Sebagai pendiri startup awal atau calon pendiri, kita mungkin pernah merasa kewalahan dengan banyaknya informasi yang harus disampaikan kepada pelanggan di website.
Namun, tahukah kamu bahwa user hanya menghabiskan rata-rata 5,59 detik untuk melihat konten tertulis di sebuah website? Waktu tersebut sangat singkat untuk menarik minat user, apalagi menyampaikan informasi yang ingin dibagikan.
Oleh karena itu, penting untuk tidak membanjiri user dengan informasi yang berlebihan saat mereka mengunjungi website homepage.
Meskipun beberapa informasi kita anggap sangat penting, tapi menempatkan semua informasi secara langsung dapat membuat user merasa kewalahan dan akhirnya meninggalkan website.
Lantas, bagaimana solusinya?
Pesan dan konten yang dirancang dengan cermat, disesuaikan dengan customer journey, dan diungkapkan secara bertahap melalui strategi yang dikenal sebagai pengungkapan progresif (progressive disclosure).
Apa itu progressive disclosure?
Progressive disclosure adalah pendekatan strategis untuk mengungkapkan informasi yang dibutuhkan user pada saat yang tepat. Dengan kata lain, informasi disajikan secara bertahap sesuai dengan perjalanan pelanggan, sehingga mereka tidak merasa kewalahan dan tetap tertarik untuk menjelajahi lebih jauh.
Misalkan kamu memiliki website yang berfokus pada produk. Navigasi pada situs harus dirancang agar user dapat menemukan informasi secara bertahap. Setiap klik menjadi langkah dalam progressive disclosure, di mana user perlahan-lahan akan mengetahui lebih banyak tentang produk dan layanan yang ditawarkan.
Mengapa progressive disclosure penting?
Pendekatan ini sangat penting karena berfokus pada kebutuhan pelanggan, bukan sekadar apa yang ingin disampaikan. Beberapa keuntungan dari progressive disclosure meliputi:
1. Mengurangi hambatan
Overload informasi menyebabkan kebingungan dan membuat user sulit mengambil keputusan. Dengan menyajikan informasi yang relevan sesuai kebutuhan user, kita telah membantu mereka mencapai tujuan dengan lebih mudah.
2. Meningkatkan keterlibatan
Rasa ingin tahu user akan terus tumbuh ketika ada hal-hal baru yang ditemukan. Saat user menemukan fitur-fitur baru, minat mereka akan tetap terjaga, sehingga mendorong eksplorasi lebih lanjut dan keterlibatan yang lebih dalam.
3. Membangun kepercayaan
Ketika user merasa dipandu, kepercayaan mereka akan tumbuh. Progressive disclosure menunjukkan kita menghargai waktu dan perhatian mereka, sehingga tercipta hubungan positif antara mereka dan produk yang ditawarkan.
Langkah-langkah mengimplementasikan progressive disclosure
Jika kamu ingin menerapkan progressive disclosure di website, berikut langkah-langkah yang dapat kamu lakukan:
1. Petakan customer journey
Pahami tahapan yang dilalui user, mulai dari awareness, consideration, purchase, hingga tahap selanjutnya. Kemudian identifikasi kebutuhan dan masalah mereka di setiap tahap.
2. Prioritaskan informasi
Kategorikan fitur dan informasi berdasarkan kepentingan dan relevansi di setiap tahap perjalanan. Pada tahap awal, soroti fungsionalitas dan kemudian tampilkan fitur-fitur lainnya.
3. Bagikan informasi menjadi bagian kecil
Sampaikan melalui tutorial, tooltip, dan prompt interaktif. Ini membuat pembelajaran menjadi mudah.
4. Manfaatkan petunjuk visual
Gunakan elemen desain yang jelas, seperti hierarki, ikon, dan animasi untuk mengarahkan perhatian user dan menyorot informasi penting.
5. Kumpulkan umpan balik
Analisis perilaku user di situs secara terus-menerus dan kumpulkan umpan balik untuk memahami apa yang menarik bagi mereka. Gunakan data ini untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
6. Gunakan beberapa titik untuk berkomunikasi
Strategi ini tidak hanya berlaku untuk website, tapi juga untuk semua saluran komunikasi digital. Sebagian besar user yang mengunjungi website punya alasan spesifik atau sedang mencari informasi.
Pertimbangkan menggunakan saluran digital lainnya, seperti SMS atau email untuk menyampaikan pesan penting atau mendesak secara real-time.
Menerapkan progressive disclosure bukan berarti menahan informasi, tapi menyusun narasi yang menarik dan terbuka sehingga user dapat berinteraksi dengan brand kita. Pendekatan ini dapat membangun kepercayaan, meningkatkan keterlibatan, dan pada akhirnya memuaskan pelanggan.
Perlu diingat bahwa kita tidak hanya menjual produk atau layanan, tapi kita juga membimbing user dalam customer journey, dan setiap langkah dalam perjalanan tersebut penting.
Dengan mengungkapkan informasi yang jelas pada waktu yang tepat, kita dapat mengubah pengalaman user dari yang sebelumnya membingungkan menjadi memberi wawasan, sehingga membuka jalan untuk kesuksesan yang berkelanjutan.
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini