Dalam membangun sebuah bisnis, kita harus menentukan arah dan tujuan kita dengan jelas, dan tidak bisa selamanya mengandalkan spontanitas serta improvisasi semata.
Maka dari itu, kamu bisa menjadikan North Star Metric (NSM) sebagai pedomanmu dalam menjalani sebuah startup. Ini adalah top-line metric yang cukup populer di kalangan startup founders mancanegara. Sebab, metrik ini dapat membantu mendefinisikan hubungan antara masalah pelanggan yang coba dipecahkan oleh tim produk dan memetakan pendapatan yang ingin dihasilkan oleh tim bisnis.
Hasil dari data tersebut tentunya dapat mendorong kamu sebagai founder untuk menentukan tindakan berikutnya dan memicu kamu berkembang lebih lagi di aspek-aspek yang butuh perhatian ekstra.
Terdapat enam kategori dalam NSM yang bisa kita bahas satu per satu:
- Revenue, yaitu besaran uang yang dikelola oleh sebuah perusahaan (contoh: ARR–annual recurring revenue, GMV–gross merchandise value).
- Customer growth, yaitu jumlah konsumen yang melakukan pembelian (contoh: paid user dan market share).
- Consumption growth, yaitu seberapa intensnya konsumsi masyarakat akan produk kamu. Hal ini bahkan bisa dilihat hanya dari website clicks saja.
- Engagement growth, yaitu keaktifan user dalam menggunakan produk kamu (contoh: MAU dan DAU).
- Growth efficiency, yaitu efisiensi dari rasio pengeluaran dan pemasukan perusahaanmu (contoh: LTV/CAC, margins)
- User experience, yaitu kenyamanan dan pengalaman pengguna selama menggunakan produkmu (contoh: NPS)
Kamu bisa memulai dengan fokus pada satu NSM saja. Berbagai perusahaan dunia yang memiliki lebih dari satu fokus NSM adalah perusahaan yang memang sudah waktunya meningkatkan layer dari metrik mereka. Contohnya Spotify yang tidak hanya berfokus kepada customer growth (pendapatan per bulan dari biaya berlangganan pengguna) saja, namun juga mulai fokus pada engagement growth dan consumption growth.
“Bagaimana Cara Memilih NSM yang Tepat untuk Startup Saya?”
Pertama, kamu harus memahami identitas perusahaanmu, produk yang kamu jual, dan outcome utama apa yang kamu butuhkan demi mendapatkan keuntungan.
Ambil contoh perusahaanmu bergerak di bidang marketplace, maka NSM yang tepat untuk dijadikan fokus utama dari perusahaanmu adalah consumption growth. Seberapa sering masyarakat bergantung pada startupmu dalam mencari kebutuhan mereka secara daring. Ambil contoh Agoda, Grab, dan Cameo, yang memfokuskan NSM mereka pada banyaknya transaksi yang dilakukan oleh user (jumlah booking per malam, jumlah penumpang, dan jumlah pembeli yang check-out).
Lain lagi dengan perusahaan yang bergerak di bidang paid-growth driven businesses seperti Kopi Kenangan, Botika, dan TaniHub. Meski sama-sama menjual produk secara daring, perusahaan ini berfokus pada penjualan produk mereka sendiri. Maka,NSM yang tepat bagi deretan perusahaan ini adalah growth efficiency. Semakin banyak produk yang mereka cetak atau jual dari transaksi aplikasi, maka semakin pesat mereka berkembang.
Perusahaan berbasis media sosial seperti Facebook dan Tiktok yang mendapatkan keuntungan dari penjualan iklan fokus pada engagement sebagai NSM mereka. Metrik manapun yang mereka gunakan (baik Daily User Activity maupun Monthly User Activity) kembali lagi kepada jenis media sosial mereka.
Kenali betul bidang usaha yang akan kamu bangun bersama tim kamu, dan temukan NSM yang tepat untuk menunjang bisnismu. Gojek merupakan salah satu bisnis yang sukses karena menggunakan NSM sebagai acuan bisnis mereka. Meski sempat tidak tepat dalam memilih metrik, namun Gojek bisa bangkit lagi dengan bertanya kembali kepada diri sendiri tentang target apa yang sebenarnya menjadi acuan dan jati diri perusahaan mereka.
Semangat terus dalam menekuni startupmu!
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini