tersebut. Contohnya kamu sudah menyiapkan rancangan strategi yang baik untuk membangun startupmu dan memerlukan modal sebesar Rp10.000.000.000 untuk merealisasikannya, karena modal yang kamu miliki baru terkumpul sebesar Rp500.000.000 akhirnya kamu bekerjasama dengan investor untuk memenuhi kekurangan biaya sebesar Rp9.500.000.000, maka sang investor menjadi salah satu faktor keberhasilan startupmu, mereka dapat memegang kontrol atas pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh startupmu. Karena hidup dan matinya startupmu ada di tangan investor, kontrol itulah yang dimaksud dengan memiliki ‘Bos’. Being the Founder, or the CEO is only as valuable as what that title controls.
It’s about Power, not Equity
Ekuitas yang kita serahkan bukan hanya angka, melainkan kekuasaan. Kamu akan menyerahkan kekuasaan untuk membuat keputusan sepihak — selamanya. Seringkali kamu merasionalisasikannya dengan mengatakan hal-hal seperti, “Yaudah ngga papa, mereka (investor) pasti lebih berpengalaman pada keputusan-keputusan penting seperti ini, supaya startup kita ngga bangkrut”. Tapi bagaimana ketika investor merasa harus memecat kamu sebagai CEO karena dirasa kamu tidak kompeten? Apakah kamu bisa menerimanya? Bagaimana jika kamu tidak bisa menjual suatu produk atau jasa yang menurutmu berpeluang baik, tetapi tidak untuk investor? Apakah kamu bisa menyerahkan kekuasaan itu?
Menggandeng Investor berarti Merekrut Bos
Memang benar ketika kamu mendapatkan modal dari investor, berarti kamu baru saja merekrut ‘Bos’ untuk mengatur jalannya startup-mu. Tapi jangan salah paham dulu, guys, karena hal ini tidak seburuk apa yang kamu pikirkan, bahkan menggandeng investor merupakan pilihan yang cerdas dan berpotensi besar untuk kesuksesan startupmu di masa yang akan datang. Let’s not delude ourselves into thinking that we can have our cake and eat it, too.
Ingat, setiap uang yang kamu dapatkan pasti datang dari sebuah ‘ikatan’.
. . .
Referensi: https://www.startups.com/library/expert-advice/bringing-on-investor-hiring-your-boss
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
. . .
— Tulisan ini dibuat oleh Nadja Pradya Tasynim.
Bagikan artikel ini