Gimana sih, supaya startup bisa menjangkau audiens yang tepat dalam jumlah besar? Kuncinya adalah dengan mengoptimalkan saluran pemasaran. Tidak semua saluran pemasaran cocok untuk startup. Bahkan, startup di industri yang sama pun belum tentu punya saluran pemasaran yang cocok satu sama lainnya. Untuk itu, kamu perlu mengetahui berbagai jenis saluran pemasaran yang populer dan efektif.
1. Pencarian organik
Organic search atau pencarian organik adalah hasil pencarian yang tidak berbayar melalui search engine atau mesin pencari.
Beberapa kelebihan pencarian organik diantaranya:
- Traffic bisa meningkat tanpa harus meningkatkan biaya iklan.
- Compounding effects atau efek akumulasi di mana konten yang unggul dapat memberikan manfaat yang berlipat ganda secara jangka panjang.
- SEO konten dapat mempengaruhi keseluruhan saluran pemasaran.
- Mengutamakan kualitas dan kreativitas dibandingkan anggaran.
Di sisi lain, kekurangan pencarian organik diantaranya:
- Butuh waktu lama untuk bisa mendapatkan peringkat tertinggi di search engine.
- Banyak ketidakpastian, seperti peringkat yang berfluktuasi dan pembaruan algoritma pencarian.
2. Media sosial
Media sosial bukan hanya Facebook, X (Twitter), Instagram, atau TikTok saja. Aplikasi khusus perpesanan seperti Whatsapp, Slack, dan Discord juga termasuk media sosial. Yang mengejutkan, sebanyak 90% orang di Instagram ternyata follow merek yang mereka sukai.
Nah, beberapa kelebihan media sosial diantaranya:
- Kamu bisa berinteraksi langsung dengan audiens.
- Mudah untuk mendapatkan audiens dalam jumlah besar, terutama memanfaatkan postingan video singkat.
- Meningkatkan dukungan pelanggan.
- Bisa untuk kampanye iklan dalam jumlah banyak dan tertarget.
- Mendorong loyalitas merek.
Namun, media sosial juga punya kekurangan, seperti:
- Rentan terhadap komentar negatif yang bisa mencoreng reputasi merek.
- Mengurangi jangkauan organik pada platform media sosial populer.
- Sangat bergantung dengan platform media sosial, misalnya saat platform sedang down.
- Butuh banyak sumber daya (tenaga, materi, dan waktu) untuk bisa konsisten.
3. Video marketing
Seperti namanya, ini adalah strategi pemasaran menggunakan video. Jenis video marketing sedang populer karena pesannya yang kuat bisa sampai ke audiens. Tampilan konten video juga lebih memanjakan mata. Menurut Google, 70% audiens membeli suatu merek setelah melihatnya di YouTube. Video marketing umum dijumpai pada platform YouTube, TikTok, dan platform video lainnya.
Kelebihan video marketing diantaranya:
- Audiens lebih mudah menangkap isi pesan karena ditampilkan secara visual lewat video.
- Lebih menarik dibandingkan konten tertulis.
- Bisa menarik perhatian audiens dalam waktu singkat.
- Dapat di-repurpose atau dibuat ulang dan didistribusikan di berbagai platform.
Kekurangan video marketing diantaranya:
- Membutuhkan banyak sumber daya untuk mengerjakannya (waktu, keterampilan, biaya).
- Lebih sulit untuk diperbarui daripada konten tertulis.
4. Iklan
Jenis pemasaran ini sering dipakai untuk mempromosikan produk secara langsung. Iklan juga sering digunakan untuk mempromosikan konten. Alasannya, dilansir dari ahrefs.com, sebanyak 67% pemasar B2B dan 78% pemasar B2C memanfaatkan iklan sebagai strategi pemasarannya.
Kelebihan iklan diantaranya:
- Hasil atau dampak bisa dilihat secara cepat.
- Sangat efektif untuk melakukan penargetan pada audiens.
- Bisa untuk promosi apa saja, mulai dari produk, konten, hingga merek itu sendiri.
- Mudah diukur, dikendalikan, dan ditingkatkan skalanya.
- Banyak sekali format iklan dan platform periklanan yang bisa dimanfaatkan.
Kekurangan iklan diantaranya:
- Persaingan iklan sangat ketat.
- Meningkatnya penggunaan ad blocks dan pemblokiran cookie oleh web browsers.
- Iklan yang buruk berisiko negatif terhadap reputasi merek.
5. Influencer marketing
Influencer marketing adalah cara pemasaran dengan menggaet kerja sama dengan influencer atau orang yang punya audiens aktif dan besar, terutama di media sosial. Influencer punya pengaruh yang kuat untuk mempromosikan merek, produk, atau suatu layanan. Sebanyak 72% Millennial dan Gen Z ternyata percaya terhadap rekomendasi dari influencer.
Kelebihan influencer marketing diantaranya:
- Mudah mendapatkan akses secara langsung ke audiens.
- Promosi terlihat otentik dari tokoh yang terpercaya.
Adapun kekurangan influencer marketing sebagai berikut:
- Dibutuhkan biaya besar untuk menjalin kerja sama dengan influencer.
- Risiko berhubungan dengan kesalahan yang bisa terjadi pada influencer.
- Tantangan mengukur ROI (Return on Investment/hasil investasi) dari kampanye yang dijalankan.
Nah, dari kelima saluran pemasaran di atas, kira-kira yang mana yang cocok untuk startupmu?
Jangan takut untuk bereksperimen dengan mencoba berbagai saluran pemasaran yang ada, ya!
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini