Dalam segala aspek pada bidang bisnis, perusahaan biasanya memiliki lawyer atau departemen legalitas untuk mengatur masalah hukum perusahaan. Untuk kamu yang ingin membangun sebuah startup, pengacara atau badan hukum harus dimiliki serta dilibatkan untuk menghindari hal-hal yang akan berdampak buruk bagi perusahaan di masa depan.
Ada beberapa alasan yang bisa kamu pertimbangkan agar tidak gegabah dalam memiliki pengacara pribadi. Di sini Aliaksandr Litvin menjelaskan beberapa alasannya:
1. Harga pengacara internal mahal
Ketika masih berada di tahap awal, biasanya pengacara internal akan lebih mahal daripada layanan di outsourcing. Karena selain gaji dan ruang kerja, pengacara internal juga perlu memiliki akses ke seluruh infrastruktur yang diperlukan seperti database serta alat khusus yang mana hal ini akan membuat pengeluaran perusahaan lebih besar dari gaji tetap seorang spesialis.
2. Tidak ada beban kerja yang cukup
Lagi-lagi ketika kamu masih berada di tahap awal, biasanya kamu tidak bisa memberikan banyak tugas kepada pengacara internal sehingga waktu yang ia gunakan tidak melakukan apa-apa.
3. Kualitas buruk
Ketika masih berada di tahap awal, biasanya income masih berada di tingkat rendah. Sehingga dari income tersebut, kamu hanya bisa membayar pengacara internal sesuai budget tersebut yang mana sedikit memiliki pengalaman dan belum mampu menangani tugas-tugas yang sulit.
Litvin menyarankan jika startup dapat mulai membayar pengacara internal ketika sudah memiliki banyak kasus yang memerlukan intervensi operatif. Akan lebih baik kalau kamu menghubungi pengacara di outsourcing jika memiliki tugas yang berada di luar standar yang biasanya sering dilakukan oleh para ahli. Karena biasanya pengacara internal biasa tidak melakukan tugas seperti melakukan penyusunan opsi atau perjanjian pemegang saham, serta dukungan kesepakatan investasi atau mungkin mereka pernah melakukan sekali seumur hidup.
Untuk memilih pengacara, kamu wajib perhatikan pengalaman kerja yang dibuktikan dengan kasus, rekomendasi dari kolega juga peringkat firma hukum internasional.
Akan tetapi, untuk startup yang memang membutuhkan pengacara internal, pengacara tersebut dapat bermanfaat di seluruh bidang pada lima poin utama pengembangan startup.
Ide
Pada tahap ini, pendiri hanya memikirkan badan Bagaimana cara untuk melakukan suatu ide untuk stafnya tidak ada badan hukum tetapi terdapat perjanjian antara pemilik masa depan yang dapat ditandatangani sebelum proses badan hukum. Biasanya dokumen perjanjian diri dari penetapan hak serta kewajiban bersama, menentukan kebijakan alokasi saham, serta karya tanggung jawab yang terdapat pada proyek masing-masing rekan atau mitra.
Pendaftaran badan hukum
Pada tahap ini, pekerjaan seorang pengacara yang harus dilakukan antara lain:
- Menentukan kondisi perusahaan dengan cara yang benar seperti bidang peradilan, jumlah badan hukum, hubungan antar perusahaan dan badan hukum, serta struktur kepemilikan yang optimal dalam situasi tertentu.
- Menyiapkan kesepakatan serta peraturan. Dalam tahap ini biasanya mencakup pembagian saham, algoritma untuk menuju keputusan serta struktur perusahaan juga dibuat di tahap ini.
- Menentukan serta memperbaiki struktur manajemen seperti cara membuat keputusan yang sulit, menentukan CEO, serta kekuatan yang akan diperoleh CEO.
Pendaftaran hak kekayaan intelektual (HAKI)
Pada tahap ini, nilai utama yang dimiliki startup ialah kekayaan intelektual pada produk yang dikembangkan serta stafnya karena hak atas suatu produk yang dibuat harus menjadi milik owner startup bukan karyawan biasa atau pengembang pihak ketiga. Dalam hal ini hak-hak tersebut harus dijelaskan pada dokumen perjanjian yang sesuai.
Pengaturan dengan karyawan
Pada tahap ini, aspek-aspek yang terdapat dalam hubungan kerja penting untuk didokumentasikan dengan benar seperti kontrak, pekerjaan yang dibuat untuk disewa, peraturan internal, serta kode etik perburuhan karena profesional yang terampil dalam suatu tim sangatlah berharga sehingga startup bergantung dengan mereka.
Mengamankan informasi
Pada tahap ini, perlu dilakukan pengamanan dokumen, file-file kerja, sampai data pribadi pelanggan. Hal ini dilakukan sejalan dengan perkembangan Islam tetap yang terintegrasi secara alami dalam pekerjaannya.
Dari 5 poin utama pengembangan startup menurut Aliaksandr Litvin barusan, kira-kira apakah sudah ada tahap yang kamu selesaikan? Atau kamu memiliki kesulitan dalam menjalankan salah satu tahapan tersebut?
Jika kamu memang membutuhkan lawyer, jangan lupa untuk melakukan observasi serta diskusi dengan para pemegang jabatan untuk memperoleh hasil keputusan yang baik bagi startupmu!
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini