Seorang filsuf bernama Seneca pernah berkata, “Keberuntungan terjadi kala persiapan bertemu dengan peluang di saat yang tepat”. Nah, walau begitu, ada hal yang bisa kita lakukan agar keberuntungan bisa kian mantap: menyiapkan ‘amunisi’ yang tepat ketika peluang itu akhirnya mengetuk.
Salah satu amunisi yang bisa kamu siapkan adalah Elevator Pitch, atau disebut juga sebagai “Quickpitch”. Amunisi ini penting untuk kamu siapkan sedari awal karena kamu tidak pernah tahu di mana peluang itu akan datang — bisa di acara networking, di terminal MRT, bahkan di antrean kopi di Starbucks.
Jika kamu menemukan peluang berbicara dengan seseorang yang bisa menjadi calon investor/pengguna/mitra/konektor — apakah kamu siap untuk mempromosikannya dengan cara yang cepat dan kuat?
Susan Wojcicki, CEO YouTube pernah berkata, biasanya orang membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk menjelaskan kepadanya apa yang mereka lakukan dan apa nilainya. Padahal, jika mereka tidak bisa melakukan itu dalam satu menit, mereka telah kehilangan dia.
Dan Susan tidak sendirian… Di zaman yang meluas dan serba cepat, jika kita belum menarik perhatian seseorang dalam 30 detik (beberapa bahkan mungkin menyebut 10 detik) maka kita telah membuang kesempatan itu.
Hati-hati, hanya menyatakan apa yang kamu lakukan atau apa yang dilakukan perusahaan kamu dengan istilah yang rumit atau membosankan berpotensi membuat percakapan berlangsung secara canggung, kemudian berhenti begitu saja.
Karenanya, ada 3 pitch elevator yang harus kamu miliki dan inilah cara membuatnya siap untuk digunakan:
1. Pitch Elevator (yang Sesungguhnya)
Salah satu contoh penggunaan elevator pitch yang sesungguhnya dilakukan dalam sebuah acara Elevator World Tour, di mana 100 startup mendapatkan kesempatan untuk melakukan pitching kepada investor di lift dan bersaing mendapatkan harga tunai yang cukup besar.
Ini telah terjadi di Paris, Toronto, Tel Aviv dan banyak lagi — dan selalu di gedung yang sangat tinggi di mana waktu dari lantai dasar ke atas dan kembali ke bawah ditempuh selama rata-rata 1 menit 26 detik.
Karenanya, siapkan pitching yang dapat dilakukan dalam waktu satu menit dengan ruang sekitar 30 detik untuk tanya jawab.
Apa saja formula isi dari pitch ini? Masalah yang kamu pecahkan + solusi kamu + beberapa fakta mengejutkan tentang pasar atau sesuatu yang menakjubkan yang telah kamu capai.
Dengan formula ini, kamu akan lebih mudah menarik minat mereka untuk mengajukan pertanyaan dan melanjutkan percakapan.
2. Pitch “Jabat Tangan”
Inilah yang biasanya terjadi di acara networking; orang-orang berseliweran, mengobrol, dan ungkapan “jadi apa yang kamu lakukan?” adalah pertanyaan yang tentunya kamu tunggu-tunggu.
Dalam kesempatan ini, kamu memiliki sekitar 20 detik untuk mengambilnya. Dan isinya masih tetap sama seperti formula sebelumnya: Masalah + Solusi + Fakta yang menarik tetapi lebih ringkas.
Pitch ini adalah versi yang lebih pendek, namun kuat.
3. Pitching “Eyeblink”
Coba bayangkan ini: kamu tengah berada di sebuah konferensi, lalu melihat Mark Zuckerberg berjalan melewati kamu dan kamu memiliki perusahaan yang sempurna untuk akuisisi Facebook.
Tentu Zuck tidak akan berdiri menunggu kamu, kan? Kamulah yang harus secara proaktif melakukan pitching dan membuatnya tertarik mendengarkanmu, sehingga dia merasa waktunya tak terbuang sia-sia saat mendengarkan pitching-mu.
Seperti namanya, eyeblink pitching dilakukan dalam tempo waktu yang singkat: hanya dalam sekejap mata. Karenanya, eyeblink pitch membutuhkan kemampuan meramu kata-kata yang langsung menarik perhatian orang sasaranmu
Idealnya, siapkan sekitar 6–7 “Eyeblink” yang berbeda untuk disesuaikan dan ditujukan ke orang yang tepat.
Jika mengajukan penawaran kepada investor atau pengguna potensial, ubahlah sedikit dengan menyentuh pain point yang lebih sesuai secara personal bagi masing-masing mereka.
Seorang investor mungkin lebih tertarik pada pain point pengguna dan bagaimana hal itu akan menghasilkan uang, sementara para pengguna potensial akan lebih mudah tertarik dengan memahami bagaimana hal itu dapat membuat hidup mereka lebih baik.
Buat Elevator Pitch kamu, lalu buat beberapa versi. Setelah itu, keluarlah dan berlatih, berlatih, dan berlatih pada siapa saja dan semua orang.
Semakin nyaman kamu merasa saat berupaya memberi pitching terbaik bagi para calon investor atau pengguna, maka semakin kamu bisa menjadi kreatif dan mengubahnya sesuai kebutuhan setiap orang yang berbeda secara cepat.
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
. . .
— Tulisan ini dibuat oleh Sattwika Duhita.
Bagikan artikel ini