Founder, kamu udah tahu rahasia pitching yang sukses? Jawabannya adalah storytelling yang memukau! Tidak peduli kalau kamu menganggap produkmu keren dan inovatif, semuanya akan percuma jika kamu gagal mengomunikasikan nilai produkmu ke pasar.
Orang yang bekerja di bidang sales atau pemasaran pasti memiliki skill komunikasi yang bagus. Karena, seorang sales sebenarnya bukan menjual produk, melainkan cerita dibaliknya. Ketika sedang pitching ataupun bernegosiasi dengan calon klien dan mitra bisnis, kamu harus bisa menunjukkan bagaimana bekerja sama denganmu bisa menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.
Dalam menjual produk digital, kunci storytelling persuasif adalah menunjukkan alasan mengapa orang-orang harus menggunakan produk atau layananmu. Alasan ini tidak hanya datang dari pendapatmu pribadi, tapi juga dari target audiens. Karena, terlalu fokus pada pendapat sendiri bisa membuat audiens tidak relate dengan produkmu.
Intinya, kamu harus penasaran bagaimana sebuah masalah terlihat, terdengar, dan dirasakan oleh target audiens. Dilansir dari hbr.org, ada 3 strategi storytelling yang bisa kamu terapkan saat memperkenalkan produkmu.
1. Cari tahu dan dengarkan masalah pelanggan
Bayangkan kamu adalah founder startup teknologi yang menciptakan platform e-learning revolusioner. Meskipun teknologi yang kamu tawarkan sangat inovatif, investor atau calon pengguna bisa saja masih merasa ragu untuk mencoba.
Alih-alih hanya melibatkan perspektif kita, coba libatkan opini pelanggan dengan bertanya, “Mengapa Anda merasa membutuhkan platform e-learning baru?”
Dengan pertanyaan ini, kamu dapat mengidentifikasi hambatan atau tantangan yang dihadapi calon pengguna dalam mencari platform e-learning yang sesuai. Dari informasi ini, kamu dapat merangkai storytelling yang lebih relevan dan membangun empati dengan masalah yang dihadapi pelanggan.
2. Libatkan sisi emosional
Emosi memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan, terutama dalam konteks penggunaan teknologi. Psikolog menemukan bahwa perasaan seseorang memengaruhi keyakinannya terhadap suatu produk atau layanan. Jadi, untuk meyakinkan investor atau calon pengguna, kamu perlu menarik perhatian mereka tidak hanya secara rasional, tetapi juga secara emosional.
Bayangkan investor kamu adalah seorang yang baru saja menjadi orang tua dan ingin memastikan pendidikan yang terbaik untuk anak mereka. Coba pikirkan:
- “Apa yang mereka butuhkan dari sebuah platform e-learning?”
- “Apa pertimbangan mereka dalam memilih platform pendidikan untuk anak mereka?”
- “Bagaimana produkmu dapat memberikan nilai tambah emosional dalam memastikan pendidikan yang berkualitas?”
Dengan refleksi ini, kamu dapat lebih memahami sudut pandang dan kebutuhan emosional dari investor atau pengguna potensial.
3. Suguhkan cerita unik
Setelah kamu memahami masalah dan emosi pelanggan secara lebih mendalam, langkah selanjutnya adalah merangkai storytelling yang unik dan menghubungkan masalah pelanggan dengan solusi yang ditawarkan oleh produk atau layananmu. Ceritakanlah bagaimana teknologi atau fitur unik produkmu bisa menjawab kebutuhan yang telah diidentifikasi.
Contohnya, kamu bisa menceritakan bagaimana produkmu tidak hanya menawarkan akses ilmu yang lebih mudah dan cepat, tetapi juga menyediakan alat yang dapat dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap individu. Ceritakanlah pengalaman pengguna yang telah merasa terbantu dengan produkmu.
Itulah strategi storytelling yang dapat membantu kamu dalam pitching dan memperkenalkan produkmu kepada investor, mitra, atau calon pengguna. Ingatlah, keberhasilan storytelling tidak hanya bergantung pada kehebatan produk atau layanan yang kamu tawarkan, tetapi juga pada bagaimana cerita yang kamu sampaikan dapat mengatasi hambatan, menciptakan hubungan emosional, dan membangun pemahaman bersama dengan audiensmu.
Jadi, sudah siap menerapkan strategi ini dalam pitching-mu? Teruslah asah skill komunikasi sebagai founder untuk meyakinkan nilai produkmu lewat cerita yang memukau!
. . .
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital adalah upaya bahu membahu penggerak ekosistem startup digital Indonesia untuk saling terkoneksi, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Diinisiasi sejak 2016, gerakan ini diharapkan mendorong terciptanya mencetak startup yang menjadi solusi atas masalah dengan memanfaatkan teknologi digital. #1000StartupDigital memberikan pembinaan bagi calon founder untuk membentuk tim, membuat MVP, hingga meluncurkan produknya ke pasar.
Karena Indonesia maju, #MulaiDariKamu!
Bagikan artikel ini