Kamu sering mendengar istilah scale-up dalam dunia startup bukan? Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah “Kapan waktu yang tepat untuk melakukan scale-up?”.
Keputusan ini sangat krusial karena dapat menentukan apakah startupmu akan sukses atau justru mengalami kegagalan. Lewat artikel ini, mari ketahui apa saja hal-hal penting yang perlu kamu perhatikan sebelum scaling dan kapan waktu yang tepat untuk melakukannya.
Kenapa Scale-Up itu Penting?
Pada dasarnya, scale-up adalah proses memperbesar operasi bisnis untuk mencapai pasar yang lebih luas. Dengan scale-up, kamu bisa menjangkau lebih banyak pelanggan, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat posisi di pasar. Namun, meski terdengar menggiurkan, scale-up juga memiliki risiko besar, terutama jika dilakukan terlalu cepat dan tanpa persiapan yang matang.
Risiko Scale-Up Terlalu Dini
Banyak startup yang merasa terburu-buru untuk scale, karena mengira bahwa dengan mempercepat pertumbuhan, mereka bisa mengalahkan kompetitor dan meraih kesuksesan lebih cepat. Sayangnya, ini tidak selalu benar. Penelitian menunjukkan bahwa scale-up terlalu dini dapat meningkatkan risiko kegagalan startup hingga 20–40%. Startup yang melakukan scale-up terlalu cepat sering kali belum siap secara internal, baik dari segi tim, produk, maupun strategi bisnis.
Salah satu contohnya adalah startup yang langsung melakukan ekspansi besar-besaran tanpa memastikan bahwa produk mereka sudah sesuai dengan kebutuhan pasar atau yang lebih dikenal dengan istilah Product-Market Fit. Akibatnya, startup tersebut kesulitan mempertahankan pelanggan dan akhirnya mengalami kerugian besar.
Lalu, Kapan Startup Siap untuk Scale-Up?
Sebaliknya, startup yang sukses dalam scale-up biasanya lebih sabar dan berhati-hati. Mereka tidak terburu-buru untuk memperluas operasi sebelum benar-benar siap. Nah, berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengetahui kapan startupmu siap untuk scale-up.
- Sudah Mencapai Product-Market Fit
Sebelum memutuskan untuk scale-up, pastikan bahwa produk atau layanan yang kamu tawarkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar. Ini artinya, kamu harus mendapatkan umpan balik dari pelanggan dan melakukan penyesuaian produk hingga mencapai titik di mana produ-mu dicari oleh banyak orang tanpa harus melakukan promosi besar-besaran. - Lakukan Eksperimen dan Validasi
Sebelum menginvestasikan sumber daya dalam skala besar, lakukan eksperimen dengan A/B testing untuk menguji berbagai strategi. Dengan eksperimen ini, kamu bisa memahami lebih dalam tentang preferensi pelanggan dan segmen pasar mana yang paling cocok untuk startupmu. - Pastikan Tim dan Segala Kebutuhan Operasional Siap
Scale-up bukan hanya soal menambah pelanggan, tetapi juga memperbesar tim dan operasi bisnis. Pastikan tim kamu memiliki kemampuan dan struktur yang kuat untuk mendukung pertumbuhan startup yang lebih besar. Jika tidak, kamu bisa kewalahan dengan volume kerja yang meningkat dan akhirnya malah menurunkan kualitas layanan. - Jangan Terlalu Tergesa-gesa
Di dunia startup, ada anggapan bahwa cepat itu lebih baik. Namun, sejarah menunjukkan bahwa startup yang lebih sabar dalam melakukan scale-up justru memiliki peluang sukses jangka panjang yang lebih tinggi. Dengan perencanaan yang matang dan pendekatan yang hati-hati, kamu bisa menghindari jebakan scale-up terlalu dini dan memastikan bahwa startupmu siap untuk tumbuh secara berkelanjutan.
Benar bahwa scale-up adalah langkah penting dalam pertumbuhan startup, tetapi waktu yang tepat untuk melakukannya bergantung pada kesiapan produk, tim, dan strategi bisnis. Jangan ragu untuk bereksperimen dan terus belajar dari setiap langkah yang kamu ambil, ya. Ingat, sabar dalam proses ini bisa jadi kunci utama kesuksesan startupmu.
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Bagikan artikel ini